120
menjadi pangalompit-lompit pelipat-lipat’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + panga-.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + panga- pada umumnya menyatakan makna ‘alat’. Contoh:
1 laung ‘teduh’ → pangalaung ‘peneduh’ → pangalaung-laung ‘peneduh-neduh’ Pangalaung-laungna i songon na giot marumbak.
penenduh-neduhnya itu seperti yang mau rubuh ‘Tempat berteduh itu sepertinya mau rubuh.’
2 limus ‘halus’ → pangalimus ‘penghalus’ → pangalimus-limus ‘penghalus-halus’ Manginjam jolo au pangalimus-limus ni hayu on.
meminjam dulu saya penghalus-halus partni kayu ini ‘Saya pinjam dulu alat penghalus kayu ini.’
Proses D + R + panga- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata laung ‘teduh’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi pangalaung-laung
‘peneduh-neduh’berkelas kata
benda sehingga
pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + panga-.
5. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + pany-
Bentuk D + R + pany- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks pany- atau bentuk D + R + pany- diturunkan dari bentuk D + R + paN-.
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + pany- pada umumnya menyatakan makna ‘alat’.
Contoh: 1 sonduk ‘sendok’ → panyonduk ‘penyendok’ → panyonduk-nyonduk ‘penyendok-
nyendok’ Na hodarma panyonduk-nyonduk ni ingkayu i.
Universitas Sumatera Utara
121
yang joroklah penyendok-nyedok partni lauk itu ‘Penyendok lauk itu kotor sekali.’
2 suri ‘sisir’ → panyuri ‘penyisir’ → panyuri-nyuri ‘penyisir-nyisir’ Panyuri-nyuri ni obuknia dibaen sian sere.
penyisir-nyisir partni rambutnya dibuat dari emas ‘Penyisisir rambutnya dibuat dari emas.’
3 sodok ‘sekop’ → panyodok ‘penyekop’ → panyodok-nyodok ‘penyekop-nyekop’ Panyodok-nyodok ni dodak i dibaen ia manyodok sarop.
penyekop-nyekop partni dedak itu dipakai dia menyekop sampah ‘Penyekop dedak itu dipakainya menyekop sampah.’
4 sisik ‘sisik’ → panyisik ‘penyisik’ → panyisik-nyisik ‘penyisik-nyisik’ Panyisik-nyisik ni ihan i angkon dilayan tajom.
penyisik-nyisik partni ikan itu harus diasah tajam ‘Penyisik ikan itu harus diasah tajam.’
5 sopu ‘sepuh’→ panyopu ‘penyepuh’ → panyopu-nyopu ‘penyepuh-nyepuh’ Panyopu-nyopu ni piso i disimpan ia di dapur.
penyepuh-nyepuh partni pisau itu disimpan dia di dapur ‘Penyepuh pisau itu disimpannya di dapur.’
Proses D + R + pany- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 5 kata sopu ‘sepuh’ berkelas kata benda dibentuk
menjadi panyopu-nyopu ‘penyepuh-nyepuh’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +
pany-.
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + pany- pada umumnya menyatakan makna ‘pelaku’
atau ‘cara’. Contoh: a Makna Pelaku
1 suan ‘tanam’ → panyuan penanam’ → panyuan-nyuan penanam-nanam Halak di daerah on umumna panyuan-nyuan silalat.
orang di daerah ini umumnya penanam-namam ubi ‘Penduduk di daerah ini umumnya penanam ubi.’
Universitas Sumatera Utara
122
2 soru ‘pungut’ → panyoru pemungut’ → panyoru-nyoru pemungut-mungut’ Harejonia penyoru-nyoru sarop di pasar.
kerjanya pemungut-mungut sampah di kota ‘Kerjanya pemungut sampah di kota.’
b Makna Cara 3 sege ‘tampi’ → panyege ‘penampi’ → panyege-nyege ‘penampi-nampi’
Panyege-nyegena angkon digoyang tu siambirang dohot tu siamun. penampi-nampinya harus digoyang ke kiri dan kekanan
‘Cara menampinya harus digoyang ke kiri dan kekanan’
4 sabur‘tabur’ → panyabur ‘penabur’ → panyabur-nyabur ‘penabur-nabur’ Pade baen panyabur-nyabur ni napu i.
bagus buat penabur-nabur partni pupuk itu ‘Cara menabur pupuk itu dengan teratur.’
Proses D + R + pany- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 2 kata soru ‘pungut’ berkelas kata kerja dibentuk
menjadi panyoru-nyoru
pemungut-mungut’berkelas kata
benda sehingga
pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +pany-.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + pany- jumlahnya sedikit dan menyatakan makna
‘alat’. Contoh: 1 suak ‘koyak’ → panyuak ‘pengoyak’ → panyuak-nyuak ‘pengoyak-ngoyak’
Panyuak-nyuak ni karotes i buatan Korea. pengoyak-ngoyak partni kertas itu buatan Korea
‘Pengoyak kertas itu buatan Korea.’
Proses D + R + pany- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata suak ‘koyak’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi panyuak-nyuak ‘pengoyak-ngoyak’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R+ pany-.
Universitas Sumatera Utara
123
6. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + pa-