Kesimpulan Model dinamika spasial sistem perikanan kasus pengembangan kawasan perikanan pelagis kecil di Kabupaten Maluku Tengah

158 Kedua, analisis perkembangan upaya tangkap untuk setiap jenis API pada tiap kawasan yang dinyatakan secara grafis, dan perkembangan total jumlah upaya tangkap setiap jenis API yang dinyatakan secara tabular.

6.2.3 Analisis dinamika produksi ikan pelagis kecil

Analisis dinamika volume produksi menggunakan dua pendekatan: pertama, perhitungan nilai proporsi per setiap kawasan, menggunakan formula: 100 1 ∑ = = n i i i VP VP VP VP i adalah volume produksi ikan di kawasan ke-i dan ∑ = n i VP 1 merupakan total jumlah volume produksi pada wilayah kajian. Kedua , analisis perkembangan total jumlah volume produksi setiap jenis API yang dinyatakan secara tabular dan perkembangan volume produksi untuk setiap jenis API pada tiap kawasan yang dinyatakan secara grafis.

6.2.4 Analisis dinamika pengolahan hasil perikanan pelagis kecil

Analisis dinamika pengolahan diarahkan pada pelaku usaha dan produksinya, menggunakan tiga pendekatan: pertama, perhitungan nilai proporsi pengolah dan rumah tangga pengolah di tiap kawasan, dengan formula: 100 1 ∑ = = n i i i Po Po Po ; dan 100 1 ∑ = = n i i i RTPo RTPo RTPo Po i adalah jumlah pengolah di kawasan ke-i dan ∑ = n i Po 1 merupakan total jumlah pengolah pada wilayah kajian. RTPo i adalah jumlah rumah tangga pengolah di kawasan ke-i dan o RTP n i ∑ = 1 merupakan total jumlah rumah tangga pengolah pada wilayah kajian. Kedua , analisis grafis terhadap perkembangan volume dan nilai produksi olahan ikan. Analisis ini menggunakan perkembangan data produksi dalam waktu lima tahun 2006 – 2010. 159 Ketiga, perhitungan nilai proporsi volume produksi olahan kering dan olahan asap, menggunakan formula: 100 1 ∑ = = n i i i VOk VOk VOk ; dan 100 1 ∑ = = n i i i VOa VOa VOa VOk i adalah volume olahan kering di kawasan ke-i dan ∑ = n i VOk 1 merupakan total oalhan kering pada wilayah kajian. VOa i adalah volume olahan asap di kawasan ke-i dan Oa V n i ∑ = 1 merupakan total volume olahan asap pada wilayah kajian. Kedua , analisis grafis terhadap perkembangan volume produksi olahan kering maupun asap. Analisis ini menggunakan perkembangan data volume asapan dalam waktu 10 tahun 2001 – 2010.

6.2.5 Analisis dinamika distribusi dan pemasaran hasil perikanan

Analisis dinamika distribusi dan pemasaran hasil perikanan menggunakan tiga pendekatan: pertama, analisis grafis untuk menentukan distribusi spasial pelaku usaha distribusi dan pemasaran. Kedua, perhitungan kontribusi tiap kawasan terhadap tingkatan distribusi dan pemasaran, menggunakan formula: 100 1 ∑ = − − = n i l i l i l VPsr VPsr VPsr ; 100 1 ∑ = − − = n i ap i ap i ap VPsr VPsr VPsr ; dan 100 1 ∑ = − − = n i e i e i e VPsr VPsr VPsr VPsr l-i , VPsr ap-i , dan VPsr e-i masing-masing adalah volume pemasaran untuk tingkatan pasar lokal l, antar pulau ap dan ekspor e untuk kawasan ke-i dan ∑ = n i l VPsr 1 , ∑ = n i ap VPsr 1 , dan ∑ = n i e VPsr 1 masing-masing merupakan total jumlah volume pemasaran untuk tingkatan pasar lokal l, antar pulau ap dan ekspor e pada wilayah kajian. Ketiga , analisis grafis perkembangan volume pemasaran untuk menggambarkan dinamika pemasaran pada setiap kawasan. Analisis ini menggunakan distribusi data volume pemasaran selama 10 tahun 2001 – 2010.