203
menjadi panghapit-hapiti ‘penjepit-jepit’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pang--i.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai proses D + R + pang--i. Pada umumnya bentuk yang dihasilkan menyatakan ‘alat’.
Contoh: 1 gambur ‘gembur’ → panggamburi ‘penggembur’→ panggambur-gamburi
‘penggembur-gembur’ Pake aha panggambur-gamburi ni tano i?
pakai apa penggembur-gembur partni tanah itu ‘Pakai apa penyubur tanah itu?’
2 golap ‘halang’ → panggolapi ‘penghalang’ → panggolap-golapi ‘penghalang- halang’
Gincat binaen panggolap-golapi ni ruangan i tinggi buat penghalang-halang partni ruangan itu
‘Tinggi buat penghalang ruangan itu’
3 kompes ‘kempis’ → pangkompesi ‘pengempis’ → pangkompes-kompesi ‘pengempis-ngempis’
Lehen di sia pangkompes-kompesi ban ni motor i berikan pada dia pengempis-ngempis ban partni mobil itu
‘Berikan padanya pengempis ban mobil itu’
Proses D + R + pang--i yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 3 kata kompes ‘kempis’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi pangkompes-kompesi
‘pengempis’ berkelas
kata benda
sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pang--i.
4. Tipe R-11 yaitu Bentuk D + R + panga--i
Bentuk D + R + panga--i yaitu reduplikasi yang mendapat pembuhan afiks panga--i atau bentuk D+R+ panga--i diturunkan dari bentuk D+R+paN--i.
Universitas Sumatera Utara
204
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + panga--i pada umumnya menyatakan makna ‘alat’.
Contoh: 1 langkop‘tutup’ → pangalangkopi ‘penutup’→ pangalangkop-langkopi
‘penutup-nutup’ Awas mago pangalangkop-langkopi ni ceret i
awas hilang penutup-nutup partni cerek itu ‘Awas hilang penutup cerek itu’
2 lindak ‘kilat’ → pangalindaki ‘pengkilat’→ pangalindak-lindaki ‘pengkilat- kilat’
Sadia sabotol pangalindak-lindaki ni motor on? berapa sebotol pengkilat-kilat partni mobil ini
‘Berapa sebotol pengkilat mobil ini?’
Proses D + R + panga--i yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata langkop ‘tutup’ berkelas kata benda
dibentuk menjadi pangalangkop-langkopi ‘penutup’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +
panga--i .
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + panga--i pada umumnya menyatakan makna ‘pelaku’ atau
‘tempat’. Contoh: a Makna Pelaku
1 alo ‘sambut’ → pangaloi ‘penyambut’→ pangalo-aloi ‘penyambut-nyambut’ Piga halak pangalo-aloi ni tamu i?
berapa orang penyambut-nyambut partni tamu itu ‘Berapa orang penyambut tamu itu?’
2 alap ‘jemput’ → pangalapi ‘penjemput’ → pangalap-alapi ‘penjemput- jemput’
Piga halak pangalap-alapi ni tamu i?
Universitas Sumatera Utara
205
berapa orang penjemput-jemput partni tamu itu ‘Berapa orang penjemput tamu itu?’
b Makna Tempat 3 ambung ‘buang’ → pangambungi ‘pembuangan’→ pangambung-ambungi
‘pembuang-buangan’ Tudia binaen pangambung-ambungi ni rompak on.
kemana dibuat pembuang-buangan partni sampah ini ‘Kemana dibuat pembuangan sampah ini.’
Proses D + R + panga--i yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 2 kata alap ‘jemput’ berkelas kata kerja dibentuk
menjadi pangalap-alapi ‘penjemput’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + panga--i.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai proses D + R + panga--i. Pada umumnya menyatakan makna ‘alat’. Contoh:
1 alus ‘halus’ → pangalusi ‘penghalus’ → pangalus-alusi ‘penghalus-halus’ Ia manobusi pangalus-alusi ni hayu di toko.
dia membeli penghalus-halus partni kayu di toko ‘Dia membeli penghalus kayu di toko.’
2 lamot ‘lumat’ → pangalamoti ‘pelumat’ → pangalamot-lamoti ‘pelumat- lumat’
Sada maia pangalamot-lamoti ni dahanon, i pe madung sego. satu hanya pelumat-lumat partni beras, itu pun sudah rusak
‘Hanya satu pelumat beras, itu pun sudah rusak.’
3 lokot ‘lekat’ → pangalokoti ‘pelekat’ → pangalokot-lokoti ‘pelekat-lekat’ Adong piga kaleng pangalokot-lokoti ni gambar i?
ada berapa kaleng pelekat-lekat partni gambar itu ‘Ada berapa kaleng pelekat gambar itu?’
Proses D + R + panga--i yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 3 kata lokot ‘lekat’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi pangalokot-lokoti ‘pelekat’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + panga--i.
Universitas Sumatera Utara
206
5. Tipe R-11 yaitu Bentuk D + R + pany--i