Kata Benda Nomina Kata Kerja Verba

67 mengulang bentuk dasar baik yang monomorfemis maupun polimorfemis. Tipe R-1 dapat terjadi pada bentuk dasar; kata benda nomina, kata kerja verba, kata sifat adjektiva, kata keterangan adverbial, kata ganti pronominal, dan kata bilangan numeralia.

a. Kata Benda Nomina

Pada umumnya kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R dan menghasilkan makna ‘tak tunggal’. Contoh: 1 bagas ‘rumah’ → bagas-bagas ‘rumah-rumah’ Di huta i bagas-bagas jarang do marpagar. di kampung itu rumah-rumah jarang partdo berpagar ‘Rumah jarang berpagar di kampung itu.’ 2 dalan ‘jalan’ → dalan-dalan ‘jalan-jalan’ Dalan-dalan tu saba i pe madung dipature. jalan-jalan ke sawah itu pun sudah diperbaiki ‘Jalan ke sawah itu pun sudah diperbaiki.’ 3 bulung ‘daun’ → bulung-bulung ‘daun-daun’ Dianggan ia hepeng hape bulung-bulung. dianggap dia uang rupa daun-daun ‘Dianggapnya uang, rupanya daun.’ 4 kareta ‘sepeda’ → kareta-kareta ‘sepeda-sepeda’ Kareta-kareta nise do on? sepeda-sepeda siapa partdo ini. ‘Sepeda-sepeda siapa ini?’ 5 hudon ‘periuk’ → hudon-hudon ‘periuk-periuk’ Hudon-hudon na hita pinjam i anso dipaulak. periuk-periuk yang kita pinjam itu agar dikembalikan ‘Periuk yang kita pinjam itu agar dikembalikan.’ Proses D + R yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata bagas ‘rumah’ berkelas kata benda dibentuk menjadi bagas-bagas ‘rumah-rumah’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R. Universitas Sumatera Utara 68

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R hanyalah verba yang monomorfemis, mengandung makna ‘tindakan’. Contoh: 1 juguk ‘duduk’ → juguk-juguk ‘duduk-duduk’ Ulang hamu juguk-juguk di topi dalan i. jangan kamu duduk-duduk di tepi jalan itu ‘Jangan kalian duduk-duduk di tepi jalan itu’ 2 mangan ‘makan’ → mangan-mangan ‘makan-makan’ Andigan de jadina hita na mangan-mangan ? kapan partde jadinya kita yang makan-makan ? ‘Kapan jadinya kita makan-makan?’ 3 modom ‘tidur’ → modom-modom ‘tidur-tidur’ Ulang hum na modom-modom sajo karejomu. jangan hanya yang tidur-tidur saja kerjamu ‘Jangan hanya tidur saja kerjamu.’ 4 maridi ‘mandi’ → mandi-maridi ‘mandi-mandi’ Na jolo jotjot do hami maridi-maridi di aek Barumun. yang dulu sering partdo kami mandi-mandi di sungai Barumun. ‘Dulu kami sering mandi-mandi di sungai Barumun.’ 5 tiop ‘pegang’ → tiop-tiop ‘pegang-pegang’ Ulang tiop-tiop gupak i mabugang ho naron. jangan pegang-pegang parang itu terluka kamu nanti ‘Jangan pegang parang itu nanti kamu terluka.’ Proses D+R yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata mangan ‘makan’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi mangan- mangan ‘makan-makan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R.

c. Kata Sifat Adjektiva