DEFINISI PENGERTIAN Keperawatan Medikal Bedah
1. Nyeri Kepala
Diperkirakan 1 penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30 gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut diketemukan 70 kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.2. Muntah
Terdapat pada 30 kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat proyektif dan tak disertai dengan mual.3. Kejang
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25 kasus, dan lebih dari 35 kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2 penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak. Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila: Bagkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun Mengalami post iktal paralisis Mengalami status epilepsi Resisten terhadap obat-obat epilepsi Bangkitan disertai dengan gejala TTIK lain Bangkitan kejang ditemui pada 70 tumor otak dikorteks, 50 pasen dengan astrositoma, 40 pada pasen meningioma, dan 25 pada glioblastoma.4. Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial
Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan enurunan kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem. Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi. Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor- tumor yang sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum dan craniopharingioma. Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi: 365 a. Lobus frontal Menimbulkan gejala perubahan kepribadian Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese kontra lateral, kejang fokal Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia b. Lobus parietal Dapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsi homonym Bila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus angularis e i ulka gejala si dro gerst a s c. Lobus temporal Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang didahului dengan aura atau halusinasi Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan hemiparese Pada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan gejala choreoathetosis, parkinsonism. d. Lobus oksipital Menimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan penglihatan Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia berkembang menjadi hemianopsia, objeckagnosia e. Tumor di ventrikel ke III Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala menimbulkan obstruksi dari cairan serebrospinal dan terjadi peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-tiba nyeri kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran f. Tumor di cerebello pontin angie Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma Dapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya berupa gangguan fungsi pendengaran Gejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah pontin angel g. Tumor Hipotalamus Menyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen Monroe Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan perkembangan seksuil pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism, gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan h. Tumor di cerebelum Umumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat erjadi disertai dengan papil udem Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme dari otot- otot servikalParts
» Sendi Artikulasio Ligamen, Otot, Fasia dan Tendon
» Otot memiliki fungsi pokok antara lain : Fungsi Tulang
» Tunika mukosa ANATOMI URETER
» Tunika adventisia ; tersusun dari jaringan ikat longgar.
» Verteks ANATOMI KANDUNG KEMIHVESICA URINARIA
» ANATOMI URETRA Keperawatan Medikal Bedah
» Proses filtrasi MEKANISME PEMBENTUKAN URINE
» Materi Hipotalamus Tiroid REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
» Ovarium REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
» Klasifikasi hormon REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
» Hormon pertumbuhan GH Hormon Hipofisis dan Hipotalamus
» Prolaktin Hormon Gonadotropin FSH, LH dan hCG
» REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM IMUN
» Sistem Saraf Perifer REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFAN
» KONSEP FISIOLOGIS Keperawatan Medikal Bedah
» PENGKAJIAN Keperawatan Medikal Bedah
» EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN Keperawatan Medikal Bedah
» PENDAHULUAN Keperawatan Medikal Bedah
» Jenis Fraktur Etiologi ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN FRAKTUR
» Manifestasi Klinis Pemeriksaan Penunjang
» Pengkajian ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN FRAKTUR
» Diagnosis keperawatan dan Intervensi
» Penyebab ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN OSTEOARTRITIS
» PATOFISIOLOGI Keperawatan Medikal Bedah
» PEMERIKSAAN PENUNJANG PENATALAKSANAAN Keperawatan Medikal Bedah
» DIAGNOSIS KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL DAN
» DEFENISI Keperawatan Medikal Bedah
» Determinan Massa Tulang ETIOLOGI
» Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
» Gejala Benigne Prostat Hyperplasia
» ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN UROLITHIASIS
» Komplikasi FOKUS PENGKAJIAN ETIOLOGI
» DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
» Etiologi Anatomi Fisiologi ETIOLOGI
» Macam-macam ISK yang sering terjadi :
» Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
» Manifestasi klinis Penatalaksanaan ETIOLOGI
» Pemeriksaan Diagnostik Komplikasi ETIOLOGI
» Definisi KONSEP DASAR HIPERTIROID
» Anatomi Fisiologi KONSEP DASAR HIPERTIROID
» Etiologi KONSEP DASAR HIPERTIROID
» Manifestasi klinis Patofisiologi KONSEP DASAR HIPERTIROID
» Penatalaksanaan KONSEP DASAR HIPERTIROID
» Diagnosa Keperawatan ASUHAN KEPERAWATAN
» PENGERTIAN JENIS Keperawatan Medikal Bedah
» ETIOLOGI Keperawatan Medikal Bedah
» KOMPLIKASI PEMERIKSAAAN DIAGNOSTIK Keperawatan Medikal Bedah
» PATOFISIOLOGI HIPOTIROIDISME Keperawatan Medikal Bedah
» PENGKAJIAN KEPERAWATAN Keperawatan Medikal Bedah
» PERUBAHAN SUHU TUBUH Keperawatan Medikal Bedah
» KONSTIPASI KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM PENGOBATAN
» POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI MIKSEDEMA DAN KOMA MIKSEDEMA
» DEFINISI COMBUSTIO LUKA BAKAR
» KLASIFIKASI COMBUSTIO LUKA BAKAR
» ETIOLOGI COMBUSTIO LUKA BAKAR PATOFISIOLOGI COMBUSTIO LUKA BAKAR
» LUAS LUKA BAKAR Keperawatan Medikal Bedah
» PEMERIKSAAN PENUNJANG COMBUSTIO LUKA BAKAR
» PENATALAKSANAAN COMBUSTIO LUKA BAKAR
» TATALAKSANA RESUSITASI LUKA BAKAR
» PERAWATAN LUKA BAKAR Keperawatan Medikal Bedah
» Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan .
» Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma
» Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
» Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
» Gangguan citra tubuh berhubungan krisis situasi kecacatan.
» DEFINISI EPIDEMIOLOGI Keperawatan Medikal Bedah
» Herpes zoster MANIFESTASI KLINIKS
» Herpes simpleks MANIFESTASI KLINIKS
» PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Keperawatan Medikal Bedah
» PENATALAKSAAN HERPES. Keperawatan Medikal Bedah
» Biodata Pola Kehidupan PENGKAJIAN
» Pengkajian fisik PENGKAJIAN FISIK
» DIAGNOSA KEPERAWATAN HERPES. RENCANA KEPERAWATAN.
» DEFINISI KLASIFIKASI Keperawatan Medikal Bedah
» PATHWAY Keperawatan Medikal Bedah
» Penunjang pemeriksaan Histopatologi PEMERIKSAAN PENUNJANG
» KOMPLIKASI Keperawatan Medikal Bedah
» ASUHAN KEPERAWATAN Keperawatan Medikal Bedah
» DIAGNOSA KEPERAWATAN Keperawatan Medikal Bedah
» RENCANA KEPERAWATAN Keperawatan Medikal Bedah
» Lepra Tuberkuloid MACAM-MACAM LEPRA
» Lepra Borderline MACAM-MACAM LEPRA
» MANISFESTASI KLINIS Keperawatan Medikal Bedah
» GEJALA KLINIS PENCEGAHAN Keperawatan Medikal Bedah
» PENATALAKSANAAN Keperawatan Medikal Bedah
» Pengkajian Diagnosa Keperawatan Intervensi
» Definisi ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GONOREA
» Komplikasi Pemeriksaan Diagnostik ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GONOREA
» Diagnosa dan Intervensi ASUHAN KEPERAWATAN
» PENGERTIAN Keperawatan Medikal Bedah
» ANATOMI DAN FISIOLOGI Keperawatan Medikal Bedah
» Reaksi Hipersensitif tipe III
» MANIFESTASI KLINIS Keperawatan Medikal Bedah
» DIAGNOSIS BANDING Keperawatan Medikal Bedah
» DiagnosaKeperawatan KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1.
» PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah
» PENGKAJIAN 1. Keperawatan Medikal Bedah
» DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. INTERVENSI 1. Keperawatan Medikal Bedah
» Insidensi ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HNP 1.
» Klasifikasi ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TRAUMA KEPALA 1. Pengertian
» Etiologi ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TRAUMA KEPALA 1. Pengertian
» Manifestasi Klinis ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TRAUMA KEPALA 1. Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TRAUMA KEPALA 1. Pengertian
» Penatalaksanaan ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TRAUMA KEPALA 1. Pengertian
» Rencana Pemulangan ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TRAUMA KEPALA 1. Pengertian
» PENGERTIAN STROKE Keperawatan Medikal Bedah
» FAKTOR RISIKO Keperawatan Medikal Bedah
» KOMPLIKASI PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Keperawatan Medikal Bedah
» PENGOBATAN KONSERVATIF Keperawatan Medikal Bedah
» PENCEGAHAN STROKE PENANGANAN DAN PERAWATAN STROKE DI RUMAH
» DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN RENCANA KEPERAWATAN
» DEFINISI PENGERTIAN Keperawatan Medikal Bedah
» Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial
» KOMPLIKASI PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Keperawatan Medikal Bedah
» DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Keperawatan Medikal Bedah
» INTERVENSI 1. Keperawatan Medikal Bedah
» ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN MENINGITIS
» Cairan Otak PEMERIKSAAN PENUNJANG
» MANIFESTASI KLINIK KOMPLIKASI Keperawatan Medikal Bedah
» Diagnosa Keperawatan DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Analisa Data
» PENGKAJIAN 1. Anamnesa RENCANA KEPERAWATAN NO
» ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN ENSEFALITIS ETIOLOGI
» TANDA DAN GEJALA Keperawatan Medikal Bedah
» Ensefalitis Siphylis MANIFESTASI KLINIS
» Ensefalitis Virus MANIFESTASI KLINIS
» PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Riketsiosis Serebri
» PENATALAKSANAAN MEDIS Keperawatan Medikal Bedah
Show more