Jenis dan Persentase Tema Sederhana

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Temuan Penelitian

5.1.1 Jenis dan Persentase Tema Sederhana

Setelah melakukan analisis Tema dan Rema pada teks dwibahasa Indonesia- Inggris maka dapat diketahui jenis Tema sederhana yang terdapat dalam teks, baik teks bahasa sumber maupun teks bahasa sasaran. Tema Bermarkah, Tema Tidak Bermarkah, Tema Majemuk Bermarkah, dan Tema Majemuk Bermarkah adalah Tema sederhana yang paling ditemukan dalam teks bahasa Indonesia-Inggris dan translasinya. Di antara Tema sederhana tersebut maka Tema sederhana berbentuk Tema Majemuk Bermarkah merupakan jenis Tema yang mendominasi persebaran Tema dalam teks dwibahasa Indonesia-Inggris. Frekuensi pemunculan Tema pada teks ditampilkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5.1 Jumlah Tema Sederhana TEKS British Council Pidato Politik Connexions Pelangi Ceramah Total TEMA Ing Ina Ing Ina Ing Ina Ing Ina Ing Ina Ing Ina Tema T-B 5 6 5 4 8 10 28 31 2 4 48 55 Tema Universitas Sumatera Utara T-TB 0 0 2 4 0 0 8 10 0 0 10 14 Tema M-B 20 12 31 28 39 29 36 24 27 16 153 109 Tema M- TB 20 25 4 2 13 18 13 27 18 25 68 97 Total 45 43 42 38 60 57 95 92 47 45 279 275 Berdasarkan frekuensi Tema pada tabel 5.1, maka Tema dalam bahasa Indonesia berjumlah 275 Tema dengan Tema Majemuk Bermarkah sebagai tema yang dominan dalam jenis tema sederhana. Jumlah Tema dalam teks berbahasa Indonesia lebih sedikit daripada jumlah Tema dalam teks berbahasa Inggris. Tema sederhana dalam teks bahasa Inggris adalah 289 dengan Tema Majemuk Bermarkah yang dominan dalam jenis tema yang sederhana. Frekuensi Tema dalam teks dwibahasa Indonesia-Inggris memilikii rentang yang mencolok, di mana Tema Majemuk Bermarkah memiliki frekuensi persebaran 52,8 sedangkan Tema Tidak Bermarkah hanya mendapat frekuensi persebaran 3,5. Frekuensi persebaran tersebut terjadi pada teks berbahasa Inggris seperti tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 5.2 Persentase Tema Sederhana angka dalam persen TEKS TEMA British Council Pidato Politik Connexions Pelangi Ceramah Total Universitas Sumatera Utara Ing Ina Ing Ina Ing Ina Ing Ina Ing Ina Ing Ina Tema T-B 1,7 2,9 1,7 1,4 2,7 3,6 9,7 11,3 0,7 1,4 16,5 20,6 Tema T-TB 0,7 1,4 2,8 3,6 3,5 5,0 Tema M-B 6,9 4,4 10,7 10,2 13,5 10,5 12,4 8,7 9,3 5,8 52,8 39,6 Tema M-TB 6,9 9,1 1,4 0,7 4,5 6,5 4,5 9,8 2,8 9,1 20,1 35,2 Total 15,5 16,4 14,5 13,7 20,7 20,6 29,4 33,4 12,8 16,3 92,9 100 Berdasarkan tabel 5.1 dan 5.2 dapat diketahui bahwa teks bahasa Indonesia rata-rata memiliki Tema Tunggal Bermarkah lebih banyak dibandingkan dengan tema sejenis dalam teks bahasa Inggris. Hanya pada teks Pidato Politik Tema Tunggal Bermarkah, jumlah Tema Tunggal Bermarkah lebih banyak dimiliki oleh teks bahasa Inggris. Sebaliknya, teks yang memiliki Tema Tunggal Tidak Bermarkah hanya dua teks yaitu Pidato Politik dan Pelangi. Dari dua teks ini, teks bahasa Indonesia yang memiliki lebih banyak Tema T-TB. Tiga teks lain yaitu British Council, Connexions dan Ceramah tidak memiliki Tema T-TB. Untuk teks yang memiliki Tema Majemuk Bermarkah, maka teks bahasa Inggris lebih banyak dari pada teks bahasa Indonesia. Namun, teks yang memiliki Tema M-TB lebih banyak dimiliki oleh teks bahasa Indonesia, kecuali pada teks Pidato Politik. Sebaliknya, Tema M-TB lebih banyak dimiliki oleh teks bahasa Universitas Sumatera Utara Inggris daripada teks bahasa Indonesia. Jadi, dari tabel 5.1 dan 5.2 dapat diketahui bahwa teks bahasa Inggris memiliki jumlah Tema yang lebih banyak dibanding teks bahasa Indonesia. Tema yang paling dominan adalah Tema Majemuk Bermarkah, sedangkan tema yang paling kecil persentasenya adalah Tema Tunggal Tak Bermarkah.

5.1.2 Jenis dan Persentase Tema Kompleks