pergeserannya yaitu mencakup mulai dari yang paling dominan sampai yang kurang dominan. Berikut ini dijelaskan tentang penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif bertujuan mencari makna-makna yang terdapat dalam suatu kegiatan atau artifak tertentu, sedangkan penelitian kuantitatif pada dasarnya
bertujuan untuk mengukur fenomena yang ada berdasarkan rentangan-rentangan kuantitas tertentu. Lebih jelasnya lagi Denzin dan Lincoln 1995 menjelaskan
penelitian kualitatif seperti berikut ini: Qualitative reasearch has a long and distinguished history in human
disciplines. In sociology, the work of the “Chicago School” in 1920s and 1930s established the importance of qualitative research for the study of
human group of life. In anthropology, during the same period, ....charted the outlines of the field work method, where in the observer went to a foreign
setting to study customs and habits of another society and culture.....Qualitative research is a field of inquiry in its own right. It crosscuts
disciplines, fields and subject matter. A complex, interconnected, family of terms, concepts, and assumptions surround the term qualitative research.
Selanjutnya Nelson 1992 menyatakan penelitian kualitatif bertujuan untuk
mempelajari kehidupan manusia dan berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kemanusiaan, sosial ataupun ilmu alam. Penelitian yang menggunakan metode
kualitatif juga selalu melibatkan data-data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data yang terdiri dari jumlah tiap-tiap jenis Tema.
4.3 Data dan Sumber Data
Data penelitian ini adalah lima sumber tulisan dalam dua bahasa Inggris- Indonesia Dari kelima sumber data ini peneliti menggunakan data penelitian secara
Universitas Sumatera Utara
acak, sehingga memperoleh tujuh artikel yang menjadi fokus penelitian ini. Ketujuh data penelitian tersebut tertera di bawah ini.
1 Teks A “From sport to spices dan teks” dan teks B “UK alumni’s job
market” dalam British Council edisi Oktober-Desember 2007. 2
Teks C Pidato politik, “MidEast ‘Remains of Vital Interest to U.S.” dalam Foreign Affairs 23 Mei 1994.
3 Teks D “Coming to Terms with Technology” dalam Connexions: Majalah
Resmi Sempati Air 2007. 4
Teks E “The Importance of English in Indonesia” oleh Adim Soedarsono, teks F “Dongeng Pak Amatkuat”, dan teks G “Back to My Homeland”
dalam Majalah Pelangi 1993. 5
Teks H Ceramah dalam buku “Contoh-contoh Pidato 3 Bahasa” oleh M. Azar 2007.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Di dalam suatu penelitian, pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara pengamatan yaitu pencatatan data, penganalisisan data dan penyimpulan Moleong,
1999:29. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber atau dikenal juga dengan nama trianggulasi data. Cara ini mengarahkan
peneliti agar dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data
yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini
dilakukan berdasarkan pada teori Systemic Functional
Linguistics Halliday. Menurut Halliday 2004:34, analisis suatu wacana dilakukan dengan terlebih dahulu memilah kalimat ke dalam klausa. Tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasi Tema, Rema dan jenis-jenis Tema tersebut. Dengan demikian, tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah:
1 Mengumpulkan data berupa buletin British Council, Pidato Politik, Teks
Pelangi, Teks Connexions, dan Teks Ceramah. 2
Membandingkan klausa-klausa translasi bahasa Indonesia dan Inggris 3
Mengidentifikasi Tema dan jenis Tema berdasarkan teori Systemic Functional Linguistics Halliday dengan cara menganalisis Tema-Rema yang diperoleh
pada kata atau frase yang ditemukan dalam tiap klausa dan mengidentifikasi jenis klausa tersebut yaitu Tema sederhana, tekstual, antarpersona, topikal,
Tunggal, jamak, Bermarkah dan Tak Bermarkah 4
Membandingkan hasil Tema dari kedua bahasa Indonesia dan Inggris tersebut 5
Menghitung jumlah Tema tersebut. 6
Mengklasifikasi jenis-jenis pergeseran Tema, dari hasil ini ditarik kesimpulan. 7
Membahas faktor-faktor penyebab terjadinya pergeseran Tema. 8
Berikut ini dideskripsikan secara singkat contoh pembahasan Tema-Rema:
Data 1 : British Council edisi Oktober-Desember 2007
B. Inggris B.Indonesia
Irnanda Laksanawan, IABA’s chairman for the period of 2005-07,
Hal itu disayangkan Irnanda Laksanawan, ketua IABA periode
Universitas Sumatera Utara
considers such a situation unfortunate. 2005-2007.
Jika dianalisis secara fungsi tekstual dengan teori pendekatan Systemic Functional Linguistics maka klausa kompleks tersebut terlebih dahulu dibagi ke dalam
neksus. Berikut adalah penganalisisan klausa Tunggal dari tiap-tiap nomor dalam tabel di atas.
B. Inggris: Irnanda Laksanawan IABA’s chairman
for the period of 2005-07 Considers such a situation unfortunate
Top T-L, Top T-L, Top T- TL Rema
B. Indonesia: Hal itu
disayangkan Irnanda Laksanawan, ketua IABA periode 2005-2007. Tema T-L
Rema Berdasarkan analisis di atas, ditemukan perbedaan pada jenis, bentuk dan
jumlah Tema antara bahasa Indonesia dengan translasinya dalam bahasa Inggris. Pada data ini terdapat pergeseran dari bahasa Indonesia dengan satu Tema sederhana:
Tunggal-Bermarkah bergeser ke bahasa Inggris dengan tiga Tema Topikal : dua Tema Topikal Tunggal-Bermarkah dan satu Tema Topikal Tunggal-tidak Bermarkah.
Data 2: Teks Ceramah
Teks Bahasa Inggris: As the MC, I would like to apologize
as the MC, I would like to apologize
Top T-TL, Top T-L Rema
B. Indonesia: Saya selaku pembawa acara, saya minta maaf yang sebesar-besarnya
Universitas Sumatera Utara
Saya selaku pembawa acara, saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
Top T-L, Top T-TL, Top T-L Rema
Pada data 2 terdapat pergeseran Tema dari teks bahasa Inggris dengan dua Tema topikal Tunggal-Bermarkah dan Tunggal –Tak Bermarkah bergeser ke dalam
bahasa Indonesia menjadi tiga Tema Topikal yang terdiri dari dua Tema Topikal Tunggal- Tak Bermarkah dan satu Tema Topikal Tunggal-Tak Bermarkah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN