Data sub sistem alam

65 Sampel API pelagis kecil yang dipilih adalah lima jenis API yang dominan di wilayah penelitian dan memiliki tujuan penangkapan terhadap jenis-jenis ikan pelagis kecil. Distribusi jumlah responden per jenis API, masing-masing: 1 pukat pantai sebanyak 16 responden; 2 pukat cincin sebanyak 17 responden; 3 jaring insang hanyut sebanyak 16 responden; 4 bagan apung sebanyak 16 responden; dan 5 pancing tegak sebanyak 16 responden. Total jumlah responden untuk pengkajian produktivitas API dan perkembangan usahanya sebanyak 81 responden yang sesuai dengan jumlah sampel API yang dikumpulkan datanya. 3 Data produksi ikan pelagis kecil Data ini meliputi volume dan nilai produksi ikan pelagis pada tiap kawasan pengembangan. Data dinamika produksi difokuskan pada perkembangan produksi dari tahun 2001-2010 untuk setiap jenis alat tangkap, komoditas dan distribusi di seluruh kawasan. Data ini adalah data sekunder dari DKP Maluku Tengah dan dilakukan konfimasi lapangan dengan pendekatan wawancara semi terstruktur. 4 Data pengolahan hasil perikanan pelagis kecil Data ini meliputi distribusi spasial pelaku usaha pengolahan, rumah tangga pengolah, dan rata-rata produksi setiap jenis olahan. Data yang mendukung dalam mengekspresikan dinamika pengolahan dikumpulkan secara tahunan 2001-2010, khususnya untuk volume dan nilai produksi olahan setiap jenis komoditas pelagis kecil. Data ini juga merupakan data sekunder dari DKP Maluku Tengah, namun untuk kebutuhan pengembangan analisis, dilakukan konfimasi lapangan dengan pendekatan wawancara semi terstruktur. Sampel untuk pelaku usaha pengolahan hasil perikanan dipilih dari desa- desa utama yang mengembangkan kegiatan pengolahan hasil perikanan. Jumlah responden pelaku usaha pengolahan tiap kawasan sebanyak lima orang, sehingga total jumlah pelaku usaha pengolahan hasil perikanan mencapai 45 orang. 5 Data distribusi dan pemasaran ikan pelagis kecil Data ini meliputi pelaku usaha distribusi dan pemasaran ikan pelagis kecil, 66 distribusi dan pemasaran ikan pelagis kecil pada tiga ruang lingkup yaitu: lokalantar kawasan dalam wilayah Maluku Tengah dan Maluku, antar pulau dan ekspor. Untuk mendukung analisis dinamikanya, dikumpulkan data tahunan produksi dan pemasaran porduksi ikan pelagis kecil yang dikeluarkan oleh setiap kawasan. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan desk study yang dilengkapi melalui konfirmasi lapangan, terutama pada pelaku usaha distribusi dan pemasaran. Sampel untuk pelaku usaha distribusi dan pemasaran hasil perikanan dipilih pusat-pusat kegiatan distribusi dan pemasaran yang terkonsentrasi pada pusat-pusat kawasan. Jumlah responden untuk pelaku usaha dan distribusi hasil perikanan, masing-masing lima orang per kawasan atau total jumlah responden pelaku usaha pengolahan mencapai 45 orang.

3.2.2.4 Data sub sistem pengelolaan

1 Data pengelolaan berbasis kebijakan Data ini meliputi seluruh kebijakan dan implementasinya dalam konteks pengelolaan perikanan di Maluku Tengah, baik kebijakan pusat, provinsi maupun kabupaten. Data alokasi program tahunan dikumpulkan untuk mencermati dinamikanya melalui pernyataan roadmap pengelolaan berbasis kebijakan pemerintah. Data yang terkait dengan ekspresi dinamika pengelolaan berbasis kebijakan dalam periode pembangunan perikanan 2006-2010. Pengumpulan data menggunakan pendekatan desk study terhadap dokumen-dokumen kebijakan, perencanaan dan laporan implementasinya dalam lima tahun terakhir. 2 Data dinamika pengelolaan dengan pendekatan model struktural Data yang diambil meliputi data-data kebijakan dan persepsi responden tentang perkembangan kebijakan pengembangan kawasan perikanan di Maluku Tengah, baik kebijakan politik, sosial ekonomi serta lingkungan perairan dan SDI. Data yang terkait dengan komponen ini adalah data kuisioner model persamaan struktural yang didistribusikan pada responden sebanyak 176 orang, dengan komposisi responden meliputi: DKP Maluku Tengah 15 orang termasuk staf pengelola UPTD PPI, Bappeda Maluku Tengah lima orang, politisi Maluku 67 Tengah lima orang, DKP Provinsi Maluku 10 orang dan Bappeda Provinsi Maluku tiga orang, nelayan di tiap kawasan kawasan penelitian 12 orang total nelayan= 108, pelaku usaha pengolahan hasil perikanan pelagis kecil 13 orang, dan pelaku usaha distribusi dan pemasaran 12 orang, perusahaan perikanan lima orang. Dalam mendukung analisis pengembangan kawasan perikanan pelagis kecil, dikumpulkan informasi dari informan kunci di lokasi sampel seperti, pemilik alat tangkap bukan nahkoda, pejabat atau tokoh kelompok nelayan, pejabat dan petugas dinas kelautan dan perikanan, akademisi, pengusaha dan nelayan pada setiap jenis alat tangkap yang dianalisis. Pertanyaan yang disampaikan merupakan informasi mendalam terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas penangkapan ikan pelagis kecil dan kemungkinan pengembangannya, disamping efisiensi kebijakan dan regulasi di tingkat daerah yang berkaitan dengan kegiatan perikanan tangkap.

