Gangguan citra tubuh berhubungan krisis situasi kecacatan.

234 Topik 2 Asuhan Keperawatan Pasien Herpes

A. DEFINISI

Herpes zoster adalah radang kulit akut yang bersifat khas seperti gerombolan vesikel unilateral, sesuai dengan dermatomnya persyarafannya. Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella – Zoster yang sifatnya localized, dengan ciri khas berupa nyeri radikuler, unilateral, dan gerombolan vesikel yang tersebar sesuai dermatom yang diinervasi satu ganglion saraf sensoris. Herpes simpleks adalah infeksi akut yg disebabkan oleh virus herpes simpleks virus herpes hominis tipe I atau tipe II yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekurens Penyakt infeksiosa dan kontagiosa yang disebabkan oleh virus herpes simplek tipe 1 dan 2 dengan kecenderungan menyerang kulit-mukosa orofasial , genital, terdapat kemungkinan manifestasi ekstrakutan dan cenderung untuk residif karena sering terjadi persintensi virus. Derajat penularannya tinggi, tetapi karena patogenitas dan daya tahan terhadap infeksi baik, maka infeksi ini sering berjalan tanpa gejala atau gejala ringan, subklinis atau hanya local.

B. EPIDEMIOLOGI

Herpes zoster dapat muncul disepanjang tahun karena tidak dipengaruhi oleh musim dan tersebar merata di seluruh dunia, tidak ada perbedaan angka penderita antara laki-laki dan perempuan, angka penderita meningkat dengan peningkatan usia. Di negara maju seperti Amerika, penyakit ini dilaporkan sekitar 6 setahun, di Inggris 0,34 setahun sedangkan di Indonesia lebih kurang 1 setahun. Herpes zoster terjadi pada orang yang pernah menderita varisela sebelumnya karena varisela dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama yaitu virus varisela zoster. Setelah sembuh dari varisela, virus yang ada di ganglion sensoris tetap hidup dalam keadaan tidak aktif dan aktif kembali jika daya tahan tubuh menurun. Lebih dari 23 usia di atas 50 tahun dan kurang dari 10 usia di bawah 20 tahun. Kurnia Djaya pernah melaporkan kasus hepes zoster pada bayi usia 11 bulan. Sedangkan epidemiologi Herpes simpleks virus tipe II ditemukan pada wanita pelacur 10x lebih tinggi daripada wanita normal. Sedangkan HSV tipe I sering dijumpai pada kelompok dengan sosioekonomi rendah. 235 C. KLASIFIKASI Herpes zoster dapat dibedakan menjadi : 1 Herpes zoster generalisata Adalah herpes yang unilateral dan segmental ditambah dengan penyebaran secara generalisata berupa vesikel soliter dan terdapat umbilikasi. 2 Herpes zoster oftalmikus Adalah herpes zoster yang didalamnya terjadi infeksi cabang pertama nervus trigeminus yang menimbulkan kelainan pada mata serta cabang ke 2 dan ke 3 yang menyebabkan kelainan kulit pada daerah persyarafan. Berdasarkan perbedaan imunologi dan klinis, virus herpes simpleks dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu : a Virus herpes simpleks tipe 1 Menyebabkan infeksi herpes non genital, biasanya pada daerah mulut, meskipun kadang-kadang dapat menyerang daerah genital. Infeksi virus ini biasanya terjadi saat anak-anak dan sebagian besar seropositif telah didapat pada waktu umur 7 tahun. b Virus herpes simpleks tipe 2 Hampir secara eksklusif hanya ditemukan pada traktus genitalis dan sebagian besar ditularkan lewat kontak seksual. Secara periodik, virus ini akan kembali aktif dan mulai berkembangbiak, seringkali menyebabkan erupsi kulit berupa lepuhan pada lokasi yang sama dengan infeksi sebelumnya. Virus juga bisa ditemukan di dalam kulit tanpa menyebabkan lepuhan yang nyata, dalam keadaan ini virus merupakan sumber infeksi bagi orang lain.

