Budaya Akademis Budaya Legalisasi
2.6.2.3 Budaya Akademis
Budaya akademik adalah kategori lainnya yang perlu dikaji dalam bahasa- bahasa. Di Eropa, mahasiswa masuk universitas di usia 17 atau 18 dan juga di Malaysia. Masalah yang sebagian besar terjadi ada pada gelar Diploma dan Profesor. Sebagian besar negara di dunia mengikuti atau dipengaruhi oleh sistem Akedemik Inggris, tapi akademik Perancis dan Jerman mempunyai sistem hirarki yang berbeda dan telah mempengaruhi beberapa negara. Negara Arabofon mengikuti keduanya sistem Akademik Inggris dan Perancis. Masalah yang timbul dari budaya akademik adalah khusushya antara negara- negara Fransofon, Jermanofon dan Anglofon dan negara-negara berbahasa Melayu adalah banyak Diploma seperti DEA, DESS, Agregation, CAPES, dan EUG tidak berequivalen dengan sistem akademik Melayu. DEA, DESS, dan CAPES adalah kuliah singkat satu tahun setelah gelar Magister. Yang mengejutkan adalah menurut sistem akademik Perancis, mahasiswa tidak diperbolehkan program Ph.D tanpa Universitas Sumatera Utara mempunyai salah satu dari tiga gelar DEA, DESS, atau CAPES. Gelar “Agregation misalnya di Perancis sangat dihargai di Perancis dan mempunyai makna diploma yang sangat pintar. Untuk menerjemahkan diploma tersebut ke dalam budaya akademik Melayu, penerjemah harus memberikan tambahan catatan kaki untuk menjelaskan isi dan hirarki diploma tersebut. Terlebih lagi, nama profesi mengajar mempunyai konotasi yang berbeda. Misalnya Professeur adalah nama umum untuk guru dari sekolah menengah sampai universitas. Di melayu, dalam budaya akademik terdapat hirarki. Untuk sekolah menengah guru sekolah disebut Guru tapi di tingkat universitas disebut pensyarah, professor madya atau profesor. Karena itu penerjemah harus berhati-hati dalam menerjemahkan istilah atau kata yang berkaitan dengan sistem akademik.2.6.2.4 Budaya Legalisasi
Dhuic dan Frison 1993 menjelaskan ada masalah yang berkaitan dengan teks resmi Perancis dan Inggris karena sistem resmi Inggris tergantung pada doktrin dan kode sedangkan sistem resmi Inggris tergantung pada hukum umum dan keadilan. Karena sistem resmi Malaysia dipengaruhi oleh sistem resmi Inggris, maka ada masalah dalam menerjemahkan teks resmi Perancis ke dalam bahasa Malaysia. Karena itu penerjemah harus memperhatikan kekhususan dua dunia yang berbeda tersebut. Misalnya: tribunaux correctionnels criminal courts cour de cassation court of cassation Universitas Sumatera Utara communeaute de bien communal estate cour de la surete de l’etat state security court certificat de concubinage certificate of concubinage, dan lain-lain. Dengan demikian, budaya akademik, budaya resmi harus diberi catatan kaki. Pada akhirnya, budaya adalah cara yang berbeda dalam hal melihat segala sesuatu dan tergantung pada persepsi tertentu tentang dunia tertentu. Persepsi tersebut tidak dapat saling dipertukarkan di antara bahasa-bahasa. Bahasa tergantung pada budayanya. Karena itu, bahasa tidak menentukan budaya tetapi budaya yang menentukan bahasa.2.7 Orientasi Teoritis
Parts
» Tematisasi Dalam Translasi Dwibahasa: Teks Bahasa Indonesia-Inggris
» Fokus Penelitian Pembatasan Masalah Rumusan Masalah
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Kajian Translasi dan Penerjemah
» Model-model Translasi Alasan Memilih Teori Translasi Larson dan Cadford
» Kerangka Konsep Pergeseran dalam Translasi
» Alasan Memilih Teori Systemic Functional Linguistics
» Berbagai Model Systemic Functional Linguistics
» Bahasa adalah Sistem Semiotik Sosial
» Bahasa adalah Fungsional Fungsi Bahasa Membuat Makna
» Bahasa adalah Kontekstual Kerangka Konsep Systemic Functional Linguistics
» Fungsi Logika Fungsi Ideasional .1 Fungsi Eksperensial
» Fungsi Antarpersona Fungsi Tekstual
» Pengertian Teks Teks Translasi
» Struktur Makro Teks Pengorganisasian Teks
» Struktur Mikro Teks Pengorganisasian Teks
» Kerangka Teori Konteks Segera Perujukan Endoforik
» Ulangan Sinonim Antonim TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI,
» Hiponim Meronim Kolokasi TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI,
» Budaya Universal Budaya Agamis dan Budaya Sosial
» Budaya Akademis Budaya Legalisasi
» Orientasi Teoritis TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI,
» Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI,
» Konstruk Analisis TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI,
» Jenis Penelitian Metode dan Teknik Penelitian
» Data dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
» Jenis dan Persentase Tema Sederhana
» Jenis dan Persentase Tema Kompleks
» Jenis Tema yang Dominan dalam Teks Bahasa Inggris Pergeseran Jenis Tema yang Dominan
» Thus Allah Tematisasi Dalam Translasi Dwibahasa: Teks Bahasa Indonesia-Inggris
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
» Tidak terjadi pergeseran pada Tema
» Tidak terjadi pergeseran pada Tema Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah
» Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah
» Tidak terjadi pergeseran pada Tema Tidak terjadi pergeseran pada Tema
» Pergeseran tidak terjadi pada Tema Pergeseran terjadi pada Tema topikal majemuk bermarkah
» Pergeseran tidak terjadi pada Tema Pergeseran tidak terjadi pada Tema
» Pergeseran tidak terjadi pada Tema
» Tidak terjadi pergeseran pada Tema Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah
» Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah Tidak terjadi pergeseran pada Tema
» Terjadi pergeseran pada Tema tekstual menjadi topikal Tidak terjadi pergeseran pada Tema
» Terjadi pergeseran pada Tema Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah
» Pergeseran terjadi pada Tema menjadi tekstual dan topikal
» Pergeseran terjadi dari Tema menjadi tekstual dan topikal Pergeseran tidak terjadi pada Tema
» Pergeseran tidak terjadi pada T ema Pergeseran tidak terjadi pada Tema
Show more