Tes atau Evaluasi Intrumen Penelitian

64 2010 : 272 berpendapat bahwa dalam observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Dengan demikian peneliti menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengungkapakan aktivitas peserta didik maupun pendidik dan peristiwa ketika tindakan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil dari observasi berbeda-beda pada setiap tindakan namun pada permasalahan yang diteliti selalu mengalami peningkatan yang signifikan dari segi proses yaitu keaktifan dan dari segi hasil yaitu nilai keterampilan menulis peserta didik. pada saat observasi awal sebelum tindakan, keaktifan peserta didik masih kurang, dilihat dari jumlah peserta didik yang aktif bertanya dan mendengarkan penjelasan guru saat menerangkan materi. Prestasi belajar peserta didik peda keterampilan menulis masih rendah, dilihat dari cara peserta didik mengerjalan tugas menulis masih melihat contoh dan hanya menyalin subjek dan objeknya saja.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti dengan tujuan untuk menjaring data yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu berupa informasi-informasi lisan dari para responden. Informasi dari hasil wawancara diharapkan bersifat transparan dan tidak berpihak. Wawancara yang dilaksanakan peneliti adalah wawancara semi struktur, yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, akan tetapi memberikan keleluasaan responden untuk menerangkan agak panjang mungkin tidak langsung ke fokus pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selama wawancara berlangsung. 65 Berdasarkan hasil wawancara kepada guru, diketahui bahwa peserta didik memang terkendala dari segi keaktifan dan prestasi belajar menulis. Keaktifan peserta didik masih kurang karena peserta didik kurang percaya diri dalam mengikuti pembelajaran terutama saat belajar menulis. Rasa kurang percaya diri ini tentunya menimbulkan hambatan peserta didik dalam belajar dan berakibat pada belum optimalnya pembelajaran keterampilan menulis.

3. Angket

Angket akan diberikan kepada peserta didik sebanyak 3 kali yaitu sebelum diberi perlakuan atau tindakan, sesudah siklus I dan setelah siklus II. Angket pertama berisi tentang pesrsepsi peserta didik mengenai pembelajaran bahasa Jerman di kelas dan teknik-teknik yang digunakan guru untuk pembelajaran. Anget kedua atau angket refleksi siklus I berisi tentang persepsi peserta didik mengenai pemberakuan teknik Cluster selama siklus I atau selama 3 pertemuan. Angket ketiga atau angket refleksi siklus II berisi tentang persepsi peserta didik mengenai pemberlakuan teknik Cluster selama siklus II atau selama 3 pertemuan dan juga mengenai saran peserta didik untuk pembelajaran bahasa Jerman. Berdasarkan hasil angket pra tindakan, diketahui bahwa pembelajaran bahasa Jerman masih menggunakan teknik konvensional dalam pembelajaran bahasa Jerman. Teknik yang digunakan adalah diskusi dan tanya jawab. Peserta didik juga mengaku bahwa kesulitan belajar adalah pada pembelajaran keterampilan menulis dan mereka kurang aktif dalam pembelajaran disebabkan karena kesulitan dan kejenuhan saat belajar.