D. ETIOLOGI

Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi dari virus varicella zoster . virus varicella zoster terdiri dari kapsid berbentuk ikosahedral dengan diameter 100 nm. Kapsid tersusun atas 162 sub unit protein –virion yang lengkap dengan diameternya 150–200 nm, dan hanya virion yang terselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan cepat dihancurkan oleh bahan organic , deterjen, enzim proteolitik, panas dan suasana Ph yang tinggi. Masa inkubasinya 14 –21 hari. 1. Faktor Resiko Herpes zoster a. Usia lebih dari 50 tahun, infeksi ini sering terjadi pada usia ini akibat daya tahan tubuhnya melemah. Makin tua usia penderita herpes zoster makin tinggi pula resiko terserang nyeri. 236 b. Orang yang mengalami penurunan kekebalan immunocompromised seperti HIV dan leukimia. Adanya lesi pada ODHA merupakan manifestasi pertama dari immunocompromised. c. Orang dengan terapi radiasi dan kemoterapi. d. Orang dengan transplantasi organ mayor seperti transplantasi sumsum tulang. 2. Factor pencetus kambuhnya Herpes zoster a. Trauma luka b. Kelelahan c. Demam d. Alkohol e. Gangguan pencernaan f. Obat – obatan g. Sinar ultraviolet h. Haid i. Stress Secara umum, penyebab dari terjadinya herpes simpleks ini adalah sebagai berikut: a. Herpes Virus Hominis HVH. b. Herpes Simplex Virus HSV c. Varicella Zoster Virus VZV d. Epstein Bar Virus EBV e. Citamoga lavirus CMV Namun yang paling sering herpes simpleks disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I dan tipe II. Cara penularan melalui hubungan kelamin, tanpa melalui hubungan kelamin seperti : melalui alat-alat tidur, pakaian, handuk,dll atau sewaktu proses persalinanpartus pervaginam pada ibu hamil dengan infeksi herpes pada alat kelamin luar. Perbedaan HSV tipe I dengan tipe II HSV tipe I HSV tipe II Predileksi Kulit dan mukosa di luar Kulit dan mukosa daerah genetalia dan perianal Kultur pada chorioallatoic membran CAM dari telur ayam Membentuk bercak kecil Membentuk pock besar dan tebal Serologi Antibodi terhadap HSV tipe I Antibodi terhadap HSV tipe II Sifat lain Tidak bersifat onkogeni Bersifat onkogeni 237 Faktor pencetus replikasi virus penyebab herpes simpleks : 1. Herpes oro-labial. a. Suhu dingin. b. Panas sinar matahari. c. Penyakit infeksi febris. d. Kelelahan. e. Menstruasi. 2. Herpes Genetalis a. Faktor pencetus pada herpes oro-labial. b. Hubungan seksual. c. Makanan yang merangsang. d. Alcohol. 3. Keadaan yang menimbulkan penurunan daya tahan tubuh: a. Penyakit DM berat. b. Kanker. c. HIV. d. Obat-obatan Imunosupresi, Kortikosteroid. e. Radiasi.

E. MANIFESTASI KLINIKS

1. Herpes zoster

a. Gejala prodomal 1 Keluhan biasanya diawali dengan gejala prodomal yang berlangsung selama 1 – 4 hari. 2 Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam, sakit kepala, fatige, malaise, nusea, rash, kemerahan, sensitive, sore skin penekanan kulit, neri, rasa terbakar atau tertusuk, gatal dan kesemutan. 3 Nyeri bersifat segmental dan dapat berlangsung terus menerus atau hilang timbul. Nyeri juga bisa terjadi selama erupsi kulit. 4 Gejala yang mempengaruhi mata : Berupa kemerahan, sensitive terhadap cahaya, pembengkakan kelopak mata. kekeringan mata, pandangan kabur, penurunan sensasi penglihatan dan lain – lain. b. Timbul erupsi kulit 1 Kadang terjadi limfadenopati regional 2 Erupsi kulit hampir selalu unilateral dan biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafioleh satu ganglion sensorik. Erupsi dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, yang tersering di daerah ganglion torakalis.