Transkrip Wawancara dengan Guru

323 G : Emm belum ada. P : Kekurangan dan kelebihan dari video sendiri apa bu? G : Kekurangannya jelas kalo mati lampu nggak bisa ya mbak sambil tersenyum, cari materi yang sesuai dengan yang akan diajarkan sulit terus itu mbak karena saya cari videonya di internet saya harus pintar memilih video yang pas dan sesuai buat anak-anak dari isi materi, gambar atau pemain di video tersebut. Jangan sampai menimbulkan hal- hal negatif bagi siswa. Kelebihannya mengurangi kejenuhan siswa, memberikan gambaran ke siswa tentang materi yang diajarkan. P : Dan untuk buku ajar bu, buku apa yang sering dipakai ibu dalam pembelajaran bahasa Jerman? G : Kontakte Deutsch, Kontakte Deutsch Extra, Deutsch ist Einfach. P : Apakah ibu juga memakai buku penunjang lainnya bu? G : Themen Neu dan kadang Gruß dich. P : Apa juga terdapat LKS bahasa Jerman bu? G : Nggak ada kalo referensi buat tambahan saya carinya di internet.

D. Kelas

P : Bagaimana situasi dan kondisi kelas bu pada saat pembelajaran bahasa Jerman? G : Kalo jamnya dapat di awal ya kondusif tapi kalo jamnya di akhir-akhir lumayan susah dikondisikan mbak soalnya udah banyak yang capek, ngantuk, bosan, laper. P : Apakah kelas dalam kondisi siap dan tenang bu pada saat ibu memulai pelajaran? G : Emm jelas nggak ya mbak apalagi kalo habis istirahat masih banyak yang diluar kelas atau masih makan di dalam kelas. Tapi saya harus menyiapkan mereka. P : Apakah fasilitas-fasilitas yang ada di dalam kelas dapat menunjang proses belajar mengajar bahasa Jerman? G : Ya tentu. P : Apakah di sekolah terdapat laboratorium bahasa bu? G : Ada. P : Apakah ibu sering memakai laboratorium bahasa dalam pembelajaran bahasa Jerman? G : Jarang.

E. Hambatan dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman

P : Untuk hambatannya bu, Mm Menurut guru, apa hambatan atau kelemahan yang dialami oleh peserta didik dari segi keaktifan pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman? G : Hambatannya adalah rasa kurang percaya diri yang dimiliki siswa. Kecenderungan siswa tidak aktif karena malu jika salah, sehingga butuh peran guru untuk mendongkrak rasa minder anak. Jangan membandingkan anak yang satu dengan anak lain dan tidak boleh memihak. Selalu berikan dorongan yang berupa motivasi kepada anak.