158
2 sopak ‘patah’ → manyopakkon ‘mematahkan’ → manyopak-nyopakkon ‘mematah-matahkan’
Ise na manyopak-nyopakkon dakka ni mangga i? siapa yang mematah-matahkan dahan partni mangga itu
‘Siapa yang mematahkan dahan mangga itu?’
3 sompit ‘sempit’ → manyompitkon ‘menyempitkan’ → manyompit-nyompitkon ‘menyempit-nyempitkan’
Manyompit-nyompitkon sajo barang on di son. menyempit-nyempitkan saja barang ini di sini
‘Menyempit-nyempitkan saja barang ini di sini.’
4 sosat ‘sesat’ → manyosatkon ‘menyesatkan’ → manyosat-nyosatkon ‘menyesat- nyesatkan’
Ia na manyosat-nyosatkon halak. dia yang menyesat-nyesatkan orang
‘Dia menyesat-nyesatkan orang.’
Proses D+R + many--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 4 kata sosat ‘sesat’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi manyosat-nyosatkon ‘menyesat-nyesatkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + many--
hon.
6. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + ma--hon
Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + ma--hon yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks ma--hon atau bentuk D + R + ma-
-hon diturunkan dari bentuk D + R + maN--hon.
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing tidak ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + ma--hon.
Universitas Sumatera Utara
159
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing tidak ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + ma--hon.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + ma--hon jumlahnya sedikit pada umumnya
menghasilkan arti ‘terus-menerus iteratif’. Contoh: 1 melel ‘melar’ → mamelelkon ‘memelarkan’ → mamelel-melelkon ‘memelar-
melarkan’ Abang mamemelel-melelkan pangkobet ni soban i.
abang memelar-melarkan pengikat partni kayu bakar itu ‘Abang mengendurkan pengikat kayu bakar itu.’
Proses D+R + ma--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata melel ‘melar’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi mamelel-melelkon ‘memelar-melarkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + ma--
hon.
4.2.1.9.2 Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + paN--hon
Bentuk D + R + paN--hon dapat diturunkan ke bentuk D + R + pam-- hon, D + R + pan--hon, D + R + pang--hon, D + R + panga--hon, D +
R + pany--hon dan D + R + pa--hon. Bentuk-bentuk tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
Gambar-9 Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + paN--hon D + R + paN--hon
D + R + pam--hon
D + R + pan--hon
D + R + pang--hon
D + R + panga--hon
D + R + pany--hon
D + R + pa--hon
Universitas Sumatera Utara
160
1. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pam--hon
Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + pam--hon yaitu reduplikasi sebagian yaitu bentuk dasar terlebih dahulu mendapat pembubuhan afiks
pam--hon baru kemudian diulang dan bentuk D + R + pam--hon diturunkan dari bentuk D + R + paN--hon.
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + pam--hon pada umumnya menghasilkan arti
‘cara tindakan’ atau ‘terus-menerus iteratif’. Contoh: 1 mikim ‘senyum’ → pamikimkon ‘cara seyum’ → pamikim-mikimkon ‘menyenyum-
nyenyumkan’ Si butet sangajo pamikim-mikimkon di jolo ni halak.
si Butet sengaja menyenyum-nyenyumkan di depan partni orang ‘Si Butet sengaja buang senyum di depan orang.’
2 pudun ‘pilin’ → pamudunkon ‘cara memilin’ → pamudun-mudunkon ‘memilin- milinkan’
Bia binaen pamudun-mudunkon ni obuk on? bagaimana dibuat memilin-milinkan partni rambut ini
‘Bagaimana dibuat memilin-milinkan rambut ini?’
Proses D+R + pam--hon yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata pudun ‘pilin’ berkelas kata benda dibentuk
menjadi pamudun-mudunkon ‘memilin-milinkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pam--
hon.
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + pam--hon dan menghasilkan arti ‘cara tindakan
dan terus-menerus iteratif’. Contoh:
Universitas Sumatera Utara
161
1 mio ‘panggil’ → pamiohon ‘cara memanggil’ → pamio-miohon ‘memanggil- mangilkan’
Habegean sora longon-longon pamio-miohon sasahalak. terdengar suara sayup-sayup memanggil-manggilkan seseorang
‘Suara terdengar sayup-sayup memanggil-manggilkan seseorang.’
2 mate ‘mati’ → pamatehon ‘cara mematikan’ → pamate-matehon ‘memati- matikan’
Ia inda mate, hum pamate-matehon sajo. dia tidak mati, hanya memati-matikan saja
‘Dia tidak mati, hanya berpura-pura pingsan saja.’
3 pultak ‘pecah’ → pamultakkon ‘cara memecahkan’ → pamultak-multakkon ‘memecah-mecahkan’
Gupak ima baen pamultak-multakkon ni harambir i. parang itulah buat memecah-mecahkan partni kelapa itu
‘Parang itulah buat untuk membelah kelapa itu.’
Proses D+R + pam--hon yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata pultak ‘pecah’ berkelas kata kerja dibentuk
menjadi pamultak-multakkon ‘memecah-mecahkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R +
pam--hon.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan melalui proses D + R + pam--hon dan menghasilkan arti ‘tindakan dan terus-menerus
iteratif’. Contoh: 1 marsik ‘kering’ → pamarsikkon ‘mengeringkan’ → pamarsik-marsikkon
‘mengering-ngeringkan’ Saulak pamarsik-marsikkon tobat, halai maradian.
sambil mengering-ngeringkan kolam, mereka beristirahat ‘Sambil mengeringkan air kolam, mereka beristirahat.’
2 menek ‘kecil’ → pamenekkon ‘mengecilkan’ → pamenek-menekkon ‘mengecil- ngecilakan’
Panjait i pamenek-menekkon salaor na baru ditabusi. penjahit itu mengecil-ngecilkan celana yang baru dibeli
‘Penjahit itu mengecilkan celana yang baru dibeli.’
Universitas Sumatera Utara
162
3 milas ‘panas’ → pamilaskon ‘memanaskan’ → pamilas-milaskon ‘memanas- manaskan’
Uma pamilas-milaskon indahan. ibu memanas-manaskan nasi
‘Ibu memanaskan nasi.’
4 maol ‘sulit’ → pamaolkon ‘menyulitkan’ → pamaol-maolkon ‘menyulit- nyulitkan’
Inda tola pamaol-maolkon urusan ni halak tidak boleh menyulit-nyulikan urusan partni orang
‘Tidak boleh menyulit-nyulitkan urusan orang’
5 malo ‘pintar’ → pamalo-malohon ‘merasa pintar’ Ulang ho pamalo-malohon songon sibisuk na oto
jangan kau merasa pintar seperti orang cerdik yang bodoh ‘Jangan kau merasa pintar seperti orang pandai tetapi bodoh.’
Proses D+R + pam--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja dan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata marsik ‘kering’ berkelas kata
sifat dibentuk menjadi pamarsik-marsikkon ‘mengering-ngeringkan’ berkelas kata kerja. Selanjutnya, terkecuali pada kalimat 5 reduplikasi bersifat kombinasi yaitu
bentuk dasar diulang sekaligus mendapat pembubuhan afiks, yaitu kata malo ‘pintar’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi pamalo-malohon ‘merasa pintar’ berkelas kata
benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pam--hon.
2. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pan--hon