Peningkatan prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman
155
Gambar 3. Perbandingan Rerata Skor Keterampilan Menulis Peserta Didik
Dari grafik di atas menunjukan bahwa nilai keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik mengalami peningkatan. Teknik Cluster mampu
meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman.
Dari hasil angket refleksi yang diisi oleh peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik memberikan pendapat atau tanggapan positif terhadap
upaya yang telah dilakukan paada siklus I dan II. Berikut ini adalah beberapa pernyataan peserta didik mengenai pembelajaran keterampilan menulis dengan
menggunakan teknik Cluster. Peserta didik memberikan pendapat bahwa teknik tersebut dapat meningkatkan keaktifan mereka,
“Ya, dapat meningkatkan kreatifitas saya
”. Peserta didik berpendapat bahwa teknik tersebut cukup membantu peserta didik dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman,
Penilai 1 Penilai 2
20 40
60 80
100
Siklus 1 Siklus 2
Penilai 1 Penilai 2
156
“Mempermudah dalam belajar merangkai kalimat dalam bahasa Jerman.” dan “Ya karena lebih menyenangkan dan lebih mudah dalam menulis bahasa
Jerman dan lebih jelas”. Peserta didik juga memberikan saran bagi perbaikan pembelajaran bahasa Jerman kedepannya
““Saya harap tetap diterapkan guru dalam pembelajaran menulis karena sangat bermanfaat dan saya lebih mudah
menulis dalam bahasa Jerman.” dan “Akan lebih bagus bila ditambahkan sedikit permainan supaya tidak monoton
”. Dari saran-saran yang dikemukakan oleh peserta didik di atas, peneliti dengan segala keterbatasan yang dimiliki
hanya mampu mengupayakan tindakan yang sesuai dengan kemampuan peneliti dan guru sebagai kolaborator.
Dari hasil wawancara dengan guru maupun peserta didik dan juga angket peserta didik, menunjukkan bahwa penggunaan teknik Cluster sangat membantu
peserta didik dalam pembelajaran keterampilan menulis. Teknik tersebut memberikan suasana baru yang lebih menyenangkan bagi peserta didik,
sehingga mereka tidak terlalu bosan dalam belajar. Peserta didik beranggapan bahwa pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman dengan menggunakan
teknik Cluster memberikan dampak yang cukup positif terhadap peningkatan keterampilan menulis mereka bahkan keaktifan mereka. Hal tersebut di
antaranya adalah nilai keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik lebih meningkat, keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa
Jerman lebih meningkat, kosa kata yang dikuasai peserta didik bertambah. Peneliti dan guru meninjau kembali hasil yang dicapai oleh peserta didik setelah
pelaksanaan siklus I dan II. Perubahan keaktifan peserta didik ke arah yang
157
lebih baik merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Perubahan sekecil apapun yang dialami peserta didik haruslah tetap dihargai dan
diperhitungkan. Terlepas dari kelebihan penggunaan teknik Cluster yang diungkapkan
peserta didik melalui angket dan wawancara, teknik ini tentu memiliki kekurangan yang dirasakan oleh peserta didik. Penerapan teknik Cluster
membutuhkan bimbingan dari guru pada saat penyortiran ide yang nantinya akan digunakan sebagai bahan cerita. Pada penerapan awal, baik guru maupun
peserta didik masih mengalami kecanggungan menggunakan tenik Cluster karena teknik ini masih sangat baru bagi guru maupun peserta didik. Namun
setelah pengenalan pada pertemuan pertama, guru sudah dapat menggunakan teknik Cluster dan semakin lancar menerapkan teknik ini di kelas. Peserta didik
yang awalnya pasif cenderung tergugah untuk lebih bersemangat saat mengumpulkan ide-ide. Meskipun pada saat penyusunan kalimat peserta didik
mengalami kesulitan, namun guru dengan sabar membantu peserta didik menyortir ide-ide dan memberikan latihan menulis kalimat sebagai bentuk
pancingan menulis kepada peserta didik. Karena hasil yang diperoleh yaitu dari prestasi keterampilan menulis
bahasa Jerman maupun keaktifan dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran telah mencapai indikator sesuai yang diharapkan, maka guru dan
peneliti memutuskan untuk tidak meneruskan ke siklus selanjutnya.
158