Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pang--hon

165 Bantuanmu botul-botul panayang-nayangkon au. bantuan anda benar-benar meringan-ringankan saya ‘Bantuan Anda benar-benar meringankan saya.’ 3 niang ‘kurus’ → paniangkon ‘menguruskan’ → paniang-niangkon ‘mengurus- nguruskan’ Marolah raga paniang-niangkon pamatang. berolah raga mengurus-nguruskan badan ‘Berolah raga menguruskan badan.’ 4 nipis ‘tipis’ → panipiskon ‘menipiskan’ → panipis-nipiskon ‘menipis-nipiskan’ Parangemi panipis-nipiskon haporcayaan ni halak. perbuatanmu menipis-nipiskan kepercayaan partni orang ‘Perbuatanmu menghilangkan kepercayaan orang.’ Proses D+R + pan--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata niang ‘kurus’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi paniang-niangkon ‘mengurus-nguruskan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pan-- hon. 3. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pang--hon Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + pang--hon yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks pang--hon atau bentuk D + R + pang--hon diturunkan dari bentuk D + R + paN--hon.

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + pang--hon sedikit jumlahnya pada umumnya menghasilkan arti ‘cara tindakan dan terus menerus iteratif’. Contoh: 1 kobet ‘ikat’ → pangkobetkon ‘cara mengikat’ → pangkobet-kobetkon mengikat- ikatkan’ Pangkobet-kobetkonna sian kiri tu kanan. Universitas Sumatera Utara 166 mengikat-ikatkannya dari kiri ke kanan ‘Cara mengikatkannya dari kiri ke kanan.’ 2 goreng ‘goreng’ → pangorengkon ‘cara menggoreng’ → panggoreng-gorengkon mengoreng-gorengkan’ Hurang pora panggoreng-gorengkon ni karupuk on. kurang garing menggoreng-gorengkan partni kerupuk ini ‘Kurang garing menggorengkan kerupuk ini.’ Proses D+R + pang--hon yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata goreng ‘goreng’ berkelas kata benda dibentuk menjadi panggoreng-gorengkon mengoreng-gorengkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pang-- hon.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + pang--hon pada umumnya menghasilkan arti ‘cara tindakan dan terus menerus’. Contoh: 1 ngolu ‘hidup’ → pangoluhon ‘cara menghidupkan’ → pangolu-ngoluhon ‘menghidup-hidupkan’ Danak i pangolu-ngoluhon lampu ni motor sahinggo baterena anak itu menghidup-hidupkan lampu partni mobil sehingga baterainya abis. habis ‘Anak itu menghidupkan lampu mobil sehingga baterainya habis.’ 2 gaor ‘aduk’ → pangaorkon ‘cara mengadukkan’ → panggaor-gaorkon mengaduk-adukkan’ Asok-asok panggaor-gaorkon ni gule i. pelan-pelan mengaduk-adukkan partni gulai itu ‘Pelan-pelan mengaduk-adukkan gulai itu.’ 3 gupu ‘remas’ → panggupuhon ‘cara meremaskan’ → panggupu-gupuhon meremas-remaskan’ Gogo noma panggupu-gupuhon ni karotes i dibaen ia. kuat sekali meremas-remaskan partni kertas itu dibuat dia ‘Kuat sekali meremaskan kertas itu dibuatnya.’ Universitas Sumatera Utara 167 4 ende ‘nyanyi’ → pangendehon ‘cara menyanyikan’ → pangende- endehon’menyanyi-nyanyikan’ Hurang topet cara pangende-endehonna. kurang pas cara menyanyi-nyanyikannya ‘Kurang pas cara menyanyikannya.’ Proses D+R + pang--hon yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata ngolu ‘hidup’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi pangolu-ngoluhon ‘menghidup-hidupkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pang--hon.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + pang--hon jumlahnya sedikit pada umumnya menghasilkan arti ‘cara tindakan dan terus-menerus iteratif’. Contoh: 1 milas‘panas’ → pamilaskon ‘memanaskan’ → pamilas-milaskon ‘memanas- manaskan’ Ia pamilas-milashon masin ni motor dompak so marangkat. dia memanas-manaskan mesin partni mobil sebelum partso berangkat ‘Dia memanaskan mesin mobil sebelum berangkat.’ 2 ngali ‘dingin’ → pangalihon ‘mendinginkan’ → pangali-ngalihon ‘mendingin- dinginkan’ Ia pangali-ngalihon masin ni motor saulak maradian. dia mendingin-dinginkan mesin partni mobil sambil beristirahat ‘Dia mendinginkan mesin mobil sambil beristirahat.’ Proses D + R + pang--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata milas ‘panas’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi pamilas-milaskon ‘memanas-manaskan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pang-- hon. Universitas Sumatera Utara 168 4. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + panga--hon