186
‘Suka sekali kalian mengusili orang.’ 3 jolo ‘dahulu’ → manjoloi ‘mendahului’ → manjolo-joli ‘mendahullu-gahului’
Pantang manjolo-joloi na tobang. dilarang mendahulu-dahului yang tua
‘Dilarang mendahului orang tua.’
4 tajom ‘tajam’ → manajomi ‘menajami’ → manajom-najomi ‘menajam-najami’ Manajom-najomi piso ia saulak marende
menajam-najami pisau dia sambil bernyanyi ‘Dia meruncingi pisau sambil bernyanyi’
5 torla ‘kaget’ → manorlai ‘mengkageti’ → manorla-norlai ‘mengaget-ngageti’ Halai manorla-norlai halak na marjuji.
mereka mengaget-ngageti orang yang berjudi ‘Mereka mengageti orang yang berjudi.’
Proses D + R + man--i yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 5 kata torla ‘kaget’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi manorla-norlai
‘mengkaget-kageti’ berkelas
kata kerja
sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R+ man--i.
3. Tipe R-11 yaitu Bentuk D + R + mang--i
Bentuk D + R + mang--i yaitu reduplikasi yang mendapat pembuhan afiks mang--i atau bentuk D + R + mang--i diturunkan dari bentuk D + R +
maN-i.
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + mang--i pada umumnya menyatakan makna
‘tindakan’. Contoh:
1 ikur ‘ikut’ → mangikuri ‘mengikuti’ → mangikur-ikuri ‘mengikut-ikuti’ Ulang pabiaso mangikur-ikuri halak
jangan biasakan mengikut-ikuti orang ‘Jangan biasakan mengikut-ikuti orang’
Universitas Sumatera Utara
187
2 goar ‘nama’ → mangoari ‘menamai’ → manggoar-goari ‘menama-namai’ Halai manggoar-goari ia si Jalotup.
mereka menama-namai dia si Jalotup ‘Mereka menama-namai dia si Jalotup.’
3 katua ‘ketua’ → mangkatuai ‘mengetuai’ → mangkatua-katuai ‘mengetua- ngetuai’
Iama da sonnari mangkatua-katuai parte i. dialah partda sekarang mengketua-ketuai partai itu
‘Dialah sekarang mengetuai partai itu.’
4 uhum ‘hukum’ → manguhumi ‘menghukumi’ → manguhum-uhumi ‘menghukum- hukumi’
Polisi inda sogan-sogan manguhum-uhumi halak na makar. polisi tidak segan-segan menghukum-hukumi orang yang makar
‘Polisi tidak segan-segan menghukum orang yang makar.’
5 incak ‘caci’ → mangincaki ‘mencaci’ → mangincak-incaki ‘mencaci-caci’ Ulang ho mangincak-incaki halak
jangan kamu mencaci-caci orang ‘Jangan kamu mencaci-caci orang’
Proses D + R + mang--i yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 5 kata itcak ‘caci’ berkelas kata benda dibentuk
menjadi mangitcak-itcaki ‘mencaci-caci’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + mang--i.
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + mang--i pada umumnya menghasilkan arti ‘tindakan dan
terus-menerus iteratif’. Contoh: 1 apoi ‘asuh’ → mangapoi ‘mengasuh’ → mangapo-apoi ‘mengasuh-asuhi’
Sobarna ia mangapo-apoi angginia. sabarnya dia mengasuh-asuhi adiknya
‘Dengan sabar dia mengasuh adiknya.’
2 hibar ‘kibar’ → manghibari ‘mengibari’ → manghibar-hibari ‘mengibar-ngibari’ Sude pandemo manghibar-hibari mandera.
para pendemo mengkibar-kibari bendera ‘Para pendemo mengkibari bendera.’
Universitas Sumatera Utara
188
3 uhir ‘ukir’ → manguhiri ‘mengukir’ → manguhir-uhiri ‘mengukir-ukiri’ Halai manguhir-uhiri batu i.
mereka mengukir-ukiri batu itu ‘Mereka mengukiri batu itu.’
4 ogap ‘benam’ → mangogapi ‘membenami’ → mangogap-ogapi ‘membenam- benami’
Si Ucok mengogap-ogapi si Tigor di aek. si Ucok membenam-benami si Tigor di sungai
‘Si Ucok membenami si Tigor di sungai.’
5 ayup ‘hanyut’ → mangayupi ‘menghanyuti’ → mangayup-ayupi ‘menghanyut- hanyuti’
Si Ucok mengayup-ayupi harapan ni halak di aek. si Ucok menghanyut-hanyuti rakit partni orang di sungai
‘Si Ucok menghanyuti rakit orang di sungai.’
Proses D + R + mang--i yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 5 kata ayup ‘hanyut’ berkelas kata kerja dibentuk
menjadi mangayup-ayupi ‘menghanyut-hanyuti’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +
mang--i.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai proses D + R + mang--i. Pada umumnya bentuk yang dihasilkan menyatakan
‘tindakan’ atau ‘membuat jadi’. Contoh: a. Makna Membuat Jadi
1 hancit ‘sakit’ → manghanciti ‘menyakiti’ → manghancit-hanciti ‘menyakit- nyakiti’
Hobarnia manghancit-hanciti roha. ucapannya menyakit-nyakiti hati
‘Ucapannya menyakitkan hati.’
2 godang ‘besar’ → manggodangi ‘membesarkan’ → manggodang-godangi ‘membesar-besari’
Ia hum manggodang-godangi rohanta, buktina inda adong. dia cuma membesar-besari hati kita, buktinya tidak ada
‘Dia cuma memberi harapan kepada kita, buktinya tidak ada.’
Universitas Sumatera Utara
189
3 oto ‘bodoh’ → mangotoi ‘membodohi’ → mangoto-otoi ‘membodoh-bodohi’ Harejonia mangoto-otoi halak sajo.
kerjanya membodoh-bodohi orang saja ‘Pekerjaannya membodohi orang saja.’
b. Makna Tindakan 4 ela ‘copot’ → mangelai ‘mencopoti’ → mangela-elai ‘mencopot-copoti’
Ia mangela-elai salohot sian salaornia. dia mencopot-copti putri malu dari celananya
‘Dia mencopoti putri malu dari celananya.’
5 holip ‘golap’ → mangholipi ‘menggelapi’ → mangholip-holipi ‘menggelap- gelapi’
Ulang hamu mangholip-holipi halak hatiha mangaligi TV. jangan kalian menggelap-gelapi orang sedang menonton TV
‘Jangan kalian menghalangi, orang sedang menonton TV.’
6 adop ‘hadap’ → mangadopi ‘menghadapi’ → mangadop-adopi ‘menghadap- hadapi’
Bia naron pangadop-adopi ni halai? bagaimana nanti menghadapi-hadapi partni mereka
‘Bagaimana nanti cara menghadapi mereka?’
Proses D + R + mang--i yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata oto ‘bodoh’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi
mangoto-otoi ‘membodoh-bodohi’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang--i.
4. Tipe R-11 yaitu Bentuk D + R + manga--i