Manfaat Penelitian Model dinamika spasial sistem perikanan kasus pengembangan kawasan perikanan pelagis kecil di Kabupaten Maluku Tengah

15 Sub sistem pengelolaan yang berbasis pada kebijakan pengelolaan, ditinjau dari kebijakan pemerintah pada level nasional, provinsi dan kabupaten. Ketiga level kebijakan ini memberikan pengaruh terhadap implementasi strategi, kinerja dan capaian tujuan pengembangan kawasan perikanan. Ketiga variabel ini memberikan pengaruh terhadap dinamika pengembangan kawasan perikanan pelagis kecil. Perubahan dalam konteks skala ruang dan waktu menunjukkan adanya dinamika yang terjadi pada seluruh variabel dalam tiap sub sistem. Oleh sebab itu, perubahan pada skala ruang menunjukkan adanya dinamika spasial. Tentunya dinamika yang terjadi secara spasial merupakan dampak dari adanya perubahan seluruh komponen sistem danatau sub sistem perikanan dari waktu ke waktu. Hal ini digunakan sebagai media justifikasi dalam pembuktian dinamika spasial sistem perikanan pelagis kecil. Dinamika dalam setiap sub sistem ditunjukan dengan kondisi dinamis sebagai berikut: 1 Sub sistem alam; a Dinamika musiman faktor lingkungan yang berpengaruh pada eksistensi SDI, meliputi: SPL dan Klorofil-a b Dinamika DPI secara musiman ataupun bulanan yang terdistribusi secara spasial melalui pembuktian lapangan berdasarkan distribusi rumpon dan titik-titik penangkapan yang diketahui oleh nelayan; c Potensi SDI pelagis kecil dan dinamikanya pada perairan yang diekspresikan secara spasial melalui pemetaan distribusi potensi hasil estimasi dengan metode akustik. 2 Sub sistem manusia; a Dinamika nelayan dan rumah tangga perikanan tangkap yang tergambar dari alokasi tenaga kerja per jenis alat tangkap dan distribusinya secara spasial-temporal. b Dinamika alat penangkapan ikan dan upaya penangkapan, dimana dinamika yang ditunjukkan oleh perkembangan secara tahunan memberikan justfikasi tentang eksistensinya pada setiap kawasan pengembangan perikanan. 16 c Dinamika produksi perikanan juga ditunjukkan dengan perkembangan secara tahunan yang dinyatakan dengan distribusi 10 jenis komoditas pelagis kecil unggulan. d Dinamika pengolahan hasil perikanan ditunjukan dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai produk nilai tambah. Tentunya eksistensi produk olahan sangat tergantung pada sumber daya manusia pengolah yang dinyatakan dinamikanya secara spasial. e Dinamika pemasaran dan distribusi hasil perikanan tergambar pada sistem pemasaran dan pola distribusi hasil perikanan, umumnya tidak statis, namun dinamis lintas ruang spasial. 3 Sub sistem pengelolaan; dengan representasi dinamika kebijakan pemerintah pada level nasional, provinsi dan kabupaten yang berpengaruh terhadap implementasi kebijakan, kinerja dan capaian tujuan pengembangan kawasan perikanan pelagis kecil Dinamika yang ditunjukan oleh seluruh sub sistem perikanan pelagis kecil mengandung unsur dinamika waktu pengelolaan dan dinamika ruang pengelolaan. Hal inilah yang menjadi basis kajian tentang adanya dinamika spasial dalam sistem perikanan pelagis kecil. Dinamika seluruh sub sistem memberikan implikasi yang berbeda dalam pengembangan tiap kawasan perikanan. Pertama, dinamika sub sistem alam berimplikasi pada aksesibilitas DPI. Kedua, dinamika sub sistem manusia berimplikasi pada upaya tangkap standar, distribusi potensi SDI berbasis produksi, kelayakan finansial, komoditas unggulan dan API pilihan. Ketiga, dinamika sub sistem pengelolaan berbasis kebijakan berimplikasi terhadap implementasi kebijakan pengelolaan dan dinamika pengelolaannya yang dijustifikasi dengan pendekatan model persamaan struktural. Berdasarkan model yang terbentuk sebagai susunan dari akumulasi dinamika spasial seluruh komponen sistem perikanan, maka pilihan-pilihan terhadap kawasan pengembangan perikanan pelagis kecil menjadi kuat melalui pelingkupan kawasan-kawasan pengembangannya. Model pelingkupan kawasan pengembangan perikanan pelagis mengacu pada dua model dinamika spasial yang dikembangkan secara bersama untuk pengembangan kawasan perikanan pelagis kecil, meliputi: 1 Model Tipologi Kawasan Pengembangan berbasis dinamika