Siklus II Prosedur Penelitian

58 tahap observasi ini, hal-hal yang diamati tentu saja berkaitan dengan pedoman observasi yang telah dibuat sebelum melaksanakan tindakan. Hasil dari observasi kemudian dideskripsikan dalam catatan lapangan yang mencakup pengamatan terhadap guru, peserta didik, proses belajar mengajar dan kondisi kelas. Observasi dilakukan selama tindakan dan digunakan sebagai pendukung keabsahan sebuah data. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama kolabolator berdiskusi tentang hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi di siklus II. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat ditentukan apakah tujuan siklus II sudah tercapai. Apabila sudah tercapai, maka penelitian dianggap selesai dan tuntas sesuai dengan rencana. Apabila dalam siklus ke II belum tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka dicari penyebabnya dan dituliskan pada catatan khusus sebab- sebab mengapa tujuan pembelajaran tidak tercapai.

D. Intrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan juga ditujukan kepada pendidik tentang bagaimana pendidik mengajar di dalam kelas serta pengamatan pada kondisi sarana prasarana penunjang pembelajaran. Hasil observasi digunakan untuk menentukan tindakan. Pengamatan terhadap peserta didik meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 59 1 Sikap peserta didik. 2 Keaktifan peserta didik. 3 Interaksi antara peserta didik dan pendidik. 4 Kemampuan peserta didik dalam keterampilan menulis bahasa Jerman. Pengamatan terhadap guru meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1 Menyiapkan pelajaran. 2 Membuka pelajaran. 3 Mengelola kegiatan pembelajaran. 4 Pengelolaan waktu dan pengorganisasian kelas. 5 Menutup pelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar mengajar meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1 Metode Pembelajaran. 2 Teknik Pembelajaran. 3 Media Pembelajaran. 4 Buku Ajar Pembelajaran. Pengamatan terhadap kelas meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1 Situasi kelas pada pembelajaran bahasa Jerman 2 Kelengkapan lain yang mendukung pembelajaran bahasa Jerman.

2. Pedoman Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan guna memperoleh informasi dari pihak yang diwawancarai. Arikunto 2010: 198 mengemukakan bahwa kegiatan wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara 60 interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu berupa informasi lisan dari responden. Kegiatan ini dilakukan sebelum adanya pemberian tindakan supaya dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu berupa informasi lisan dari responden. Wawancara ini dilakukan kepada guru yang mengajar bahasa Jerman di MAN Purworejo dan juga kepada seluruh peserta didik secara acak setiap minggunya. Adapun indikator wawancara kepada guru adalah sebagai berikut. 1 Persiapan guru sebelum mengajar. 2 Proses belajar mengajar bahasa Jerman yang diterapkan guru. 3 Penggunaan teknik, metode, media dan buku ajar. 4 Situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran bahasa Jerman. 5 Hambatan dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. 6 Penawaran teknik Cluster dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. Indikator wawancara lepada peserta didik adalah sebagai berikut. 1 Proses mengajar guru. 2 Peserta didik. 3 Sekolah dan kelas. 4 Pelaksanaan proses belajar mengajar bahasa Jerman.