TANDA DAN GEJALA Keperawatan Medikal Bedah

388 a Penisillin G 12-24 juta unithari dibagi 6 dosis selama 14 hari. b Penisillin prokain G 2,4 juta unithari intra muskular + probenesid 4x500mg oral 14 hari. c Bila alergi pada penisilin, maka bisa diberikan : 1 Tetrasiklin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari. 2 Eritromisin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari. 3 Cloramfenicol 4 x 1 g intra vena selama 6 minggu. 4 Seftriaxon 2 g intra venaintra muscular selama 14 hari.

3. Ensefalitis Virus

Adapun virus yang dapat menyebabkan radang otak pada manusia adalah sebagai berikut : a. Virus RNA 1 Paramikso virus : virus parotitis, irus morbili. 2 Rabdovirus : virus rabies. 3 Togavirus : virus rubella flavivirus virus ensefalitis Jepang B, virus dengue. 4 Picornavirus : enterovirus virus polio, coxsackie A, B, echovirus. 5 Arenavirus: virus koriomeningitis limfositoria. b. Virus DNA 1 Herpes virus : herpes zoster-varisella, herpes simpleks, sitomegalivirus, virus Epstein-barr Poxvirus : variola, vaksinia. 2 Retrovirus: AIDS. c. Manifestai Klinis 1 Demam. 2 Nyeri kepala 3 Vertigo. 4 Nyeri badan. 5 Nausea. 6 Kesadaran menurun. 7 Kejang-kejang. 8 Kaku kuduk. 9 Hemiparesis dan paralysis bulbaris. d. Terapi pada ensefalitis karena virus 1 Pengobatan simtomatis a Analgetik dan antipiretik : Asam mefenamat 4 x 500 mg. b Anticonvulsi : Phenitoin 50 mgml intravena 2 x sehari. 2 Pengobatan antivirus diberikan pada ensefalitis virus dengan penyebab herpes zoster-varicella. 389 3 Asiclovir 10 mgkgBB intra vena 3 x sehari selama 10 hari atau 200 mg peroral tiap 4 jam selama 10 hari. 4. Ensefalitis Karena Parasit a. Malaria Serebral Plasmodium falsifarum penyebab terjadinya malaria serebral. Gangguan utama terdapat didalam pembuluh darah mengenai parasit. Sel darah merah yang terinfeksi plasmodium falsifarum akan melekat satu sama lainnya sehingga menimbulkan penyumbatan-penyumbatan. Hemorrhagic petechia dan nekrosis fokal yang tersebar secara difus ditemukan pada selaput otak dan jaringan otak. Gejala-gejala yang timbul adalah demam tinggi, kesadaran menurun hingga koma. Kelainan neurologik tergantung pada lokasi kerusakan-kerusakan yang terjadi. b. Toxoplasmosis Toxoplasma gondii pada orang dewasa biasanya tidak menimbulkan gejala-gejala kecuali dalam keadaan dengan daya imunitas menurun. Didalam tubuh manusia parasit ini dapat bertahan dalam bentuk kista terutama di otot dan jaringan otak. c. Amebiasis Amuba genus Naegleria dapat masuk ke tubuh melalui hidung ketika berenang di air yang terinfeksi dan kemudian menimbulkan meningoencefalitis akut. Gejala-gejalanya adalah demam akut, nausea, muntah, nyeri kepala, kaku kuduk dan kesadaran menurun. d. Sistiserkosis Cysticercus cellulosae ialah stadium larva taenia. Larva menembus mukosa dan masuk kedalam pembuluh darah, menyebar ke seluruh badan. Larva dapat tumbuh menjadi sistiserkus, berbentuk kista di dalam ventrikel dan parenkim otak. Bentuk rasemosanya tumbuh didalam meninges atau tersebar didalam sisterna. Jaringan akan bereaksi dan membentuk kapsula disekitarnya. Gejala-gejala neurologik yang timbul tergantung pada lokasi kerusakan yang terjadi. e. Terapi pada ensefalitis karena parasit  Malaria serebral : Kinin 10 mgKgBB dalam infuse selama 4 jam, setiap 8 jam hingga tampak perbaikan.  Toxoplasmosi a Sulfadiasin 100 mgKgBB per oral selama 1 bulan. b Pirimetasin 1 mgKgBB per oral selama 1 bulan. c Spiramisin 3 x 500 mghari. Amebiasis : Rifampicin 8 mgKgBBhari.