3.2.2.5 Data implikasi dinamika sistem perikanan pelagis kecil

1 Data kelayakan finansial Data-data dalam kategori ini meliputi unsur-unsur biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Umur teknis dan ekonomi untuk setiap alat tangkap utama juga dicatat sebagai dasar untuk pengembangan analisis. Data lain yang dikumpulkan meliputi, harga produk, sistem bagi hasil, penerimaan dan pengeluaran lain yang terkait dalam analisis ini. Pengumpulan data ini dilakukan dengan pendekatan wawancara terstruktur, penelusuran data statistik perbankan dan catatan nelayan atau pemilik unit penangkapan. Kombinasi teknik pengumpulan data ini untuk menemukan nilai aktual yang terjadi di lapangan. 2 Data komoditas unggulan dan unit penangkapan ikan pilihan Data-data yang dimaksudkan meliputi nilai produksi, harga, wilayah pemasaran, nilai tambah, MSY, effort optimum, hasil tangkapan tahun 2010 dan tingkat pemanfaatannya. Data-data ini dikumpulkan dengan pendekatan teknik pengumpulan data statistik perikanan dan wawancara terstruktur. 68 Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak dengan stratifikasi jenis alat tangkap yang difokuskan pada pusat-pusat kegiatan perikanan tangkap yang tersebar di lokasi penelitian. Obyek penelitian adalah unit penangkapan ikan yang dominan menangkap ikan pelagis kecil dan masih aktif beroperasi pada saat berlangsung penelitian. Secara keseluruhan, jumlah sampel alat tangkap disesuaikan dengan tujuan penelitian dan metode analisis yang digunakan. Sampel unit penangkapan yang dipilih antara lain: 1 pukat pantai; 2 pukat cincin; 3 jaring insang 4 bagan perahu; dan 5 pancing tegak. Data primer dikumpulkan dengan kuesioner melalui wawancara terstruktur terhadap responden utama yaitu: nelayan danatau anak buah kapal, juragan pemilik, dan juragan bukan pemilik alat tangkap. Data ini mencakup jumlah dan jenis alat tangkap, ukuran-ukuran utama kapal dan alat tangkap, lokasi penangkapan ikan, fishing base, lama operasi penangkapan, musim penangkapan, biaya investasi, biaya operasi penangkapan, jumlah nelayan per unit penangkapan, jenis dan jumlah ikan yang ditangkap produksi per jenis ikan, harga ikan dan rantai pemasaran ikan, sistem pembagian hasil perikanan, pendapatan nelayan, data teknis alat tangkap dan kapal penangkap, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam operasi penangkapan. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah terkait seperti: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tengah, Departemen Kelautan dan Perikanan, Lembaga Swadaya Masyarakat perikanan, dan institusi non-pemerintah lainnya berupa informasi resmi dari berbagai publikasi ilmiah serta literatur penunjang. 3.3 Metode Analisis 3.3.1 Analisis dinamika sub sistem alam

3.3.1.1 Dinamika musiman SPL dan Klorofil-a

Analisis kondisi perairan yang mencakup SPL dan klorofil-a didasarkan pada hasil ekspor dari SEADAS yang berformat sxc, dikonversikan menjadi data berformat txt sehingga dapat digunakan di ODV. Untuk kepentingan analisis didahului dengan mengoperasikan program ODV melalui langkah-langkah sebagai berikut: