Pengulangan dengan Perubahan Fonem variasi

42 berlarian → berlari-larian berjauhan → berjauh-jauhan 3 Bentuk dasar dengan sufiks -an, misalnya: tumbuhan → tumbuh-tumbuhan nyanyian → nyanyi-nyanyian

2.2.7.3 Pengulangan yang Berkombinasi dengan Pembubuhan Afiks

Pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks ialah pengulangan bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks secara bersama-sama dan bersama- sama pula mendukung satu arti. Contoh: kereta-keretaan, kuda-kudaan, mobil- mobilan. Berdasarkan petunjuk penentuan bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian, dapat ditentukan bahwa bentuk dasar bagi kata ulang kereta-keretaan adalah kereta dan bukan keretaan, bentuk dasar kuda-kudaan adalah kuda dan bukan kudaan, dan mobil-mobilan adalah mobil dan bukan mobilan. Jadi, bentuk dasar kereta, kuda, dan mobil diulang menjadi kereta- kereta, kuda-kuda, mobil-mobil lalu mendapat bubuhan afiks -an. Prosesnya adalah sebagai berikut: 1 kereta → kereta-kereta + -an → kereta-keretaan, 2 kuda → kuda-kuda + -an → kuda-kudaan, 3 mobil → mobil-mobil + -an → mobil-mobilan.

2.2.7.4 Pengulangan dengan Perubahan Fonem variasi

Pengulangan dengan perubahan fonem ialah pengulangan bentuk dasar dengan disertai perubahan fonem vokal atau konsonan, misalnya bolak-balik, gerak-gerik, ramah-tamah, warna-warni, lauk-pauk, beras-petas, dan carut-marut. Oleh Parera 1988 reduplikasi jenis ini disebut bentuk ulang konsonan dan bentuk ulang vokal. Universitas Sumatera Utara 43 2.2.8 Bentuk Dasar Reduplikasi Setiap kata ulang memiliki satuan yang diulang. Sebagian kata ulang dengan mudah dapat ditentukan bentuk dasarnya. Namun, sebagian kata ulang tidak mudah untuk menentukan bentuk dasarnya. Ramlan 2001:65, mengemukakan bahwa ada dua petunjuk dalam menentukan bentuk dasar kata ulang. 1. Pengulangan pada umumnya tidak dapat mengubah golongan kata. Dengan petunjuk ini dapat ditentukan bahwa bentuk dasar bagi kata ulang yang termasuk golongan kata nominal berupa kata nominal, bentuk kata ulang yang termasuk golongan verbal berupa kata verbal, dan bentuk dasar bagi kata ulang yang termasuk golongan kata numeralia juga berupa kata numeralia. Contoh: a. makan-makanan kata nominal : bentuk dasarnya makanan kata nominal b. berkata-kata kata kerja : bentuk dasarnya berkata kata kerja c. cepat-cepat kata sifat : bentuk dasarnya cepat kata sifat d. sepuluh-sepuluh kata bilangan : bentuk dasarnya sepuluh kata bilangan 2. Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa. Contoh: a. mempertahan-tahankan : bentuk dasarnya mempertahankan, bukan mempertahan. b. mengata-ngatakan : bentuk dasarnya mengatakan, bukan mengata. c. minum-minuman : jika bentuk dasarnya minum maka pengulangan terbentuk dengan proses pembubuhan afiks. d. minum-minuman : jika bentuk dasarnya minuman maka pengulangan terbentuk dengan pengulangan sebagian. 2.2.9 Makna Reduplikasi Proses perulangan menyatakan beberapa makna. Untuk memudahkan peneliti mengetahui makna reduplikasi dalam bahasa Angkola Mandailing, penelitian ini Universitas Sumatera Utara 44 mengacu pada pendapat Ramlan 2001:176 mengemukakan bahwa makna reduplikasi atau pengulangan kata sebagai berikut. 1. Reduplikasi menyatakan makna ‘banyak’ yang berhubungan dengan bentuk dasar D .’ Contoh: mahasiswa-mahasiswa, miskin-miskin, mahal-mahal, dan rumah- rumah 2. Reduplikasi menyatakan makna ‘banyak’ yang tidak berhubungan bentuk dasar D’, melainkan berhubungan dengan kata yang diterangkan. Kata yang diterangkan itu pada tataran frase menduduki fungsi sebagai unsur pusat. Contoh: a. Mahasiswa yang pandai-pandai mendapatkan beasiswa mahasiswa itu pandai. b. Pohon di tepi jalan itu rindang-rindang. 3. Reduplikasi menyatakan makna ‘tak bersyarat’ atau ‘konsesif ‘ dalam kalimat. Contoh: jambu-jambu mentah dimakannya. Pengulangan pada kata jambu dapat digantikan dengan kata meskipun, menjadi meskipun jambu mentah, dimakannya. 4. Reduplikasi menyatakan makna ‘yang menyerupai apa yang tersebut pada bentuk dasar D.’ Contoh: a. Serupa D + R 1 kuda-kuda ‘yang meyerupai kuda.’ 2 langit-langit ‘yang meyerupai langit.’ 3 mata-mata ‘yang meyerupai mata.’ b. Dalam hal ini proses pengulangan berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks -an. Contoh: 1 anak-anakaan ‘yang meyerupai mobil.’ 2 mobil-mobilan ‘yang meyerupai mobil.’ 3 gunung-gunungan ‘yang menyerupai gunung.’ Universitas Sumatera Utara 45 5. Reduplikasi menyatakan makna ‘perbuatan tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulangterus menerus atau iteratif.’ Contoh: a. berteriak-teriak ‘berteriak berkali-kali.’ b. memukul-mukul ‘memukul berkali-kali.’ c. terapung-apung ‘terapung terus menerus’ d. turun-temurun ‘berkelanjutan turun temurun’ e. terus-menerus ‘tanpa berhenti’ 6. Reduplikasi menyatakan makna ‘tindakan melakukan sesuatu tanpa tujuan yang sebenarnya’ atau mengatakan perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan dengan enaknya, atau dengan santainya, atau dengan senangnya.’ Contoh: a. berenang-renang ‘tanpa tujuan sebenarnya’ b. menari-nari ‘tanpa tujuan sebenarnya.’ c. mencoba-coba ‘tanpa tujuan sebenarnya’ d. berjalan-jalan ‘berjalan dengan santainya.’ e. makan-makan ‘makan dengan santainya.’ 7. Reduplikasi menyatakan makna ‘perbuatan pada bentuk ini dilakukan oleh dua pihak dan saling mengenai atau berbalasan.’ Dengan kata lain, pengulangan ini menyatakan makna ‘saling resiprokatif.’Contoh: a. pukul-memukul ‘saling memukul.’ b. pandang-memandang ‘saling memandang.’ c. hormat-menghormati ‘saling menghormati’ d. ganti-bergantian ‘saling bergantian.’ e. bersembur-semburan ‘saling menyembur.’ 8. Reduplikasi menyatakan makna ‘hal-hal yang berhubungan dengan perkejaan yang tersebut pada bentuk dasar D.’ Contoh: a. cetak-mencetak ‘hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan mencetak.’ b. jilid-menjilid ‘hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan menjilid.’ 9. Reduplikasi menyatakan makna ‘agak.’ Contoh: a. Agak D + R 1 samar-samar ‘agak samar’ 2 kabur-kabur ‘agak kabur’ Universitas Sumatera Utara 46 b. Agak D + R + ke --an 1 keibu-ibuan ‘agak keibuan.’ 2 keanak-anakan ‘agak kekanak-kanakan.’ 3 kemerah-merahan ‘agak merah.’ 4 kebiru-biruan ‘agak biru.’ 10. Reduplikasi menyatakan makna ‘tingkat yang paling tinggi yang dapat dicapai.’ Dalam hal ini pengulangan berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks se- nya. Contoh: a. sepenuh-penuhnya ‘tingkat penuh yang paling tinggi yang dapat dicapai; sepenuh mungkin.’ b. serajin-rajinnya ‘tingkat rajin yang paling tinggi yang dapat dicapai; serajin mungkin.’ 11. Selain dari makna yang tersebut di atas, terdapat juga proses pengulangan yang sebenarnya tidak mengubah arti bentuk dasarnya, melainkan hanya menyatakan intensitas perasaan. Contoh: a. mengharapkan bandingkan dengan kata mengharap-harapkan b. membedakan bandingkan dengan kata membeda-bedakan.

2.2.10 Bahasa Angkola Mandailing