Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
15
mengikuti arah tertentu. Jadi belajar merupakan proses yang mengarah pada suatu hal, dimana proses itu diawali dengan pengamatan sehingga dapat ditiru
dan diikuti. Biggs dalam Sugihartono, 2007: 80-81 membagi konsep pembelajaran dalam 3 pengertian, yaitu:
1 pembelajaran dalam pengertian kuantitatif, pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari guru ke peserta didik, 2 pembelajaran
dalam pengertian institusional, pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien, 3 pembelajaran
dalam pengertian kualitatif, pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar peserta didik.
Senada dengan itu, Cagne and Briggs dalam Djaafar, 2001: 2 mengatakan bahwa pembelajaran adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang
mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung mudah. Kemudian Brown 2007: 8 berpendapat bahwa
pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi.
Pembelajaran dalam konteks ini adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Gintings dalam Zamroni, 2010: 34 menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah memotivasi dan menyediakan fasilitas agar terjadi proses belajar pada diri si pelajar. Berdasarkan beberapa teori tentang pembelajaran,
dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses belajar pada seorang pembelajar yang diperoleh dari pengalaman, dimana dalam proses
belajar tersebut pembelajar dimotivasi dan fasilitas disediakan untuk memperoleh pemahaman semaksimal mungkin.
Pembelajaran bahasa sengaja dilakukan dengan maksud supaya pembelajar mampu menggunakan keterampilan bahasanya dengan baik. Namun
16
di era ini, dimana persaingan dunia semakin ketat menuntut pembelajaran bahasa tidak hanya bahasa sendiri melainkan juga bahasa asing. Ghazali 2000:
11 mengungkapkan bahwa pembelajaran bahasa asing adalah proses mempelajari sebuah bahasa yang tidak dipergunakan sebagai bahasa komunikasi
di lingkungan seseorang. Meskipun bahasa asing tidak digunakan untuk komunikasi dalam lingkungan namun sangat bermanfaat untuk komunikasi di
luar lingkungan dalam hal ini luar negeri. Bahasa asing merupakan bahasa ajaran yaitu bahasa yang diajarkan oleh
pengajar dan dipelajari oleh siswa di sekolah. Lebih lengkap Richard Schmidt 2002: 206 menyatakan bahasa asing foreign language adalah
A language which is not the native language of large number of people in a particular country or region, is not used as a medium of instruction
in school, and is not widely used as a medium of communication in government, media, etc. Foreign language are typically taught as school
subjects for the purpose of communicating with foreigners or for reading printed materials in the language
. Dari kutipan Richard Schmidt mengenai pengertian bahasa asing,
bahwa bahasa asing diartikan sebagai satu bahasa yang bukan bahasa asli dari sebagian besar orang pada satu negara atau daerah tertentu, yang bukan
dipergunakan sebagai satu bahasa pengantar di sekolah, dan secara luas bukan dipakai sebagai satu sarana komunikasi dalam pemerintahan, media, dsb.
Bahasa asing diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah dengan tujuan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan orang asing atau untuk membaca
bacaan dalam bahasa asing tersebut. Butzkamm 1989: 79 mengemukakan bahwa Eine Fremdsprache lernt
man nur dann als Kommunikationsmedium benutzen, wenn sie ausdrücklich und
17
genügend oft in dieser Funktion ausgeübt wird. Bahasa asing dipelajari
seseorang hanya sebagai media komunikasi, jika bahasa tersebut jelas dan cukup sering dilaksanakan fungsinya. Pembelajar akan lebih mudah menguasai bahasa
asing, jika pembelajar tersebut sering menggunakan bahasa asing sebagai media untuk berkomunikasi. Dengan penggunaan bahasa asing sebagai media atau alat
untuk berkomunikasi, maka kecakapan dalam berbahasa akan meningkat. Menurut Erdmenger 2000: 20 bahwa The foreign language is the
medium of communicative exchange; it carries information and allows reactions in a communicative context.
Bahasa asing adalah media pertukaran komunikasi, ini menyediakan informasi dan mempermudah berbagai reaksi dalam konteks
komunikatif. Jadi penggunaan bahasa asing itu sebagai alat atau media pertukaran komunikasi yang dapat membawa informasi dan dapat
memungkinkan terjadi berbagai reaksi dalam konteks komunikatif. Bahasa asing dalam proses pembelajaran biasanya digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi. Seseorang perlu sekali mempelajari suatu bahasa supaya lebih mudah
berinteraksi dengan semua bahasa yang dikuasai. Bahasa dapat dikuasai baik melalui proses pemerolehan maupun proses pembelajaran.
