DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Keperawatan Medikal Bedah

373 2. Minta pasien untuk menulis nama atau kalimat yang pendek. Jika tidak dapat menulis, mintalah pasien untuk membaca kalimat yang pendek. 3. Berikan metode komunikasi alternative, seperti menulis di papan tulis, gambar. Berikan petunjuk visual gerakan tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan, demonstrasi. 4. Katakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan, dan dengan tenang. Gunakan pertanyaan ter uka de ga ja a a atidak sela jut a ke a gka pada pertanyaan yang lebih komplek sesuai dengan respon pasien. 5. Perubahan persepsi sensori perseptual berhubungan dengan kerusakan traktus sensori dengan perubahan resepsi sensori, transmisi, dan integrasi. Tujuan : Pasien mampu menetapkan dan menguji realitas serta menyingkirkan kesalahan persepsi sensori. Kriteria hasil a. Pasien dapat mengenali kerusakan sensori b. Pasien dapat mengidentifikasi prilaku yang dapat mengkompensasi kekurangan c. Pasien dapat mengungkapkan kesadaran tentang kebutuhan sensori dan potensial terhadap penyimpangan. Intervensi 1. Bantu pasien mengenali dan mengkompensasi perubahan sensasi. 2. Berikan rangsang taktil, sentuh pasien pada area dengan sensori utuh, missal : bahu, wajah, kepala. 3. Berikan tidur tanpa gangguan dan periode istirahat. 4. Pertahankan adanya respons emosional berlebihan, perubahan proses berpikir, misal : disorientasi, berpikir kacau. 6. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemoterapi dan radioterapi. Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan adekuat Kriteria hasil : a. Antropometri: berat badan tidak turun stabil b. Biokimia: albumin normal dewasa 3,5-5,0 gdl Hb normal laki-laki 13,5-18 gdl, perempuan 12-16 gdl c. Clinis: tidak tampak kurus, terdapat lipatan lemak, rambut tidak jarang dan merah d. Diet: klien menghabiskan porsi makannya dan nafsu makan bertambah Intervensi 1. Kaji tanda dan gejala kekurangan nutrisi: penurunan berat badan, tanda-tanda anemia, tanda vital 2. Monitor intake nutrisi pasien 3. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering. 374 4. Timbang berat badan 3 hari sekali 5. Monitor hasil laboratorium: Hb, albumin 6. Kolaborasi dalam pemberian obat antiemetik Latihan Setelah Anda mempelajari Kegiatan belajar 1 ini, silahkan Anda mencoba bermain peran dengan teman Anda seakan akan sedang merawat pasien dengan penyakit Tumor otak dan buatlah dokumentasi asuhan keperawatan tersebut. Ringkasan Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak benigna ataupun ganas maligna membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala intra cranial atau di sumsum tulang belakang medulla spinalis. Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain metastase seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal, dan lain-lain disebut tumor otak sekunder. Untuk menegakkan diagnosis pada penderita yang dicurigai menderita tumor otak yaitu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang teliti, adapun pemeriksaan penunjang yang dapat membantu yaitu CT-Scan dan MRI. Dari anamnesis kita dapat mengetahui gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita yang mungkin sesuai dengan gejala- gejala yang telah diuraikan di atas. Misalnya ada tidaknya nyeri kepala, muntah dan kejang. Sedangkan melalui pemeriksaan fisik neurologik mungkin ditemukan adanya gejala seperti edema papil dan deficit lapangan pandang. Tes 4 1 Di bawah ini salah tentang Tumor Otak, kecuali : A. Merupakan suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak benigna ataupun ganas maligna B. Ada dua jenis yaitu hemoragik dan non hemoragik C. Hanya terjadi pada usia dewasa D. Bisa karena adanya trombus di otak E. Semua benar 2 Manifestasi klinis Tumor otak, kecuali : A. Nyeri Kepala B. Muntah C. Kejang