DEFINISI EPIDEMIOLOGI Keperawatan Medikal Bedah

237 Faktor pencetus replikasi virus penyebab herpes simpleks : 1. Herpes oro-labial. a. Suhu dingin. b. Panas sinar matahari. c. Penyakit infeksi febris. d. Kelelahan. e. Menstruasi. 2. Herpes Genetalis a. Faktor pencetus pada herpes oro-labial. b. Hubungan seksual. c. Makanan yang merangsang. d. Alcohol. 3. Keadaan yang menimbulkan penurunan daya tahan tubuh: a. Penyakit DM berat. b. Kanker. c. HIV. d. Obat-obatan Imunosupresi, Kortikosteroid. e. Radiasi.

E. MANIFESTASI KLINIKS

1. Herpes zoster

a. Gejala prodomal 1 Keluhan biasanya diawali dengan gejala prodomal yang berlangsung selama 1 – 4 hari. 2 Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam, sakit kepala, fatige, malaise, nusea, rash, kemerahan, sensitive, sore skin penekanan kulit, neri, rasa terbakar atau tertusuk, gatal dan kesemutan. 3 Nyeri bersifat segmental dan dapat berlangsung terus menerus atau hilang timbul. Nyeri juga bisa terjadi selama erupsi kulit. 4 Gejala yang mempengaruhi mata : Berupa kemerahan, sensitive terhadap cahaya, pembengkakan kelopak mata. kekeringan mata, pandangan kabur, penurunan sensasi penglihatan dan lain – lain. b. Timbul erupsi kulit 1 Kadang terjadi limfadenopati regional 2 Erupsi kulit hampir selalu unilateral dan biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafioleh satu ganglion sensorik. Erupsi dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, yang tersering di daerah ganglion torakalis. 238 3 Lesi dimulai dengan macula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papul–papul dan dalam waktu 12 –24 jam lesi berkembang menjadi vesikel. Pada hari ketiga berubah menjadi pastul yang akan mengering menjadi krusta dalam 7 –10 hari. Krusta dapat bertahan sampai 2 –3 minggu kemudian mengelupas. Pada saat ini nyeri segmental juga menghilang 4 Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ke 4 dan kadang–kadang sampai hari ke 7 5 Erupsi kulit yang berat dapat meninggalkan macula hiperpigmentasi dan jaringan parut pitted scar 6 Pada lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan mereka lebih sensitive terhadap nyeri yang dialami.

2. Herpes simpleks

Masa inkubasi berkisar sekitar 3-7 hari. Berdasarkan pernah tidaknya seseorang kontak dengan Virus Herpes Simplex HSV-2, infeksi Herpes simpleks berlangsung dalam 3 fase, yakni: a. Fase Infeksi lesi Primer, ditandai dengan: 1 Dapat terjadi tanpa gejala asimptomatis 2 Diawali dengan rasa panas, rasa terbakar dan gatal pada area yang terserang. 3 Kemudian timbul vesikula bintik-bintik bergerombol, mudah pecah sehingga menimbulkan perlukaan mirip koreng di permukaan kulit yang kemerahan eritematus, dan nyeri. 4 Selanjutnya dapat diikuti dengan demam, lemas sekujur tubuh malaise dan nyeri otot. 5 Terjadi pembesaran kelenjar getah bening di sekitar area yang terserang Herpes genitalis. b. Fase Infeksi lesi Rekuren kambuh. Seseorang yang pernah infeksi primer, dapat mengalami kekambuhan. Adapun kekambuhan terjadi karena berbagai faktor dan dapat dipicu oleh beberapa faktor pencetus, misalnya kelelahan fisik maupun psikis, alkohol, menstruasi dan perlukaan setelah hubungan intim. 1 Pada infeksi kambuhan rekuren, gejala dan keluhan pada umumnya lebih ringan. Gambaran penyakit bersifat lokal pada salah satu sisi bagian tubuh unilateral, berbentuk vesikuloulseratif bercak koreng yang biasanya dapat hilang dalam 5 hingga 7 hari. 2 Sebelum muncul bercak berkoreng, didahului dengan rasa panas, gatal dan nyeri. c. Fase Laten Fase ini berati penderita tidak ditemukan gejala klinis, tetapi HVS dapat ditemukan dlm keadaan tidak aktif pada ganglion dorsalis