Data sub sistem manusia

68 Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak dengan stratifikasi jenis alat tangkap yang difokuskan pada pusat-pusat kegiatan perikanan tangkap yang tersebar di lokasi penelitian. Obyek penelitian adalah unit penangkapan ikan yang dominan menangkap ikan pelagis kecil dan masih aktif beroperasi pada saat berlangsung penelitian. Secara keseluruhan, jumlah sampel alat tangkap disesuaikan dengan tujuan penelitian dan metode analisis yang digunakan. Sampel unit penangkapan yang dipilih antara lain: 1 pukat pantai; 2 pukat cincin; 3 jaring insang 4 bagan perahu; dan 5 pancing tegak. Data primer dikumpulkan dengan kuesioner melalui wawancara terstruktur terhadap responden utama yaitu: nelayan danatau anak buah kapal, juragan pemilik, dan juragan bukan pemilik alat tangkap. Data ini mencakup jumlah dan jenis alat tangkap, ukuran-ukuran utama kapal dan alat tangkap, lokasi penangkapan ikan, fishing base, lama operasi penangkapan, musim penangkapan, biaya investasi, biaya operasi penangkapan, jumlah nelayan per unit penangkapan, jenis dan jumlah ikan yang ditangkap produksi per jenis ikan, harga ikan dan rantai pemasaran ikan, sistem pembagian hasil perikanan, pendapatan nelayan, data teknis alat tangkap dan kapal penangkap, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam operasi penangkapan. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah terkait seperti: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tengah, Departemen Kelautan dan Perikanan, Lembaga Swadaya Masyarakat perikanan, dan institusi non-pemerintah lainnya berupa informasi resmi dari berbagai publikasi ilmiah serta literatur penunjang. 3.3 Metode Analisis 3.3.1 Analisis dinamika sub sistem alam

3.3.1.1 Dinamika musiman SPL dan Klorofil-a

Analisis kondisi perairan yang mencakup SPL dan klorofil-a didasarkan pada hasil ekspor dari SEADAS yang berformat sxc, dikonversikan menjadi data berformat txt sehingga dapat digunakan di ODV. Untuk kepentingan analisis didahului dengan mengoperasikan program ODV melalui langkah-langkah sebagai berikut: 69 1. Memasukan file baru dengan melakukan pilihan menu File New file collection baru 2. Masukkan add variable yang belum diidentifikasi oleh ODV, baik untuk SPL maupun klorofil-a. 3. Setelah selesai, buka file stasiun gabungan dengan type file .txt yang disimpan sebelumnya. Untuk membuka file pilih menu Import ODV Spreadsheet type file .txt 4. Associate variable latitude and longitude selanjutnya variabel yang di associate adalah komponen SPL maupun klorofil-a 5. Tampilan yang dihasilkan merupakan tampilan peta global, maka untuk memperjelas letak stasiun lakukan full domain, sehingga akan tampil peta stasiun. 6. Untuk menampilkan grafik surface pilih menu, Klik kanan grafik window layout klik kanan use template pilih banyaknya window yang ingin di tampilkan. 7. Melakukan diva griding dengan cara klik kanan display option, atur X Scale – Leght dan Y Scale – Leght dan masuk ke Properties untuk memasukan komponen nilai-nilainya. 8. Bagian terakhir adala penyimpanan gambar dalam format png. Sesuai dengan cakupan data yang ada selama satu tahun, maka analisis lanjut dilakukan dengan statistik deskriptif dengan menampilkan nilai-nilai maksimum dan minimum untuk seluruh data. Hasil ini kemudian dipetakan untuk kepentingan analisis dinamika SPL dan klorofil-a secara spasial dan temporal.

3.3.1.2 Pemetaan DPI potensial dan analisis dinamika musimannya

1 Pemetaan DPI tradisional Daerah penangkapan ikan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Daerah Penangkapan Ikan Tradisional DPIT. DPIT dianalisis dengan pendekatan visual langsung di lapangan melalui plot titik-titik lokasi penangkapan nelayan tradisional dengan menggunakan GPS. Pengambilan titik daerah penangkapan ikan dilakukan pada lokasi-lokasi penangkapan ikan untuk jenis- jenis unit penangkapan ikan pelagis kecil. 70 Hasil ini kemudian dipetakan pada peta laut atau peta navigasi laut. Sebagai konfirmasi dilakukan pemetaan partisipatif bersama sampel nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan ikan pelagis kecil. Hasil ini kemudian di- overlay dengan peta DPI tradisional eksisting yang telah diambil di lapangan. Pemetaan DPI menggunakan program ArcGIS versi 9.3 untuk mengoperasikan peta dasar rupabumi yang bersumber dari Bakosurtanal. Hasil plot titik DPI di lapangan yang telah dimasukkan ke dalam program excel kemudian dipanggil kedalam program ArcGIS versi 9.3, setelah dirubah menjadi decimal degree. Titik ini kemudian diberikan pengelompokkan berdasarkan kawasan-kawasan yang menjadi basis penelitian. 2 Penentuan DPI potensial Penentuan DPI potensi DPIP dilakukan dengan pendekatan overlay peta- peta SPL dan klorofil-a yang menunjukkan nilai kisaran preferensi dari ikan pelagis kecil, lokasi-lokasi DPIT eksisting yang selama ini diakses oleh nelayan dan distribusi titik-titik koordinat dengan konsentrasi densitas ikan pelagis kecil yang cukup tinggi sampai dengan densitas tinggi. Pemetaan DPI menggunakan program ArcGIS versi 9.3 dengan memanfaatkan peta dasar rupabumi yang bersumber dari Bakosurtanal, peta distribusi SPL bulanan dan klorofil-a bulanan dan peta DPIT. Hasil overlay ini kemudian dikelompokkan berdasarkan distribusi kriteria SPL, klorofil-a dan DPIT dengan pendekatan distribusi spasial terdekat nearest spatial distribution. 3 Dinamika musiman DPI Analisis ini dilakukan dengan didasarkan pada hasil pemetaan DPIP sesuai dengan kondisi exisiting dan hasil partisipatif yang dikelompokkan secara musiman. Hasil ini kemudian dianalisis perubahannya secara musiman untuk mengetahui dinamika daerah penangkapan ikan di perairan Kabupaten Maluku Tengah bagian Selatan. Seluruh titik DPI yang dipetakan, dihitung distribusinya secara musiman dengan batasan nilai prosentase yang terfokus pada dua sumber, yaitu lokasi rumpon dan lokasi bagan apung. Analisis statistik deskriptif dilakukan melalui