Hakikat Pengajaran Keterampilan Menulis
34
secara umum diterima bahwa otak kiri khusus diperuntukkan bagi aspek- aspek pembelajaran yang lazim disebut
“akademik”-bahasa dan matematika, pemikiran logis, runtut, dan analitis. Sedangkan otak kanan
berhubungan dengan aktivitas-aktivitas “kreatif” yang menggunakan
rima, irama, musik, kesan visual, warna, mencari analogi, dan pola.
Kegiatan menulis dalam pembelajaran bahasa jelas menggunakan otak kiri karena berhubungan dengan akademik dan logika. Namun, dalam menulis
pun didukung oleh kerja otak kanan kaitanya dengan kemampuan dalam mencurahkan pikiran dan perasaan dalam bentuk paparan baik sederhana
maupun kompleks. Schröder dalam Sari, 2007: 24 mengartikan bahwa Schreiben ist die produktive und interaktive Aktivitäten. Beim interaktiven
Schreiben muss man sich neben dem Inhalt stärker als beim produktiven Schreiben auf einem Rezipenten beziehen.
Menulis merupakan kediatan produktif-interaktif. Sebagai kegiatan yang peroduktif, seseorang harus lebih
menguatkan isi tulisan daripada kegiatan interaktif sebagai wujud dari kegiatan reseptif. Seorang pembelajar bahasa terutama bahasa asing, penting sekali
kegiatan menulis dilatihkan. Dengan kegiatan menulis, maka dapat dilihat seberapa kemampuan pembelajar bahasa asing menangkap materi bahasa yang
dipelajari, dalam hal ini adalah bahasa Jerman. Marcia 2001: 25 mengartikan bahwa writting is a process that involves
the work of ones minds requirement one language skill in expressing his toughts or ideas and feelings into the written from.
Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa menulis adalah suatu proses yang mengandung cara kerja pikiran-pikiran
yang membutuhkan suatu keterampilan bahasa dalam mengekspresikan pikiran- pikiran atau ide-ide dan perasaan-perasaan ke dalam bentuk tertulis. Lebih jauh
35
Sakolik Nunan, 2006: 98 menyatakan bahwa writing is combination of process and product. The Process refers to the act of gathering ideas and working with
them until they are presented in manner that polished an comprehensible to readers.
Secara umum dapat didefinisikan bahwa menulis adalah kombinasi dari proses dan hasil. Proses itu menggantikan perilakutindakan dalam
pengumpulan ide dan pekerjaannya sampai mereka ditunjukkan dalam tata cara yang diperbaiki dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Bolton 1991: 63 mengatakan bahwa harus dibedakan antara kegiatan menulis sebagai alat untuk mencapai tujuan Schreiben als Mittel zum Zweck
dengan kegiatan menulis sebagai tujuan itu sendiri Schreiben als Ziel. Kegiatan menulis sebagai alat untuk mencapai tujuan Schreiben als Mittel zum
Zweck dapat dicontohkan dengan kegiatan berlatih struktur dan kosakata
bahasa Jerman dengan baik dan benar. Hal ini tentu saja berlainan jika peserta didik menulis secara kreatif untuk mengungkapkan maksud dan tujuannya.
Kegiatan menulis yang seperti inilah yang disebut menulis sebagai tujuan sebenarnya Schreiben als Ziel.
Seperti yang dikatakan Djiwandono 2011: 122 bahwa kemampuan menulis dapat dirinci secara berbeda misalnya sebagai berikut.
Tabel 1. Ikhtisar Rincian Kemampuan Menulis
No. Unsur Kemampuan
Menulis Rincian kemampuan
1. Isi yang relevan
Isi wacana tulis sesuai dan relevan dengan topic yang dimaksudkan
untuk dibahas.
2. Organisasi yang sistematis
Isi wacana disusun secara sistematis menurut suatu pola tertentu.
36
3. Penggunaan bahasa yang
baik dan benar Wacana diungkapkan dengan bahasa
susunan kalimat yang gramatikal, pilihan kata yang tepa, serta gaya
penulisan yang sesuai.
Dari teori-teori tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan atau informasi dimana penulis sebagai
pemberi informasi dan pembaca adalah penerima informasi. Menulis merupakan keterampilan yang menuntut kerja otak kanan dan otak kiri. Dimana otak kiri
berhubungan dengan menulis sebagai sarana mencapai tujuan karena menulis dalam pembelajaran bahasa menuntut ketepatan penggunaan struktur kalimat
dan penguasaan kosakata. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan menulis sebagai tujuan yang sebenarnya karena adanya kreativitas penulis untuk
mengungkapkan maksud dan tujuannya.