Perumusan model pengukuran dan persamaan struktural

84       = m n P K f TipoSan 1 1 , Analisis tipologi kawasan dalam penelitian ini diekspresikan dengan dua jenis pendekatan. Pertama , tipologi kawasan berbasis rataan fungsi nilai kapasitas kawasan dalam pengembangan perikanan RFN_K dan produktivitas kawasan RFN_P . Tipologi ini mengekspresikan hubungan antara RFN_K Sumbu-X dengan RFN_P Sumbu-Y. RFN_K merupakan rataan fungsi nilai dari komponen-komponen sistem perikanan, antara lain: JTB, upaya tangkap standar, nelayan, RTP, jumlah pengolah, rumah tangga pengolah, dan jumlah pedagang ikan. RFN_P merupakan rataan fungsi nilai dari produktivitas seluruh komponen sistem perikanan, meliputi: aksesibilitas DPI, total volume produksi komoditas unggulan, rata-rata volume hasil olahan, serta volume pemasaran lokalantar kawasan, volume pemasaran antar pulau dan volume ekspor. Kedua , tipologi kawasan berbasis komoditas unggulan dan teknologi pilihan, yang diperuntukan dalam penentuan basis komoditas unggulan tiap kawasan. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan keunggulan komparatif setiap kawasan. Pemetaan tipologi ini didasarkan pada hubungan kapasitas teknologi penangkapan ikan pilihan sumbu-x dengan volume produksi komoditas unggulan pada setiap kawasan sumbu-y. Kapasitas teknologi penangkapan ikan pilihan dihitung dengan formula yang dikembangkan oleh Abrahamsz et al . 2010: K TTP-ij = VP TTP-i FPI TTP-j dimana: VP TTP-i = Volume produksi teknologi penangkapan ikan pilihan FPI TTP-j = FPI teknologi penangkapan ikan pilihan Pemetaan tipologi kawasan secara grafis menggunakan teknik penentuan luas kuadran sesuai nilai tengah mayor sumbu-x MUS-X dan sumbu-y MUS-Y Abrahamsz et al ., 2010: n K K X MUS min max _ − = ; dan n P P Y MUS min max _ − = dimana: n = jumlah interval yang digunakan untuk membentuk luas kuadran dalam penelitian digunakan nilai n = 2 85

3.3.5 Analisis sentralitas sistem perikanan

Analisis ini mengacu pada model dasar yang dikembangkan oleh Rondinelli 1985 dan dimodifikasi oleh Abrahamsz 2000 untuk menentukan sentralitas suatu kawasan. Dalam penelitian ini, model dikembangkan dengan mengakomodasi dinamika sistem perikanan yang dinyatakan dengan formula:                 = ∑ ∑ ∑ ∑ = = = K SS SS InSist ijk ijk o k n j m i 1 1 1 dimana: InSist = Indeks Sentralitas Sistem Perikanan SS = Sub Sistem dalam Sistem Perikanan i,j,k = setiap sub sistem dalam sistem perikanan i adalah sub sistem alam; j adalah sub sistem manusia; k adalah sub sistem pengelolaan K = konstanta sentralitas maksimal yang memiliki nilai 100 Pemetaan data, metode pengumpulan data dan keluaran berdasarkan tujuan penelitian, komponen analisis dan metode analisis ini memberikan arahan bagi pengembangan penelitian ini, dimana setiap tahapan analisis awal memiliki keterkaitan dengan tahapan analisis berikut. Hal ini diperuntukan untuk memperlihatkan keterkaitan antar sub sistem yang ada dalam sistem perikanan tangkap Tabel 5.