ANATOMI DAN FISIOLOGI Keperawatan Medikal Bedah

304 3. Kulit berupa eritema, vesikel, atau bula secara simetris pada hampir seluruh tubuh 4. Mukosa berupa vesikel, bula, erosi, ekskoriasi, perdarahan dan kusta berwarna merah. Bula terjadi mendadak dalam 1-14 hari gejala prodormal, muncul pada membran mukosa, membran hidung, mulut, anorektal, daerah vulvovaginal, dan meatus uretra. Stomatitis ulseratif dan krusta hemoragis merupakan gambaran utama 5. Bengkak di kelopak mata, atau mata merah. 6. Pada mata terjadi: konjungitivitis radang selaput yang melapisi permukaan dalam kelopak mata dan bola mata, konjungtivitas kataralis , blefarokonjungtivitis, iritis, iridosiklitis, kelopak mata edema dan sulit dibuka, pada kasus berat terjadi erosi dan perforasi kornea yang dapat menyebabkan kebutaan. Cedera mukosa okuler merupakan faktor pencetus yang menyebabkan terjadinya ocular cicatricial pemphigoid, merupakan inflamasi kronik dari mukosa okuler yang menyebabkan kebutaan. Waktu yang diperlukan mulai onset sampai terjadinya ocular cicatricial pemphigoid bervariasi mulai dari beberapa bulan sampai 31 tahun. 7. Demam terus-menerus atau gejala seperti flu 8. Bila kita mengalami dua atau lebih gejala ini, terutama bila kita baru mulai memakai obat baru, segera periksa ke dokter

F. DIAGNOSIS BANDING

Ada 2 penyakit yang sangat mirip engan sindroma Steven Johnson: 1. Toxic Epidermolysis Necroticans. Sindroma steven johnson sangat dekat dengan TEN. SSJ dengan bula lebih dari 30 disebut TEN. 2. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome Ritter disease. Pada penyakit ini lesi kulit ditandai dengan krusta yang mengelupas pada kulit. Biasanya mukosa terkena. G. KOMPLIKASI Sindrom steven johnson sering menimbulkan komplikasi,antara lain sebagai berikut: 1. Kehilangan cairan dan darah 2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, Shock 3. Oftalmologi – ulserasi kornea, uveitis anterior, panophthalmitis, kebutaan 4. Gastroenterologi - Esophageal strictures 5. Genitourinaria – nekrosis tubular ginjal, gagal ginjal, penile scarring,stenosis vagina 6. Pulmonari – pneumonia, bronchopneumonia 7. Kutaneus – timbulnya jaringan parut dan kerusakan kulit permanen,infeksi kulit sekunder 8. Infeksi sitemik, sepsis