PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Riketsiosis Serebri

393 C. INTERVENSI KEPERAWATAN Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan Boedihartono, 1994. Intervensi keperawatan pasien dengan masalah ensefalitis adalah : a. Gangguan rasa nyaman nyeri bd sakit kepala mual. Tujuan : Nyeri teratasi. Kriteria hasil : 1 Melaporkan nyeri hilang atau terkontrol. 2 Menunjukkan postur rileks dan mampu tiduristirahat dengan tepat. INTERVENSI RASIONAL Mandiri : Berikan tindakan nyaman. Tindakan non analgetik dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memeperbesar efek terapi analgetik. Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap sesuai indikasi. Menurunkan reaksi terhadap stimulasi dari luar atau sensitivitas terhadap cahaya dan meningkatkan istirahatrelaksasi. Kaji intensitas nyeri. Untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan kemudian. Tingkatkan tirah baring, bantu kebutuhan perawatan diri pasien. Menurunkan gerakan yang dapat meningkatkan nyeri. Berikan latihan rentang gerak aktifpasif secara tepat dan masase otot daerah Dapat membantu merelaksasikan ketegangan otot yang meningkatkan reduksi nyeri atau rasa 394 INTERVENSI RASIONAL leherbahu. tidak nyaman tersebut. Kolaborasi : Berikanan algesik sesuai indikasi. Obat ini dapat digunakan untuk meningkatkan kenyamanan istirahat umum. b. Hipertermi bd reaksi inflamasi. Tujuan : Suhu tubuh normal. Kriteria hasil : Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan. INTERVENSI RASIONAL Mandiri : Pantau suhu pasien, perhatikan menggigil diaforesis. Suhu 38,9-41,1 C menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pantau suhu lingkungan, batasi tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi. Suhu ruanganjumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal. Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol. Dapat membantu mengurangi demam. Kolaborasi : Berikan antipiretik sesuai indikasi. Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus. c. Gangguan sensorik motorik penglihatan, pendengaran, gaya bicara bd kerusakan susunan saraf pusat. Tujuan : Memulaimempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi perseptual.