REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM IMUN

41 c. Antigen Antigen yang disebut juga dengan imunogen adalah bahan yang dapat merangsang respons imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuannya untuk merangsang produksi antibodi. Secara fungsional antigen dibagi menjadi imunogen dan hapten. Beda antara imunogen dan hapten terletak pada besar molekul, kompleks yang terdiri dari molekul kecil disebut hapten sedangkan yang besar disebut imunogen. Respons sel B terhadap hapten yang memerlukan protein pembawa karier untuk dapat dipresentasikan ke sel Th. Epitop atau determinan antigen adalah bagian dari antigen yang dapat membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi, menginduksi pembentukan antibodi; dapat di ikat spesifik oleh bagian dari antibodi atau oleh reseptor antibodi. Makromolekul dapat memiliki berbagai epitop yang masing-masing merangsang produksi antibodi sepesifik yang berbeda. Paratop adalah bagian dari antibodi yang mengikat epitop. Respons imun dapat terjadi terhadap semua golongan bahan kimia seperti hidrat arang, protein dan asam nukleat. Glikolipid dan lipoprotein dapat juga sebagai imunogenik. Superantigen adalah molekul yang sangat poten terhadap mitogen sel T. Contoh superantigen adalah racun toksin. Superantigen dapat memacu pelepasan sejumlah besar sitokin seperti IL-1 dan TNF yang berperan dalam syok anafilatik. d. Antibodi Bila darah dibiarkan membeku akan meninggalkan serum yang mengandung berbagi bahan larut tanpa sel. Bahan larut tersebut mengandung molekul antibodi yang digolongkan dalam protein yang disebut globulin dan sekarang dikenal sebagai immunoglobulin. Dua ciri utama imunoglobulin adalah spesifisitas dan aktivitas biologinya. Imunoglobulin Ig dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B yang terjadi setelah kontak dengan antigen. Semua molekul immunoglobulin mempunyai 4 rantai polipeptida dasar yang terdiri atas 2 rantai berat heavy chain dan 2 rantai ringan light chain yang identik serta dihubungkan satu sama lain oleh ikatan disulfide. e. Fungsi Imun bagi Tubuh Yang dimaksud dengan sistem ketahanan tubuh imunologik adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk menjaga keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Sistem ketahanan tubuh imunologik juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kompleks dalam tubuh yang berupa jaringan organ dan sel yang fungsinya melindungi tubuh terhadap masuknya kuman, bakteri, virus, parasit dan atau benda asing yang dianggap asing non-self. f. Respons ketahanan tubuh imunologik terjadi bila ada benda asing masuk ke dalam tubuh. Menurut Belanti 1995 respons ketahanan tubuh mencakup semua merkanisme yang membantu individu untuk mengenal 42 berbagai benda asing yang ada di lingkungannya, untuk menetralkan, menghilangkan atau memetabolisasi benda asing tersebut denganb menghindari kerusakan pada jaringan itu sendiri. Respons ketahanan tubuh dapat bersifat respons ketahanan tubuh non-spesifik RKT-nonspesifik dan respon ketahanan tubuh spesifik RKT-spesifik. Respons ketahanan tubuh mempunyai tiga fungsi yaitu: 1 fungsi ketahanan, 2 fungsi homeostasis, dan 3 fungsi pengawasan. Fungsi ketahanan merupakan upaya melawan segala aktivitas benda asing dengan kemampuan tubuh untuk menyebarkan ketahanan tubuh ke seluruh tubuh tanpa merusak jaringan. Fungsi homeostasis merupakan mekanisme untuk memenuhi segala kebutuhan umum dari organisme multiseluler yang selalu menghendaki uniformalitas setiap jenis sel tubuh. Fungsi pengawasan adalah memantau pengenalan jenis abnormal yang secara tetap selalu timbul dalam individu, baik secara spontan atau disebabkan olehg pengaruh virus atau zat kimia.

B. REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFAN

Materi Topik ini berfokus pada penjelasan tentang anatomi fisiologi sistem persyarafan yang terdiri dari; anatomi sel saraf, proses fisiologis stimulasi saraf, dan proses terjadinya nyeri persalinan. 1. MATERI Apa Itu Sistem Saraf Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sel neuron yang memiliki fungsi mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan masukan dari hasil sensasi pancaindra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi. Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifertepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepiperifer terdiri dari sistem saraf sadar saraf somatik dan sistem saraf tak sadar sistem saraf otonom. Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. a. Sistem Saraf Pusat 1 Otak Otak adalah massa besar jaringan saraf yang terletak di dalam kranium tengkorak. Otak terdiri atas neuron serta sel neuroglia penyokong. Otak merupakan sumber beberapa hormon penting dan tempat integrasi semua informasi stimulus yang dibawa saraf sensorik. 43 Otak menerima darah sekitar 15 dari curah jantung atau sekitar 750 cc per menit. Sel otak selalu memerlukan glukosa C 6 H 12 O 6 untuk metabolisme energi dan memproduksi ATP. Lihat gambar berikut yang menunjukkan bagian-bagian dari otak. Gambar 1.10 Bagian-Bagian Otak Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri dari 3 lapisan yaitu ; a Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis. b Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan. c Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung. Secara anatomi otak dibagi menjadi beberapa bagianarea antara lain : a Cerebrumotak besar i. Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 78 dari otak. ii. Mempunyai dua bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. iii. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang banyak mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi tiga area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan, nalarlogika, kemauan. 44 iv. Otak Mempunyai empat macam lobus yaitu :  Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.  Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran  Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat penglihatan.  Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap. b Mesencephalon otak tengah Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan varol serta berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran c Diencephalon otak depan Merupakan bagian otak yang terletak di bagian atas dari batang otak dan di depan mesencephalon. Diencephalon terdiri dari talamus dan hipothalamus. Fungsi dari talamus adalah stasiun pemancar bagi impuls yang sampai di otak dan medulla spinalis. Sedangkan fungsi hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, daya sexualitas, watak, emosi atau sebagai pusat perilaku. d Cerebellum i. Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh. ii. Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoliponds varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari kedua bagian cerebellum. Jadi ponds varoli berfungsi sebagai penghantar impuls dari otot-otot kiri dan kanan tubuh. 2 Medula a Medula obongata i. Disebut juga batang otak. ii. Terletak langsung setelah otak dan menghubungkan dengan medulla spinalis, di depan cerebellum. iii. Susunan kortexmya terdiri dari neurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu. iv. Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin,sendawa. 45 b Medula Spinalis i. Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas- ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang kedua. ii. Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh. Gambar 1.14 Otak, Medula Spinalis

2. Sistem Saraf Perifer

Apa itu sistem saraf perifer ? Terdiri dari berapa bagian saraf perifer tersebut dan apa fungsinya? Berikut penjelasan materinya silahkan di baca dan dihafalkan. Sistem saraf perifer adalah sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf perifer terdiri dari dua yaitu : 1 Sistem saraf sadarsomatik Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung dibawah kendali atau perintah otak atau dibawah kendali kehendak manusia. Sistem saraf sadar terdiri dari dua yaitu: a Sistem saraf pada otak Sistem saraf pada otak sering disebut dengan saraf cranial terdiri dari 12 pasang saraf sebagai berikut beserta cara melakukan test untuk mengetahui fungsinya. Pemeriksaan syaraf Kemungkinan yang ditemukan Syaraf cranial I Olfaktorius Lakukan test alcohol pada masing- masing lubang hidung Indra penciuman hilang pada kerusakan lobus frontalis Syaraf cranial II Optikus Periksa lapang pandang dengan senter Kebutaan