48
Gambar 1.15 Saraf Tepi dan Otonom
C. KONSEP FISIOLOGIS
Otak manusia kira-kira 2 dari BB, otak mendapatkan suplay dari kira-kira 15 dari curah jantung CO dan membutuhkan kira-kira 20 pula dari seluruh pemakaian oksigen
tubuh, serta butuh 400 kkal ATP per hari. Jaringan otak sangat rentan terhadap kebutuhan oksigen dan glukosa. Setiap
kekurangan suplay sedikit saja pasti akan menimbulkan gangguan. Metabolisme otak selalu konstan tanpa diselingi istirahat. Bila aliran darah otak berhenti 10 detik saja akan
menimbulkan gangguan kesadaran.
D. KONSEP PATOLOGIS
Konsep patofisiologis yang berkaitan dengan gangguan fungsi sistem saraf terjadi apabila jumlah suplai darah ke otak tidak tercukupi. Kaidah patofisiologis ini menggunakan
hukum suplay and demand. Apabila kebutuhan tidak sesuai pasokan maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
Beberapa tanda penting gangguan fungsi otak adalah; 1 penurunan kesadaran, 2 perubahan respon pupil, 3 perubahan gerakan mata, 4 perubahan suhu tubuh, 5
perubahan respon motorikpergerakan, 6 disfasiaperubahan komunikasi bahasa, 7 agnosia atau kegagalan mengenali stimulus, 8 dimensia, 9 peningkatan tekanan intrakranial
dan 10 kematian batang otak.
Penjelasan : 1.
Perubahan kesadaran, biasanya dimulai dengan gangguan fungsi diensefalon yang ditandai dengan kebuntuan, kebingungan, letargia dan akhirnya stupor.
49
2. Perubahan respon pupil, terjadi karena kerusakan otak bisa berupa pupil melebar,
pupil mengecil atau pupil sangat kecil 3.
Perubahan gerakan mata, gerakan mata normal terjadi karena korteks serebri mampu mengontrol batang otak. Bila cedera otak maka korteks serebri akan trauma, hal ini
menyebabkan perubahan gerakan mata
4. Perubahan suhu tubuh, terjadi apabla pusat panas di hipotalamus tidak mampu
mengendalikan stimulus panas. Kerusakan batang otak, keracunan, hiperemia juga menyebabkan perubahan suhu tubuh.
5. Perubahan respon pergerakkan terjadi apabila ada kerusakan batang otak, hal ini
terjadi bila sel otak tidak cukup oksigen karena suplai darah ke otak menurun. 6.
Disfasia, terjadi karena hipoksia otak kekurangan oksigen otak
7. Agnosia terjadi karena adanya kerusakan area sensorik di korteks serebri
8. Keadaan vegetatif persisten terjadi karena gangguan hemisfer otak, seseorang bisa
mengalami disorientasi waktu, tempat dan ruang.
9. Dimensia terjadi karena gangguan fungsi intelektual yang disebabkan karena infeksi,
trauma kapitis, tumor dan keracunan obat. 10.
Peningkatan tekanan intrakranial meliputi tiga tanda triad sign berupa; edema
pupil, muntah, nyeri kepala hebat. Tekanan intrakranial meningkat karena gangguan pembuluh darah otak Stroke, infeksi meningen, tumorkanker otak. Pencetus
tersering dari stroke adalah tekanan darah tinggi. Berikut disajikan cara mengukur potensi stroke
Latihan
Latihan berikut untuk mengukur apakah pemahaman materi anda tentang anatomi dan fisiologi saluran perkemihan sudah baik atau perlu membacabelajar ulang:
