77
Setiap model goal programming paling sedikit terdiri atas tiga bagian, yaitu sebuah fungsi tujuan, kendala-kendala tujuan dan kendala non negatif.
Selanjutnya, dalam model ini dikenal 3 macam fungsi tujuan, yaitu: 1.
Minimumkan: Z=
Σ
d
- i
- d
+ i
Fungsi tujuan ini digunakan jika variabel simpangan dalam suatu masalah tidak dibedakan menurut prioritas bobot.
2. Minimumkan: Z =
Σ
P
k
d
- i
- d
+ i
k= 1,2...., k Fungsi tujuan ini digunakan dalam suatu masalah di mana urutan tujuan
diperlukan tetapi variabel simpangan di dalam setiap prioritas memiliki kepentingan yang sama.
3. Minimumkan: Z =
Σ
W
ik
P
k
d
- i
- d
+ i
k= 1,2,..., k Dalam fungsi ini, tujuan-tujuan diurutkan dan variabel simpangan pada setiap
tingkat prioritas dibedakan dengan menggunakan bobot yang berlainan W
ik
.
3.3.3 Analisis dinamika sub sistem pengelolaan 3.3.3.1 Dinamika pengelolaan berbasis kebijakan
Analisis ini menggunakan pendekatan analisis isi content analysis yang dikombinasikan dengan analisis roadmap implementasi kebijakan pengelolaan
perikanan. Analisis ini dilakukan pada empat tahap: 1 kebijakan nasional; 2 kebijakan provinsi; 3 kebijakan kabupaten; dan 4 dinamika kebijakan secara
umum.
3.3.3.2 Dinamika pengelolaan; Pendekatan model persamaan struktural
Analisis kebijakan pola pengelolaan kawasan perikanan menggunakan pendekatan metode Structural Equation Model SEM, dengan langkah-langkah
analisis berikut ini.
1 Pengembangan model teoritis Model teoritis yang dikembangkan, diarahkan untuk penetapan konsep
pengelolaan kawasan perikanan dalam bentuk model agar dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan suatu kebenaran ilmiah. Untuk mendukung pengembangan
model, dilakukan telaah pustaka, data riil kondisi lapangan, hasil penelitian dan
78
analisis yang berkaitan, serta diskusi dengan kelompok pakar. Model ini menunjukkan interaksi antar tiap komponen kebijakan perikanan di tingkat
nasional X1, provinsi X2, dan kabupaten X3, strategi pengembangan kawasan Y1, kinerja usaha perikanan Y2, serta tujuan pembangunan perikanan Y3.
2 Pembuatan path diagram Pembuatan path diagram merupakan kegiatan penggambaran interaksi
antar tiap komponen kebijakan perikanan di tingkat nasional K_PUS, provinsi K_PROV, dan kabupaten K_KAB, tingkat implementasi strategi TIS, kinerja
kawasan perikanan KKP, serta capaian tujuan pengembangan CTP, yang dikembangkan secara teoritis menjadi konstruk penelitian. Dalam penggambaran
ini, konstruk penelitian tersebut harus dilengkapi dengan dimensi-dimensi konstruk.
Untuk pengembangan konstruk dan dimensi-dimensi konstruknya dengan tepat, telaah pustaka menjadi langkah awal yang penting dilakukan. Path diagram
digambarkan menggunakan program AMOS Professional 4.0. Rancangan path diagram untuk pengelolaan kawasan perikanan pelagis kecil di Kabupaten
Maluku Tengah terlihat pada Gambar 6. Berdasarkan gambaran ini, terdapat tujuh konstruk dengan indikator atau
dimensi konstruknya, antara lain: 1
PKP adalah Pengembangan Kawasan Perikanan; 2
K_PUS adalah Kebijakan Pemerintah Pusat, dengan variabel masing-masing: a.
X11: Kebijakan Politik KP1 b.
X12: Kebijakan Sosial Ekonomi KSE1 c.
X13: Kebijakan Lingkungan dan SDI KL-SDI1 3
K_PROV adalah Kebijakan Pemerintah Provinsi, dengan variabel masing- masing:
a. X21: Kebijakan Politik KP2
b. X22: Kebijakan Sosial Ekonomi KSE2
c. X23: Kebijakan Lingkungan dan SDI KL-SDI2
4 K_KAB adalah Kebijakan Pemerintah Kabupaten, dengan variabel masing-
masing: