245
Asuhan Keperawatan Herpes
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Di dalam identitas hal-hal yang perlu di kaji antara lain nama pasien, alamat pasien, umur pasien biasnya kejadian ini mencakup semua usia antara anak-anak sampai dewasa,
tanggal masuk ruma sakit penting untuk di kaji untuk melihat perkembangan dari pengobatan, penanggung jawab pasien agar pengobatan dapat di lakukan dengan
persetujuan dari pihak pasien dan petugas kesehatan. 2.
Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama Gejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan
adalah nyeri pada lesi yang timbul dan gatal-gatal pada daerah yang terkena pada fase-fase awal baik pada herpes zoster maupun simpleks.
b. Riwayat penyakit Sekarang Penderita merasakan nyeri yang hebat, terutama pada area kulit yang mengalami
peradangan berat dan vesikulasi yang hebat, selain itu juga terdapat lesivesikel perkelompok dan penderita juga mengalami demam.
c. Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan kepada penderita ada atau tidak anggota keluarga atau teman dekat yang terinfeksi virus ini.
d. Riwayat penyakit dahulu Sering diderita kembali oleh klien yang pernah mengalami penyakit herpes simplek
atau memiliki riwayat penyakit seperti ini e. Riwayat psikososial.
Kaji respon pasien terhadap penyakit byang diderita serta peran dalam keluarga dan masyarakat, respon dalam keluarga maupun masyarakat.
3. Pola Kehidupan
a. Aktivitas dan Istirahat
Apakah pasien mengeluh merasa cemas, tidak bisa tidur karena nyeri, dan gatal. b.
Pola Nutrisi dan Metabolik Bagaimana pola nutrisi pasien, apakah terjadi penurunan nafsu makan, anoreksia.
246
c. Pola Aktifitas dan Latihan
Dengan adanya nyeri dan gatal yang dirasakan, terjadi penurunan pola akifitas pasien. d.
Pola Hubungan dan peran Klien akan sedikit mengalami penurunan psikologis, isolasi karena adanya gangguan
citra tubuh.
B. PENGKAJIAN FISIK
1. Pengkajian fisik
a. Keadaan Umum
1 Tingkat Kesadaran
2 TTV
b. Head To Toe
1 Kepala
1 Bentuk
2 Kulit kepala
2 Rambut
Warna rambut hitam, tidak ada bau pada rambut, keadaan rambut tertata rapi. 3
Mata Penglihatan Posisi simetris, pupil isokor, tidak terdapat massa dan nyeri tekan, tidak ada
penurunan penglihatan.
4 Hidung Penciuman
Posisi sektum naso tepat ditengah, tidak terdapat secret, tidak terdapat lesi, dan tidak terdapat hiposmia. Anosmia, parosmia, kakosmia.
5 Telinga Pendengaran
a Inspeksi
1 Daun telinga : tidak terdapat lesi, kista epidemoid, dan keloid.
2 Lubang telinga : tidak terdapat obstruksi akibat adanya benda asing.
b Palpasi
Tidak terdapat edema, tidak terdapat nyeri tekan pada otitis media dan mastoidius.
c Pemeriksaan pendengaran
1 Test audiometric : 26 db tuli ringgan
2 Test weber : telinga yang tidak terdapat sumbatan mendengar lebih keras.
3 Test rinne : test - pada telinga yang terdapat sumbatan
247
6 Mulut dan gigi
Mukosa bibir lembab, tidak pecah-pecah, warna gusi merah muda, tidak terdapat perdarahan gusi, dan gigi bersih.
7 Leher
Posisi trakea simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan.
8 Thorak
a Bentuk : simetris
b Pernafasan : regular
c Tidak terdapat otot bantu pernafasan
9 Abdomen
Inspeksi
1 Bentuk : normal simetris
2 Benjolan : tidak terdapat benjolan
Palpasi
1 Tidak terdapat nyeri tekan
2 Tidak terdapat massa benjolan
3 Tidak terdapat tanda tanda asites
4 Tidak terdapat pembesaran hepar
Perkusi
Suara abdomen : tympani. 10
Reproduksi Pada pemeriksaan genitalia pria, daerah yang perlu diperhatikan adalah bagianglans
penis, batang penis, uretra, dan daerah anus. Sedangkan pada wanita,daerah yang perlu diperhatikan adalah labia mayora dan minora, klitoris, introitus vagina, dan
serviks Jika timbul lesi, catat jenis, bentuk, ukuran luas,warna, dan keadaan lesi. Palpasi
kelenjar limfe regional, periksa adanyapembesaran; pada beberapa kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar limferegional
11 Ekstremitas
Tidak terdapat luka dan spasme otot.
248
12 Integument
Ditemukan adanya vesikel-vesikel berkelompok yang nyeri,edema di sekitar lesi,dan dapat pula timbul ulkus pada infeksi sekunder.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN HERPES.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi virus
2. Gangguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, sekunder akibat penyakit
herpes. 4.
Potensial terjadi penyebaran penyakit b.d infeksi virus
D. RENCANA KEPERAWATAN.
No Diagnosa
Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman
nyeri b.d proses inflamasi virus.
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi
setelah tindakan keperawatan
Kriteria hsil : Rasa nyeri
berkuranghilang Klien bias istirahat
dengan cukup Ekspresi wajah tenang
Kaji kualitas kuantitas nyeri
Kaji respon klien terhadap nyeri
Jelaskan tentang proses penyakitnya
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Hindari rangsangan nyeri
Libatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan
yang teraupeutik
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai program