lebih beraturan. Di sini dijelaskan makna apa yang dimasukkan ke dalam teks pada tiap-tiap dua level Struktur Makro dan Mikro.
Struktur Makro teks menggunakan susunan ideasional dan format. Struktur Makro dapat dilihat dengan menjawab pertanyaan, “Bagaimana penulis teks
menyusun idenya?” Sebaliknya, Struktur Mikro menggunakan struktur gramatikal dan kalimat dalam uraiannya. Struktur Mikro dapat dilihat dengan menjawab pertanyaan
“jenis struktur kalimat, gramatikal dan kata apa yang digunakan penulis?’.
2.5.2.1 Struktur Makro Teks
Struktur Makro Teks dapat dianalisis dengan cara pertama dengan memahami susunan ideasionalnya. Ketika tahap ini telah dilakukan maka akan dianalisis format
dalam teks dan implikasinya terhadap penerjemahan. Dari perspektif ideasional, teks apapun disusun secara deduktif atau induktif.
Jika teks disusun secara deduktif, urutannya bergerak dari umum ke khusus, misalnya
teks berikut ini.
Many countries have become aware that tourism is the best resource for boosting economy and employment. Economist find it an excellent and easy
means to assure the welfare and wellbeing for a country population; it allows tourist in general and the rich in particular to come in the country and spend
their money in return for piece of mind, happiness, fun, amenity, healthy environment, good service or safe exploration. It has become an important
resource for developed countries such as United State of America, United Kingdom, France, Spain, etc.; and developing countries like China, Egypt,
Thailand, Malaysia, etc.
Paragraf di atas memberikan pembaca ide utama tentang keseluruhan teks yakni ide utama seluruh peristiwa dinyatakan di awal; dan yang mengikuti setelahnya
Universitas Sumatera Utara
adalah rincian penjelas yang menjelaskan lebih khusus dan rinci ide utama. Inilah yang disebut dengan susunan deduktif. Penulis bisa berpindah dari ide umum
penjelasan dan ilustrasi melalui penambahan, kontras, contoh, dan lain-lain. Cara lain menulis teks yakni memulainya dengan penjelasan khusus dan
kemudian bergeser ke penjelasan umum. Inilah yang dimaksudkan dengan susunan teks yang induktif dimana penulis memberikan penjelasan khusus tentang observasi
yang menuntun pada penjelasan umum, misalnya teks induktif berikut ini. Zainul had a dream to become a gynaecologist or pilot from childhood.
Although he did well in schools in science and mathematics in the secondary certificate exam, he was offered a scholarship to study asian studies in
University of Paris. Poor that his family was, he was compelled to accept the offer. Now he has graduated and become a brilliant lecturer in University of
Malaya. Therefore, he understands that life is not what you want to be, it is what it is.
Teks ini dimulai dengan penjelasan khusus tapi berakhir dengan penjalasan
umum atau ide utama. Apakah teks bergerak dari penjelasan umum ke khusus atau dari penjelasan khusus ke umum akan tergantung pada penulis dan maksud mereka.
Ada beberapa cara menulis yang diterima oleh kelompok-kelompok tertentu kelompok yang dikategorikan menurut daerah geografis, suku bangsa, profesi, suai
dan sebagainya. Terdapat norma-norma tertentu bagi kelompok tertentu. “Budaya’ tiap-tiap kelompok masyarakat bisa menjadi faktor penentu bagaimana tiap-tiap
kelompok mengutarakan ide dan pikiran mereka. Anggota-anggota kelompok tertentu mengutarakan maksud mereka dengan cara yang sama baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan.
Universitas Sumatera Utara
Cara berbahasa yang sama baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dapat dibuktikan dengan mengamati masyarakat Melayu, dan cara berfikir mereka dan cara
mereka berbahasa. Misalnya penutur Melayu dari Penang mengenali contoh komunikasi berikut ini.
Ketika Mengunjungi Rumah Melayu di Penang
Tuan Rumah : Dudok sat nah. Nak buat kopi. Duduklah sebentar. Mau membuat kopi
Tamu : Tak payahlah susah-susah. Dah minum dah tadi. Tuan Rumah : Tak pa. Bukan ada apa-apa, air kosong saja.
Tamu : Diam Ketika tuan rumah kembali dengan kopi, percakapan berlanjut dengan
perlahan, dimulai dengan tamu mengutarakan maksudnya, seringkali dengan cara berbasa-basi tidak langsung ke maksud utama. Tamu bisa memulai pembicaraan
dengan pertanyaan tentang keluarga, cuaca, lingkungantetangga, pekerjaan, dan lain- lain. Komunikasi fatis ini bisa memakan waktu sebentar sebelum tamu mengutarakan
maksudnya-untuk meminjam sesuatu, atau meminta rekomendasi pekerjaan atau meminjam mobil tuan rumah atau hanya sekedar berkunjung.
Contoh di atas bertujuan untuk menunjukkan budaya orang Melayu secara umum, melihat mereka menghindari “bahasa yang kasar”. Tergantung pada hubungan
kedekatan tamu dengan tuan rumah. Tuan rumah dapat memprediksi bahwa percakapan dibangun untuk sesuatu. Bagian percakapan ini disebut “Percakapan fatis”
oleh sebagian sosiolinguis. Untuk tujuan apa pun suatu percakapan dipakai, susunan
Universitas Sumatera Utara
ide, maksud, rencana dan perasaan digunakan sebagai hal yang umum oleh orang Melayu. Oleh karena itu, jika dua orang Melayu melakukan percakapan, mereka tidak
menemukan kesalahan memahami maksud tujuan mitra bicaranya. Namun jika salah seorang diantaranya adalah orang Melayu dan satu lagi adalah orang asing yang tidak
berbagi pemahaman yang sama. Komunikasi ini akan berakhir dengan cara yang berbeda. Orang asing tersebut bisa mengakhiri percakapan dengan merasa tersinggung
karena dibiarkan sendiri oleh orang Melayu sebagai Tuan rumah, sementara tuan rumah mengira orang asing ini tidak mempunyai sopan-santun jika merespon dengan
mengatakan, “Ya, Saya nak kopi.” Atau dengan mengatakan, “Saya tak mau kopi, saya perlu berbicara dengan anda.
Cara teks tertulis Melayu disusun seperti cara teks lisan Melayu disusun, karena itu bisa beraneka ragam teks bahasa Inggrisnya. Contoh lainnya
keberanekaragaman tersebut adalah bukti pada teks yang dihasilkan oleh para praktisioner yang sah dan novelis, dan pratisioner medis dan orang-orang di
periklanan Mahadi dan Moindie, 2006.
2.5.2.2 Struktur Mikro Teks