Sudah berlangsung sejak lama bahwa Bahasa Jerman sebagai salah satu bahasa yang digunakan
oleh sebagian besar penduduk eropa. Bahasa Jerman juga menjadi bahasa asing yang dipelajari di beberapa Negara. Hal ini merujuk pada pendapat Götze
Pommerrin dalam Bausch dkk, 1989: 296 bahwa Etwa 110 Millionen Menschen sprechen Deutsch als ihre Muttersprache. 90 Millionen davon leben
18
in Europa, 15 Millionnen Sekundarschuler lernen derzeit Deutsch als Fremdsprache
. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa sebanyak 110 juta penduduk berbicara Bahasa Jerman sebagai bahasa ibu, dengan 90 juta
penduduk tinggal di Eropa dan 15 juta sekolah mempelajari bahasa Jerman sebagai bahasa asing. Bahasa Jerman sebagai bahasa asing juga dipelajari di
Indonesia. Steinig Huneke 2011: 13 menyatakan bahwa Deutsch als
Fremdsprache DaF bezieht sich auf den gesteuerten Erwerb der Fremdsprache Deutsch an Institutionen zumeist Schulen in nicht-
deutschsprachigen Ländern. Bahasa Jerman sebagai bahasa asing menyangkut
pemerolehan Bahasa Jerman pada institusi kebanyakan sekolah di negara yang tidak berbahasa Jerman.
Berdasar teori para ahli di atas, diketahui bahwa salah satu bahasa asing yang perlu dipelajari adalah bahasa Jerman. Bahasa Jerman merupakan mata
pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta
mengembangankan ilmu pengetahuan teknologi dan budaya Standar Kompetensi Bahasa Jerman SMA dan Madrasah Aliyah, 2004: 2. Karakteristik
pembelajaran bahasa Jerman haruslah mencakup dua aspek, yaitu: 1 bahasa sebagai saran komunikasi, aspek performans kinerja, unjuk kerja kebahasaan.
Adapun aspek mata pelajaran bahasa Jerman meliputi keterampilan berbahasa, yaitu Hörverstehen
„keterampilan menyimak’, Sprechfertigkeit „keterampilan berbicara
’, Leseverstehen „keterampilan membaca’, dan Schreibfertigkeit
19
„keterampilan menulis’; 2 unsur-unsur kebahasaan yang meliputi tata bahasa, kosakata, pelafalan dan ejaan; 3 aspek kebudayaan yang terkandung dalam
teks lisan dan tulisan. Nunan 1989: 113 menyatakan bahwa
pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jerman untuk tingkat pemula khususnya pada aktivitas-aktivitas berikut 1 menyatakan nama
diri dan keluarga, 2 menyatakan perihal tentang seseorang seperti nama, umur dan alamat, 3 berpartisipasi dalam dialog pendek yang
memfokuskan tentang pertukaran informasi antar personal, 4 memberi keterangan tentang seseorang, 5 menyebutkan nama-nama hari, 6
memahami permintaan informasi dari seseorang, dan 7 menanyakan dan mengucapkan percakapan.
Ghöring dalam Hardjono, 1988: 5 mengungkapkan bahwa tujuan umum pengajaran bahasa asing ialah berkomunikasi timbal-balik antar
kebudayaan cross cultural communication dan saling pengertian antar bangsa cross cultural understanding. Peserta didik dikatakan telah mencapai tujuan
ini, jika ia telah memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa asing sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Jadi jelas bahwa dalam pembelajaran
bahasa asing ada dua hal yang penting yang harus diperhatikan. Peserta didik diharapkan tidak hanya mampu berkomunikasi dengan lancar dan baik dalam
bahasa asing tersebut, tetapi juga mengerti sekaligus memahami kebudayaan yang dianut oleh negara-negara yang mempunyai bahasa tersebut, sehingga
peserta didik akhirnya mampu menggunakan bahasa tersebut apabila berhadapan langsung dengan seorang warga negara dari asal bahasa tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing pada hakikatnya adalah proses pembelajaran bahasa lain, disamping bahasa sendiri atau bahasa
ibu dengan memperhatikan banyak aspek di dalamnya. Pembelajaran bahasa
20
Jerman sebagai bahasa asing adalah sebuah proses mempelajari bahasa ke dua yang membantu peserta didik untuk dapat menggunakan bahasa Jerman sebagai
sarana berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis dan membantu memudahkan peserta didik dalam mempelajari bahasa Jerman dengan
menggunakan pendekatan, media, metode, dan teknik yang sesuai.