Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + man-

96

c. Kata Sifat Ajektiva

Kata sifat adjektiva yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + mam bahasa Angkola Mandailing jumlahnya sedikit pada umumnya bermakna ‘tindakan’. Contoh: 1 bokkuk ‘bungkuk’ → mambokkuk ‘membungkuk’ → mambongkuk-bongkuk membungkuk-bungkuk Biasi songon na mamuhuk-muhuk pardalannia? mengapa seperti yang membungkuk-bungkuk berjalannya?’ ‘Mengapa seperti membungkuk cara berjalannya?’ 2 bekok ‘bengkok’ → mambekok ‘membengkok’ → mambekok-bekok membengkok-bengkok Mambekok-bekok handang ni bagas i dipasang ia? membengkok-bengkok pagar partni rumah itu dipasangnya? ‘Membengkok pagar rumah itu dipasangnya? Proses D + R + mam- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata bokkuk ‘bungkuk’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi mambokkuk-bokkuk ‘membungkuk-bungkuk’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mam-. 2. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + man- Dari bentuk D + R + man- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks man- atau bentuk D + R + man- diturunkan dari bentuk D + R + maN-.

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + man- pada umumnya menyatakan makna ‘tindakan’. Contoh: 1 jorat ‘jerat’ → manjorat ‘menjerat’ → manjorat-jorat menjerat-jerat Sakalompok parburu manjorat-jorat ursa di harangan. sekelompok pemburu menjerat-jerat rusa di hutan” ‘Sekelompok pemburu menjerat rusa di hutan” Universitas Sumatera Utara 97 2 durung ‘durung’ → mandurung ‘mendurung’ → mandurung-durung mendurung- durung Setiap hari minggu gok halak mandurung-durung ihan di aek setiap hari minggu banyak orang mendurung-durung ikan di sungai Batangpane. Batangpane. ‘Setiap hari minggu banyak orang mendurung ikan di sungai Batangpane. 3 doit ‘sengat’ → mandoit ‘menyengat’ → mandoit-doit menyengat-nyegat’ Haltong i mandoit-doit sajo tu au Tawon itu menyengat-nyengat saja ke saya’ ‘Tawon itu menyengati saja ke saya’ 4 dompol ‘dempul’ → mandompol ‘mendempul’ → mandompol-dompol mendempul-dempul’ Mahua de si Dikot di ginjang? hatiha mandompol-dompol tarup. ngapain partde si dikot di atas? sedang mendempul-dempul atap ‘Lagi ngapain si Dikot di atas? sedang mendempul atap 5 jujar ‘colok’ → manjujar ‘mencolok’ → manjujar-jujar mencolok-colok’ Ise na manjujar-jujar jambu i?. siapa yang mencolok-colok jambu itu ‘Siapa yang mencolok jambu itu’ 6 dege ‘pijak’ → mandege ‘memijak’ → mandege-dege memijak-mijak Ulang patola anggimu mandege-gede karosi. jangan bolehkan adikmu mengijak-injak kursi ‘Jangan perbolehkan adikmu mengijak-injak kursi.’ Proses D + R + man- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata doit ‘sengat’ berkelas kata benda dibentuk menjadi mandoit-doit ‘menyengat-nyengat’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man-.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + man- pada umumnya menyatakan makna ‘iteratif’ atau tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang. Contoh: Universitas Sumatera Utara 98 1 jolung ‘pungut’ → manjolung ‘memungut’ → manjolung-jolung memungut- mungut’ Si Tuti manjolung-jolung jambu na madabu di alaman. Si Tuti memungut-mungut jambu yang jatuh di halaman.’ ‘Si Tuti memungut-mungut jambu yang jatuh di halaman.’ 2 tangkup ‘tangkap’ → manangkup ‘menangkap’ → manangkup-nangkup menangkap-nangkap’ Anggi manangkup-nangkup manuk di pudi. adik menangkap-nangkap ayam di belakang ‘Adik menangkap ayam di belakang.’ 3 tiop ‘pegang’ → maniop ‘memegang’ → maniop-niop memegang-megang’ Mabiar au mangaligi halak na rintik i maniop-niop rahut. takut saya melihat orang yang gila itu memegang-megang pisau ‘Saya takut melihat orang yang gila itu memegang pisau 4 togu ‘tuntun’ → manogu ‘menuntun’ → manogu-nogu menuntun-nuntun’ Pahoppu na manogu-nogu oppungna mijur sian bagas cucunya yang menuntun-nuntun neneknya turun dari rumah ‘Cucunya menuntun neneknya turun dari rumah’ Proses D + R + man- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 4 kata tiop ‘pegang’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi maniop-niop ‘memegang-megang’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man-.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melaui proses D + R + man- jumlahnya hanya sedikit pada umumnya menyatakan makna ‘tindakan’. Contoh: 1 donok ‘dekat’ → mandonok ‘mendekat’ → mandonok-donok mendekat-dekat’ Ulang ho mandonok-donok tu halak na rintik i. jangan kau mendekat-dekat ke orang yang gila itu.’ ‘Jangan kau mendekat ke orang gila itu.’ 2 dao ‘jauh’ → mandao ‘menjauh’ → mandao-dao menjauh-jauh’ Biasi mandao-dao ho sian halai?. Universitas Sumatera Utara 99 mengapa menjauh-jauh kau dari mereka ‘Mengapa kau menjauh dari mereka?’ 3 tuhor ‘tawar’ → manuhor ‘menawar’ → manuhor-nuhor menawar-nawar’ Si Taing sibuk menawar-nawar mekap di poken Si Taing sibuk manuhor-nuhor bodak di pekan’ ‘Si Taing sibuk menawar bedak di pekan’ 4 takkok ‘tanjak’ → manakkok ‘menanjak’→ manakkok-nakkok menanjak-nanjak’ Dalan tu si Biobio manakkok-nakkok jalan ke si Bio-bio menanjak-nanjak’ ‘Jalan ke si Bio-bio menanjak’ Proses D + R + man- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata tuhor ‘tawar’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi manuhor-nuhor ‘menawar-nawar’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man-. 3. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + mang-