68
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R hanyalah verba yang monomorfemis, mengandung makna
‘tindakan’. Contoh: 1 juguk ‘duduk’ →
juguk-juguk ‘duduk-duduk’ Ulang hamu juguk-juguk di topi dalan i.
jangan kamu duduk-duduk di tepi jalan itu ‘Jangan kalian duduk-duduk di tepi jalan itu’
2 mangan ‘makan’ → mangan-mangan ‘makan-makan’
Andigan de jadina hita na mangan-mangan ? kapan partde jadinya kita yang makan-makan ?
‘Kapan jadinya kita makan-makan?’
3 modom ‘tidur’ → modom-modom ‘tidur-tidur’
Ulang hum na modom-modom sajo karejomu. jangan hanya yang tidur-tidur saja kerjamu
‘Jangan hanya tidur saja kerjamu.’
4 maridi ‘mandi’ → mandi-maridi ‘mandi-mandi’
Na jolo jotjot do hami maridi-maridi di aek Barumun. yang dulu sering partdo kami mandi-mandi di sungai Barumun.
‘Dulu kami sering mandi-mandi di sungai Barumun.’
5 tiop ‘pegang’ → tiop-tiop ‘pegang-pegang’
Ulang tiop-tiop gupak i mabugang ho naron. jangan pegang-pegang parang itu terluka kamu nanti
‘Jangan pegang parang itu nanti kamu terluka.’
Proses D+R yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata mangan ‘makan’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi mangan-
mangan ‘makan-makan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat atau dikenai melalui proses D + R yaitu sangat produktif. Contoh:
Universitas Sumatera Utara
69
1 ringgas ‘rajin’ → ringgas-ringgas ‘rajin-rajin’
Ringgas-ringgas hamu marsiajar. sajin-rajin kamu berlajar
‘Rajin-rajin kalian belajar’
2 pistar ‘pintar’ → pistar-pistar ‘pintar-pintar’
Daganak ni si Tigor pistar-pistar do sudena. Anak-anak partni si Tigor pintar-pintar partdo semua.
‘Semua anak si Tigor pintar-pintar.’
3 godang ‘besar’ → godang-godang ‘besar-besar’
Godang-godang noma unte i. Besar-besar sekali jeruk itu
’Besar-besar sekali jeruk itu.’
4 tigor ‘lurus’ → tigor-tigor ‘lurus-lurus’
Tigor-tigor songon na manyuan eme. lurus-lurus seperti yang menanam padi.’
‘Lurus seperti menanam padi.’
5 ngali ‘dingin’ → ngali-ngali ‘dingin-dingin’
Ulang pangan hamu indahan na ngali-ngali. jangan makan kalian nasi yang dingin-dingin.
‘Jangan kalian makan nasi yang dingin’
Proses D + R yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata sifat. Misalnya, pada kalimat 3 kata godang ‘besar’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi godang-
godang ‘besar-besar’ berkelas kata sifat sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R.
d. Kata Ganti Pronomina
Kata ganti pronomina dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R dirinci menjadi; kata ganti orang pronomina persona seperti
au ‘aku’ ho ‘kau’ ia ‘dia’ hami ‘kami’ hamu ‘kalian’ dan halahi ‘mereka’, dan kata ganti penunjuk pronomina demonstrativa seperti on ‘ini’ dan i ‘itu’ serta kata ganti
tanya pronomina interrogativa seperti ise ‘siapa’, aha ‘apa’, andigan ‘kapan’ dan dia ‘mana’. Contoh:
Universitas Sumatera Utara
70
a. Kata Ganti Orang pronomina persona 1 au ‘aku’ →
au-au ‘aku-aku’ Au-au sajo na dipasala.
aku-aku saja yang dipersalah.’ ‘Aku-aku saja yang disalahkan.’
2 ho ‘kau’ → ho-ho ‘kau-kau’
Ho-ho sajo na tarlambat ro. kau-kau saja yang terlambat datang
‘Kau-kau saja yang datang terlambat.’ 3 hami ‘kami’ →
hami-hami ‘kami-kami’ Anggo adong karejo hami-hami juo na disuru.
kalau ada kerja kami-kami juga yang disuruh ‘Kalau ada pekerjaan kami-kami juga yang disuruh.’
b. Kata Ganti Penunjuk pronomina demonstrativa 1 on ‘ini’ →
on-on ‘ini-ini’ Sian na jolo on-on sajoma na dipangido nia.
dari yang dulu ini-ini sajalah yang diperminta dia ‘Dari dulu ini-ini sajalah yang dimintanya.’
2 i ‘itu’ → i-i ‘itu-itu’
I-i sajoma karejomu tiop ari. itu-itu sajalah kerjamu tiap hari.’
‘Itu-itu sajalah kerjamu tiap hari.’
Proses D + R yang dibentuk dari kata ganti menghasilkan kata ganti. Misalnya, pada kalimat 4 kata on ‘ini’ berkelas kata ganti dibentuk menjadi on-on
‘ini-ini’ berkelas kata ganti sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R.
c. Kata Ganti Tanya pronomina interrogativa
Kata tanya pronomina interrogativa ise ‘siapa’ aha ‘apa’ dan andingan ‘kapan’ dapat dikenai proses D + R dan mengandung makna ‘banyaktak tunggal’
atau ‘tak tentu’. Contoh: a Makna BanyakTak Tunggal :
1 ise ‘siapa’
→
ise-ise ‘siapa-siapa’ Ise-ise de na so ro marpokat natuari?
siapa-siapa partde yang tidak datang rapat kemarin ‘Siapa-siapa yang tidak datang rapat kemarin?’
Universitas Sumatera Utara
71
2 aha ‘apa’
→
aha-aha ‘apa-apa’ Buatma sanga aha-aha sajo na diporluhon mu.
ambillah entah apa-apa saja yang diperlukan kamu ‘Ambillah apa-apa saja yang kau perlukan’
b Makna Tak Tentu : 1 andigan ‘kapan’
→
andigan-andigan ‘kapan-kapan’ tak tentu Andigan-andigan sajo par ro ni halai tuson?
kapan-kapan saja partpar datang partni mereka kesini ‘Kapan-kapan saja ke datangan mereka kesini?’
2 dia ‘mana’ → dia-dia ‘mana-mana’ tak tentu
Dia-dia sajo do dikarejohon parjolo? mana-mana saja partdo dikerjakan duluaan
‘Mana-mana saja yang dikerjakan duluan?’
Proses D + R yang dibentuk dari kata tanya menghasilkan kata tanya. Misalnya, pada kalimat 1 kata ise ‘siapa’ berkelas kata tanya dibentuk menjadi ise-
ise ‘siapa-siapa’ berkelas kata tanya sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R.
e. Kata Bilangan Numeralia