Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + mang-

99 mengapa menjauh-jauh kau dari mereka ‘Mengapa kau menjauh dari mereka?’ 3 tuhor ‘tawar’ → manuhor ‘menawar’ → manuhor-nuhor menawar-nawar’ Si Taing sibuk menawar-nawar mekap di poken Si Taing sibuk manuhor-nuhor bodak di pekan’ ‘Si Taing sibuk menawar bedak di pekan’ 4 takkok ‘tanjak’ → manakkok ‘menanjak’→ manakkok-nakkok menanjak-nanjak’ Dalan tu si Biobio manakkok-nakkok jalan ke si Bio-bio menanjak-nanjak’ ‘Jalan ke si Bio-bio menanjak’ Proses D + R + man- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata tuhor ‘tawar’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi manuhor-nuhor ‘menawar-nawar’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man-. 3. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + mang- Bentuk D + R + mang- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks mang- atau bentuk D + R + mang- diturunkan dari bentuk D + R + maN.

a. Kata Benda Nomina

Dalam bahasa Angkola Mandailing kata benda nomina yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + mang- pada umumnya bermakna ‘tindakan’. Contoh: 1 ampalas ‘amplas’ → mangampalas ‘mengamplas’ → mangampalas-ampalas ‘mengamplas-amplas’ Mangampalas-ampalas karosi halai di gudang’ mengamplas-amplas kursi mereka di gudang ‘Mengamplas kursi mereka di gudang’ 2 handang ‘pagar’ → manghandang ‘memagar’ → manghandang-handang ‘memagar-magar’ Aya manghandang-handang lasiak di kobun’ ayah memagar-magar cabe di kebun ‘Ayah memagar cabe di kebun’ 3 hiap ‘kipas’ → manghiap ‘mengkipas’ → manghipas-hipas ‘mengkipas-kipas’ Angkon dua halak manghiap-hiap boru i Universitas Sumatera Utara 100 harus dua orang mengipas-ngipas pengantin itu ‘Sebaiknya dua orang mengipas pengantin itu’ 4 ogar ‘gertak’ → mangogar ‘menggertak’ → mangogar-ogar menggertak-gertak’ Ulang ho mabiar ia hum mangogar-ogar. jangan kamu takut dia hanya menggertak-gertak ‘Jangan kamu takut dia hanya menggertak’ 5 hira ‘taksir’ → manghira ‘menaksir’ → manghira-hira ‘menaksir-naksir’ Ia manghira-hira sepeda motor ini Rp.4.000.000.- dia menaksir-naksir sepeda motor ini Rp. 4.000.000 ‘Dia menaksir sepeda motor ini Rp. 4.000.000.?’ 6 elek ‘bujuk’ → mangelek ‘membujuk’ → mangelek-elek ‘membujuk-bujuk’ Maloja au mangelek-elek ia. ‘capek saya membujuk-bujuk dia.’ ‘Capek saya membujuk-bujuk dia.’ Proses D + R + mang- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 6 kata elek ‘bujuk’ berkelas kata benda dibentuk menjadi mangelek-elek ‘membujuk-bujuk’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + mang- pada umumnya menyatakan makna ‘tindakan’ atau dilakukan secara berulang-ulang’. Contoh: 1 abing ‘gendong’ → mangabing ‘menggendong’ → mangabing-abing ‘menggendong-gendong’ Na jopan rohania mangabing-abing huting. yang senang hatinya menggendong-gendong kucing ‘Dia senang sekali menggendong-gendong kucing.’ 2 gadis ‘jual’ → manggadis ‘menjual’ → manggadis-gadis ‘menjual-jual’ Ulang ho manggadis-gadis goarku. jangan kamu menjual-jual namaku ‘Jangan kamu menjual-jual nama saya’ 3 oban ‘bawa’ → mangoban ‘membawa’ → mangoban-oban ‘membawa-bawa’ Ise do mangoban-oban huting on tu son? siapa partdo membawa-bawa kucing ini ke sini?’ ‘Siapa membawa kucing ini ke sini?’ Universitas Sumatera Utara 101 4 kojar ‘kejar’→ mangkojar ‘mengejar’→ mangkojar-kojar ‘mengejar-ngejar’ Loja hami mangkojar-kojar ia tai inda dapot. capek kami mengejar-ngejar dia tetapi tidak dapat.’ ‘Kami capek mengejar dia tetapi tidak dapat.’ 5 ingot ‘ingat’ → mangingot ‘mengingat’ → mangingot-ingot ‘mengingat-ingat’ Ulang be ho sai mangingot-ingot na dung salpu. jangan lagi kau selalu mengingat-ingat yang sudah lalu.’ ‘Jangan lagi kau selalu mengingat-ingat yang sudah lalu.’ Proses D + R + mang- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 6 kata gotap ‘potong’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi manggotap-gotap ‘memotong-motong’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melaui proses D + R + mang- pada umumnya menyatakan makna ‘keadaan’ atau ‘tindakan’. Contoh: a Makna Keadaan 1 erer ‘pelan’ → mangerer ‘perlahan’ → mangerer-erer perlahan-lahan’ Ia mardalan mangerer-erer mandapotkon pangitean dia berjalan perlahan-lahan mendapatkan titian ‘Dia berjalan perlahan-lahan mendekati titian’ 2 gombung ‘bengkak’ → manggombung ‘membengkak’ → manggombung- gombung membengkak-bengkak’ Manggombung-gombung butuhana harani marnyae. membengkak-bengkak perutnya karena berpenyakit’ ‘Membengkak perutnya karena berpenyakit’ 3 oppot ‘dadak’ → mangoppot ‘mendadak’ → mangoppot-oppot mendadak- dadak’ Haroronia mangoppot-oppot tuson kedatanganya mendadak-dadak kesini’ ‘Kedatanganya mendadak-dadak kesini’ b Makna Tindakan 4 gait ‘genit’ → manggait ‘menggenit’ → manggait-gait menggenit- genitbergaya-gaya’ Maila do au manggait-gait umur pe madung matobang Universitas Sumatera Utara 102 malu partdo saya bergaya-gaya umurpun sudah tua’ ‘Saya malu bergaya umurpun sudah tua’ Proses D + R + mang- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata erer ‘pelan’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi mangerer-erer ‘pelan-pelanperlahan-lahan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang. Selanjutnya, pada kalimat 3 kata oppot ‘dadak’ berkelas kata adverbia dibentuk menjadi mangoppot-oppot ‘mendadak-dadak’ berkelas kata adverbia sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang. 4. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + manga- Bentuk D + R + manga- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks manga- atau bentuk D + R + manga- diturunkan dari bentuk D + R + maN-.

