Pemetaan DPI potensial dan analisis dinamika musimannya

73 grafis. Analisis tidak hanya dilakukan untuk distribusi jumlah nelayan, namun juga untuk distribusi jumlah rumah tangga perikanan RTP.

3.3.2.2 Dinamika alat penangkapan ikan dan upaya penangkapan

Analisis ini mencakup dua komponen yaitu alat penangkapan ikan API dan upaya penangkapan. Dinamika API dan upaya penangkapan ikan dianalisis dengan dua pendekatan: 1 pendekatan analisis tabular yang menunjukkan adanya proporsi distribusi spasial; dan 2 analisis grafis yang mengkespresikan dinamika tahunan untuk setiap jenis API pada seluruh kawasan pengembangan perikanan pelagis kecil.

3.3.2.3 Dinamika produksi ikan pelagis kecil

Analisis dinamika produksi perikanan pelagis kecil menggunakan tiga pendekatan: 1. analisis tabular yang menunjukkan proporsi distribusi spasial untuk tiap komoditas pelagis kecil; 2. analisis tabular yang menunjukkan perkembangan produksi untuk lima jenis API dominan; dan 3. analisis grafis yang mengkespresikan dinamika tahunan untuk setiap jenis API pada seluruh kawasan pengembangan perikanan pelagis kecil.

3.3.2.4 Dinamika pengolahan hasil perikanan pelagis kecil

Analisis dinamika pengolahan hasil perikanan pelagis kecil menggunakan dua pendekatan: 1 analisis tabular yang menunjukkan adanya proporsi distribusi spasial pelaku usaha pengolahan dan rumah tangga pengolah serta rata-rata setiap jenis olahan; 2 analisis grafis yang mengkespresikan dinamika tahunan untuk volume dan nilai produksi olahan setiap jenis komoditas pelagis kecil pada seluruh kawasan pengembangan perikanan pelagis kecil, serta perkembangannya secara tahunan. 74

3.3.2.5 Dinamika distribusi dan pemasaran hasil perikanan pelagis kecil

Analisis dinamika distribusi dan pemasaran hasil produksi perikanan pelagis kecil menggunakan tiga pendekatan: 1. analisis grafis untuk distribusi spasial pelaku usaha distribusi dan pemasaran ikan pelagis kecil; 2. analisis tabular untuk kontribusi spasial distribusi dan pemasaran ikan pelagis kecil pada tiga ruang lingkup, yaitu: lokalantar kawasan dalam wilayah Maluku Tengah dan Maluku, antar pulau dan ekspor; 3. analisis grafis perkembangan tahunan pemasaran produksi ikan pelagis kecil pada tiap kawasan pengembangan perikanan pelagis kecil.

3.3.2.6 Analisis implikasi dinamika sistem bagi pengembangan kawasan perikanan

1 Standarisasi upaya tangkap Unit effort sejumlah armada penangkapan ikan dengan alat tangkap dan waktu tertentu dikonversi ke dalam satuan boat-days trip, dengan pertimbangan: 1. Respon stock terhadap alat tangkap standar akan menentukan status sumber daya selanjutnya berdampak pada status perikanan alat tangkap lain; 2. Total hasil tangkap ikan per unit effort alat tangkap standar lebih dominan dibanding alat tangkap lain, dan 3. Daerah penangkapan alat tangkap standar meliputi dan atau berhubungan dengan daerah penangkapan alat tangkap lain. Prosedur standarisasi alat tangkap ke dalam satuan baku unit alat tangkap standar, dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Alat tangkap standar yang digunakan mempunyai CPUE terbesar dan memiliki nilai faktor daya tangkap Fishing Power Index, FPI sebagaimana dikembangkan oleh Gulland 1983; 2. Hasil perhitungan nilai FPI kemudian digunakan untuk menghitung total upaya standar. 75 2 Analisis potensi sumber daya ikan berbasis produksi Estimasi potensi sumber daya ikan didasarkan atas jumlah hasil tangkapan ikan yang didaratkan pada suatu wilayah dan variasi alat tangkap per trip. Prosedur estimasi dilakukan dengan cara Sparre dan Venema, 1999: 1. Menghitung hasil tangkapan per upaya tangkap CPUE; 2. Mengestimasi parameter alat tangkap standar; 3. Mengestimasi effort optimum pada kondisi keseimbangan equilibrium state; 4. Mengestimasi Maximum Sustainable Yield MSY sebagai indikator potensi sumber daya perikanan tangkap yang berkelanjutan lestari. 3 Analisis finansial Suatu usaha atau kegiatan ekonomi dianggap dapat dilaksanakan, bila dapat diharapkan: 1 memberikan keuntungan untuk memenuhi setiap kewajiban jangka pendek 2 likuiditasnya terpelihara meskipun pada, saat-saat tertentu permasalahan dalam kesulitan 3 berkembang kemampuannya membiayai operasinya terutama dari modal sendiri dan bukan kredit pada suatu saat dan 4 dapat membayar semua beban pembiayaan. Dengan demikian, kelayakan finansial harus mengungkapkan secara terperinci apakah usaha atau kegiatan akan menguntungkan dalam suasana persaingan, resiko bisnis, kondisi perekonomian tidak stabil dan lain-lain. Menurut Kadariah 1986, untuk mengevaluasi kelayakan finansial dapat digunakan 3 tiga kriteria investasi yang penting, yaitu Net Present Value NPV, Net Benefit - Cost Ratio dan Internal Rate of Return IRR. Namun demikian untuk mengetahui kemampuan usaha juga dilakukan analisis usaha yang meliputi: profit keuntungan usaha, imbangan penerimaan biaya dan waktu pengembalian investasi. Kriteria investasi yang digunakan untuk pengujianevaluasi kelayakan usaha secara finansial didasarkan pada discounted criterion. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat benefit serta biaya-biaya cost selama umur ekonomis usaha in the future nilai-nilai saat ini at present = t o diukur dengan nilal uang sekarang present value, yaitu dengan menggunakan discounting factor. Kriteria investasi yang dimaksudkan meliputi: net present value NPV, internal rate of return IRR, dan net benefit cost ratio Net BC.