Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
162
4. Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
Rasional : Analgetik memblok lintasan nyeri
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda- tanda gelisah.
Kriteria hasil : 1.
Klien tidak gelisah 2.
Klien tenang Intervensi :
1. Kaji tingkat kecemasan
Rasional : Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional : Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan
pengobatan
3. Beri support pada klien
Rasional : 4.
Beri dorongan spiritual Rasional :
Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.Beri support pada klien
5. Beri penjelasan tentang penyakitnya
Rasional : Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.
Pelaksanaan Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat
dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan
mencatat
respon pasien terhadap
setiap intervensi
yang dilaksanakan
serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan.
d. Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yakni apakah terdapat :
1. Nyeri yang menetap atau bertambah
163
2. Perubahan warna urine
3. Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin
kencing, menetes setelah berkemih.
Latihan
Setelah Anda mempelajari Topik 3 ini, sekarang silahkan latihan dengan membuat Kasus fiktif seakan akan ada pasien dengan keluhan masalah infeksi saluran kemih.
Kemudian buatlah asuhan keperawatannya. Semoga sukses
Ringkasan
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat mengenai
baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering
dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5
– 15 .
Macam-macam ISK yang sering terjadi : 1Uretritis uretra : Uretritis suatu inflamasi
biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang digolongkan sebagai general atau mongonoreal. Uretritis gOnoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan
melalui kontak seksual. Uretritis nongonoreal; uretritis yang tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik atau urea plasma
urelytikum.; 2 Sistisis kandung kemih :Sistitis inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik
urine dari uretra ke dalam kandung kemih refluks urtrovesikal, kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.; 3 Pielonefritis ginjal: Pielonefritis infeksi traktus
urinarius atas merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tobulus dan jaringan intertisial dari
salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kmih melalui uretra dan naik ke ginjal meskipun ginjal 20 sampai 25 curah jantung; bakteri jarang mencapai ginjal
melalui aliran darah ; kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3 .
Tes 3
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang paling benar dengan
memberi tanda silang pada option jawaban yang benar. Soal :
1
Di bawah ini benar tentang infeksi saluran kemih, kecuali : A.
Sering terjadi menyerang uretra, kandung kemih, ginjal
164
B. Wanita lebih sering mengalami dari pada lelaki
C. Lelaki lebih sering mengalami dari pada wanita
D. Bisa menyerang semua golongan umur
E. Disebabkan oleh kuman e coli
2 Etiologi ISK adalah :
A. Bakteri Eschericia coli
B. Jamur dan virus
C. Infeksi ginjal
D. Prostat hipertropi urine sisa
E. Benar semua
3 Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :
A. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat.
B. Hematogen.
C. Limfogen.
D. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
E. Semua benar
4 Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih yaitu :
A. Bendungan aliran urine :
B. Refluks vesi ke ureter.
C. Urine sisa dalam buli-buli karena
D. Gangguan metabolik
E. Semua benar
5 Diagnosis keperawatan yang mungkin terjadi pada pasien ISK adalah :
A. Perubahan pola eliminasi urine disuria, dorongan frekuensi dan atau nokturia
yang berhubunganm dengan ISK B.
Nyeri yang berhubungan dengan ISK C.
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
D. Semua benar
E. Semua salah
165
Kunci Jawaban Tes
Tes 1 1.
C 2.
E 3.
E 4.
E 5.
E Tes 2
1. D
2. D
3. A
4. C
5. E
Tes 3 1.
C 2.
E 3.
E 4.
E 5.
D
166
Daftar Pustaka
Alam, Syamsir dan Iwan Hadibroto, 2007, Gagal Ginjal, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Baradero, Mary, dkk, 2008, Klien Gangguan Ginjal, Jakarta: EGC
Bilotta, 2012, Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi Keperawatan Edisi 2, Jakarta: EGC Herdman, T, Heater, 2012, Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014,
Jakarta: EGC Muttaqin, Arif, 2010, Pengkajian Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik, Jakarta: Salemba
Medika Nursalam, 2006, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan,
Jakarta: Salemba Medika Purnomo, Basuki B, 2003, Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua, Jakarta: Sagung Seto
Suharyanto, Toto Abdul Madjid, 2009, Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Sistem
Perkemihan, Jakarta: Trans Info Medika Tamsuri, Anas, 2006, Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri, Jakarta: EGC
Tarwoto dan Wartonah, 2004, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Jakarta:
Salemba medika Wijaya, Andra Saferi Yessie Mariza Putri, 2013, Keperawatan Medikal Bedah 1
Keperawatan Dewasa, Yogyakarta: Nuha Medika Wilkinson, Judith M, 2006, Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC, Jakarta: EGC
167
BAB V ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN
SISTEM ENDOKRIN
PENDAHULUAN Selamat berjumpah di bab 5, Modul ini akan membahas tentang Asuhan Keperawatan
Pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin. Sistem endokrin merupakan sistem yang meregulasi hormon bagi tubuh manusia. Di mana hormon tubuh manusia yang berperan
dalam metabolisme maupun fungsi organ tubuh manusia tertentu. Bila sistem endokrin ini terganggu maka akan berakibat pada sistem tubuh yang lain .
Sebagai perawat pelaksana, Anda harus mengetahui tentang sistem endokrin dan gangguan yang mungkin terjadi yang dialami oleh pasien yang Anda rawat di pelayanan
kesehatan baik Rumah Sakit, Puskesmas, atau Klinik klinik kesehatan yang lain. Oleh sebab itu sangat relevan Anda mempelajari modul ini sebagai bekal pengetahuan Anda dalam
memberikan Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem endokrin.
Setelah Anda mempelajari materi dalam bab 5 ini dengan sungguh-sungguh, di akhir proses pembelajaran, Anda diharapkan akan dapat menjelaskan: Bagaimana melaksanakan
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem endokrin. Agar Anda dapat memahami modul ini dengan mudah, maka modul ini dibagi menjadi
tiga 3 kegiatan belajar, yaitu :
Topik 1 : Asuhan Keperawatan Pasien Deabetes Mellitus
Topik 2 : Asuhan Keperawatan Pasien Hipertiroid
Topik 3 : Asuhan Keperawatan Pasien Hipotiroid
168
Topik 1 Asuhan Keperawatan Pasien Diabetes Melitus
A. KONSEP DASAR