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + manga- pada umumnya hanya menyatakan makna ‘tindakan’ atau ‘iteratif’. Contoh: 1 lindis ‘linggis’→ mangalindis ‘melinggis’→ mangalindis-lindis ‘melinggis- linggis’ Aya hatiha mangalindis-lindis paku ayah sedang melingis-lingis paku ‘Ayah sedang melingis paku’ 2 layan ‘batu asah’ → mangalayan ‘mengasah’ → mangalayan-layan mengasah- asah’ Si Tigor mangalayan-layan piso Si Tigor mengasah-asah pisau ‘Si Tigor mengasah-asah pisau’ Universitas Sumatera Utara 103 3 andung ‘tangis’ → mangandung ‘menangis’ → mangandung-ngandung menangis-nangis’ Boru i mangandung-ngandung saja dangol na pengantin itu menangis-nangis sangat sedihnya’ ‘Pengantin itu menangis dengan sangat sedih’ 4 libas ‘cambuk’ → mangalibas ‘mencambuk’ → mangalibas-libas mencambuk- cambuk’ Inda adong holongna mangalibas-libas horbo i tidak ada hasihannya mencambuk-cambuk kerbau itu’ ‘Tidak ada belas kasihan mencambuk kerbau itu’ 5 lipat ‘pukul’ → mangalipat ‘memukul’ → mangalipat-lipat memukul-mukul Umak mangalipat-lipat hasur di alaman. ibu memukul-mukul kasur di halaman.’ ‘Ibu memukul-mukul kasur di halaman.’ Proses D + R + manga- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata layan ‘batu asah’ berkelas kata benda dibentuk menjadi mangalayan-layan ‘mengasah-asah’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + manga.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + manga- pada umumnya menyatakan makna ‘tindakan’ atau ‘iteratif’. Contoh: 1 ligi ‘lihat’ → mangaligi ‘melihat’ → mangaligi-ligi melihat-lihat’ Hami mangaligi-ligi pameran nangkin. kami melihat-lihat pameran tadi ‘Kami melihat-lihat pameran tadi.’ 2 lehen ‘beri’ → mangalehen ‘memberi’ → mangalehen-lehen memberi-beri’ Na jot-jotan ia mangelehen-lehen hepeng tu halak. Yang seringan ia memberi-beri uang ke orang ‘Dia sering memberi uang ke orang.’ 3 lappang ‘hempang’ → mangalappang ‘menghempang’ → mangalappang-lappang menghempang-hempang’ Halai mangalappang-lappang ise sajo na lewat Universitas Sumatera Utara 104 mereka menghempang-hempang siapa saja yang lewat ‘Mereka menghempang siapa saja yang lewat’ Proses D + R + manga- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata ligi ‘lihat’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi mangaligi-ligi ‘melihat-lihat’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + manga-.

c. Kata Sifat Ajektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melaui proses D + R + manga- jumlahnya sedikit dan menyatakan makna ‘tindakan’ atau ‘iteratif’. Contoh: 1 acop ‘acap’ → mangacop ‘mengacap’ → mangacop-acop mengacap-acapkerap kali’ Na taboan dirasa ia mangacop-acop halak yang sukaan dirasa ia mengacap-acap orang ‘Suka sekali dia mengacap-acap orang’ 2 lasak ‘lasah’ → mangalasak ‘melasah’ → mangalasak-lasak melasah-lasah’ Dakdanak i mangalasak-lasak dohot inda ra dipaso. anak-anak itu melasah-lasah dan tidak mau dihentikan’ ‘Anak kecil itu melasah-lasah dan tidak mau dilarang’ Proses D + R + manga- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata acop ‘acap’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi mangacop-acop ‘mengacap-acap’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + manga-. 5. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + many-