1 Sebutkan organ limfoid pembentuk imun tubuh
2 Sebutkan apa yang berperan dalam sistem imun nonspesifik
3 Sebutkan apa yang berperan dalam sistem imun spesifik
4 Jelaskan bagaimana proses fagositosis
5 Jelaskan perbedaan antigen dan antibodi
6 Jelaskan perbedaan limfosit T dan limfosit B
7 Jelaskan proses pembentukan antibodi
8 Sebutkan bagian dari sistem saraf.
9 Sebutkan bagian dari sistem saraf pusat
10 Sebutkan bagian dari sistem saraf perifer
11 Sebutkan bagian-bagian dari otak
12 Sebutkan jenis-jenis dan fungsi dari saraf cranial
13 Sebutkan jenis dan fungsi dari saraf otonomik
14 Jelaskan bagaimana proses fisiologis impulsrangsangan saraf.
50
15 Jelaskan apa perbedaan neurotransmiter dan hormon.
16 Sebutkan beberapa tanda penting seseorang yang mengalami gangguan fungsi otak.
17 Jelaskan bagaimana proses terjadinya gangguan fungsi otak.
Petunjuk Jawaban Latiham 1
Thymus, pembuluh limfe, tonsil, limpa 2
Kulit, zat terlarut dan fagosit seluler 3
Limfosit T dan limfosit B 4
Kemotaksis, opsonisasi, fagosit 5
Antigen adalah bahan yang dapat merangsang sistem imun, antibodi adalah protein sebagai zat ketahanan tubuh terhadap respon antigen
6 Limfosit T dapat merangsang limfosit B
7 Antigen, dikenali APC, kemudian APC mengeluarkan epitop dan MCHC, kemudian
limfosit T berperan mengeluarakan sitokin berupa interleukin kemudian sel Th terbentuk terjadilah imunoglobulin
8 Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf perifer
9 Bagian dari sistem saraf pusat adalah otak dan medula
10 Sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar dan tidak sadar
11 Lihat rangkuman materi
12 Lihat cara pemeriksaan fungsi saraf cranial pada materi
13 Lihat kotak perbedaan saraf simpatis dan parasimpatis pada materi
14 Rangsangan saraf dimulai dari adanya stimulus yang mengenai area reseptor. Proses
selanjutnya rangsangan akan diteruskan ke otak oleh saraf sensorik melalui medula spinalis. Setelah sampai di otak rangsangan tadistimulus tadi akan dijawab oleh otak.
Hasil jawaban selain di simpan, kemudian diteruskan ke otot atau jaringan lainnya. Perlu diketahui bahwa ujung syaraf memiliki neurotransmiter yang mempu
meneruskan rangsangan ke otot. Neurotransmiter dikeluarkan oleh ujung-ujung sarap
yang disebut sinap. 15
Neutransmiter--- zat kimia dikeluarkan oleh ujung saraf, sedangkan hormon adalah zat kimia dikeluarkan oleh kelenjar endokrin. Fungsi dari neurotransmiter adalah
komunikasi cepat antar sel dan jaringan. Fungsi hormon adalah mempengaruhi sel dan organ lain secara fisiologis dengan reaksi yang lambat.
16 Kesadaran menurun, gangguan pupil, perubahan suhu tubuh, kematian batang orak,
gangguan pergerakkan. 17
Gangguan fungsi otak terjadi manakala setiap gram jaringan otak tidak tersuplay darah sebanyak 30-40 cc per menit, atau manakala kebutuhan otak tidak terpenuhi minimal
20 750 cc dari curah jantung permenitnya.
51
Ringkasan
Organ Limfoid terdiri dari: thymus, nodus lympaticus, lien limpa dan tonsil. Sistem imun terdiri dari dua yaitu non spesifik dan spesifik. Sistem imun non spesifik diperankan
oleh lisosm, asam lambung, laktoferin, interferon, CRP, sel fagosit, sel NK, sel mast, kulit, selaput lendir, silia, bersin, batuk. Sistem imun spesfiik diperankan oleh limfosit T Sel Th
dan limfosit B imunoglobulin G,D,M,A,E.
Pembentukan imunoglobulin tidak lepas dari adanya antigen. Antigen atau imunogen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan
antibodi yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuan untuk merangsang produksi antibodi.
Antibodi adalah protein yang memiliki aktivitas biologis dan spesifik dalam melawan antigen. Antibodi tersebut diperankan oleh imunoglobulin. Terdapat lima imunoglobulin
utama yaitu Ig D, G, M, D, dan E. Sistem imun tubuh berfungsi sebagai ketahanan terhadap berbagai mikroorganisme
yang menyerang tubuh. Respon ketahanan tubuh mempunyai fungsi 1 sebagai fungsi ketahanan, 2 fungsi pengawasan dan 3 fungsi homeostasis.
Pemberian imunisasi atau vaksinasi adalah prosedur memberikan antigen yang dibekukan, dilemahkan dengan cara pemberian suntikan vaksin secara intramuskuler
maupun intracutan. Antigen yang ada di dalam vaksin diarahkan untuk menginduksi sistem imun humoral dan seluler, sehingga CD4 dan sel Th mampu berespon terhadap antigen yang
dibekukan dan dilemahkan tersebut sehingga terbentuk imunoglobulin antibodi.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula. Sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar somatik dan
sistem saraf tidak sadar otonomik. Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut meningen. Selaput meningen terdiri dari
tiga lapisan yaitu durameter, araknoid dan piameter. Diantara lapisan tengah terdapat subaraknoid yang berisi cairan otak. Bagian-bagian otak terdiri dari otak depan, otak tengah,
otak belakang dan otak besar yang memiliki fungsi berbeda-beda.Otak menerima darah sekitar 15 dari curah jantung atau sekitar 750 cc per menit. Sel otak selalu memerlukan
glukosa C
6
H
12
O
6
untuk metabolisme energi dan memproduksi ATP. Medula terdiri dari medula oblongata otak kecil dan medula spinalis. Medula
oblongata berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk,
bersin,sendawa. Sedangkan medula spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh
Saraf sadarsaraf cranial terdiri dari 12 pasang saraf mulai dari saraf cranial ke-1 sampai ke-12, yang memiliki fungsi berbeda dan saraf otonomik terdiri dari saraf simpatis
dan parasimpatis yang memiliki fungsi secara berlawanan.