93
1 Peserta didik kurang termotivasi belajar bahasa Jerman karena mengalami
kesulitan saat belajar. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan peserta didik.
“…tapi kelas XI susah jadi enggak seneng hehe…” 2
Peserta didik kurang jelas dalam memperhatikan penjelasan dari guru, Berikut adalah kutipan yang diungkapkan peserta didik.
“Kadang jelas… kadang eeem hehehe…” 3
Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jerman. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan peserta didik.
“Kesusahan sih ada, ya maklum sih, kan Bahasa Jerman kita mulainya dari MAN ini. Beda sama Bahasa Inggris kan belajarnya dari dulu SD.”
4 Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menghafal kosakata dan
menulis. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan peserta didik. “Kesulitanya ya kesulitan menghafal, kosakata. Kebanyakan kan kosakata
itu tulis annya lebih banyak konsonannya.”
“Eem.. paling sulit itu menulis, karena terkadang ya di kata-kata di bahasa Jerman itu suka
ada u yang ada titiknya. Suka bingung sih” “Susah menghafal kosakata…”
5 Suasana kelas saat belajar Bahasa Jerman cenderung membosankan dan
kurang kondusif. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan peserta didik. “Membosankan. Cara penyampaianya kurang gimana gitu. Kalo guru lain
kan diselingi guyon. Gurunya cuma jelasin doing gitu, paling yang lucu cuma kita aja yang nglucu.”
“Enggak…Ya kan paling susah dibilangin ya itu yang anak laki-lakinya. Saya kan orangnya pendiam jadi kalo yang laki-laki pada ribut itu rasanya
tuh sebel gitu…”
94
6 Alokasi waktu pembelajaran bahasa Jerman dalam satu minggu dirasa masih
kurang bagi peserta didik yang mempelajari bahasa sebagai bekal Ujian Nasional. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan peserta didik.
“Menurut saya enggak ya… karena kan terkadang gurunya suka banyak ngomongnya…”
a. Deskripsi Data Angket
Angket yang disebarkan kepada peserta didik berbentuk angket terbuka. Angket berbentuk terbuka agar tidak membatasi diri peserta didik untuk
mengungkapkan pendapatnya, sehingga berdasarkan angket tersebut dapat teridentifikasi permasalahan atau hambatan peserta didik selama mengikuti
pembelajaran secara luas. Angket pertama sebagai angket pra penelitian dibagikan kepada seluruh peserta didik kelas XI Bahasa MAN Purworejo pada
hari Senin, 24 Maret 2014 pukul 09.20 WIB. Seluruh peserta didik dengan jumlah 26 peserta didik hadir, sehingga diperoleh 26 angket yang telah diisi
oleh peserta didik. Berikut adalah hasil uraian dari angket pra penelitian. 1
Sebanyak 15 peserta didik atau sebesar 57,69 dari seluruh peserta didik menyatakan bahwa belum pernah diajar dengan tekik Cluster. Namun
terdapat 8 peserta didik atau sebesar 30,77 dari seluruh peserta didik adalah menyatakan pernah diajar menggunakan teknik Clutser pada
pembelajaran Bahasa Inggris dan sebanyak 3 peserta didik atau 11,54 dari seluruh peserta didik menyatakan pernah diajar menggunakan teknik Cluster
pada pembelajaran Biologi kelas X. Berikut adalah salah satu kutipan angket peserta didik.
“Belum pernah”
95
2 Adapun jawaban peserta didik mengenai teknik pembelajaran yang
diterapkan guru dalam pembelajaran Bahasa Jerman bervariasi antara lain 42,31 atau 11 peserta didik menjawab kerja kelomok diskusi, 15,38
atau 4 peserta didik menjawab tanya jawab, 3,85 atau 1 peserta didik menjawab presentasi, 34,62 atau 9 peserta didik menjawab tanya jawab
dan diskusi dan terdapat 3,85 atau 1 peserta didik menjawab tidak ada teknik yang digunakan guru. Berikut adalah salah satu kutipan angket
peserta didik. “Diskusi dan tanya jawab”
3 Peserta didik memiliki kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jerman, antara
lain kesulitan pada keterampilan menulis sebanyak 80,77 atau 21 peserta didik, keterampilan membaca sebanyak 7,69 atau 2 peserta didik, dan
keterampilan membaca dan menulis sebanyak 11,54 atau 3 peserta didik. Kesulitan terbanyak dialami peserta didik adalah pada keterampilan menulis,
namun dengan alasan yang bervariasi seperti 1 kesulitan menyusun kalimat, 2 kurangnya kosakata yang dikuasai peserta didik, 3 kesulitan
menemukan ide tulisan dan 4 kesulitan menulis karena hurufnya terlalu rumit. Berikut adalah salah satu kutipan angket peserta didik.
“Ada, pada keterampilan menulis biasanya masih terbalik-balik dalam menyusun kalimatnya.”
4 Sebanyak 26 peserta didik atau sebesar 100 dari seluruh peserta didik yang
ada menyatakan bersedia diajar dengan teknik Cluster pada pembelajaran keterampilan menulis namun dengan jawaban yang bervariasi antara lain
s ebanyak 57,69 atau 15 peserta didik menjawab “Ya”, 7,69 atau 2
96
peserta didik menjawab boleh, 26,92 atau 7 peserta didik menjawab bersedia, 3.85 atau 1 peserta didik menjawab ya bersedia dan 3.85 atau
1 peserta didik menjawab boleh sekali. Berikut adalah salah satu kutipan angket peserta didik.
“Ya bersedia” 5
Harapan peserta didik terhadap penerapan teknik Cluster pada pembelajaran keterampilan menulis antara lain 11.54 atau 3 peserta didik berharap dapat
memudahkan menyusun kalimat, 23.08 atau 6 peserta didik berharap dapat menambah kosakata , 3.85 atau 1 peserta didik berharap dapat membantu
kesulitan belajar , 11.54 atau 3 peserta didik berharap dapat memudahkan dalam pembelajaran, 15.38 atau 4 peserta didik berharap dapat
memudahkan dalam mengatasi kesulitan menulis, 15.38 atau 4 peserta didik berharap supaya pembelajaran tidak menjenuhkan, suasana belajar
lebih menyenangkan, 3.85 atau 1 peserta didik berharap dapat mengatasi masalah dalam belajar, 11.54 atau 3 peserta didik berharap supaya
membantu menemukan ide dalam menulis dan 3.85 atau 1 peserta didik menjawab semoga dapat bermanfaat. Berikut adalah salah satu kutipan
angket peserta didik. “Membantu menemukan ide”
Berdasarkan hasil angket peserta didik di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik masih mengalami berbagai kendala dalam mengikuti proses
pembelajaran bahasa Jerman. Kendala yang dialami sebagian besar peserta didik adalah kesulitan dalam menulis menggunakan struktur tulisan bahasa Jerman