Fungsi Logika Fungsi Ideasional .1 Fungsi Eksperensial

Hubungan sirkumstan menunjukkan hubungan satu entitas dengan lingkungan yang terdiri atas lokasi waktu, tempat, urut, sifat, peran atau fungsi, penyerta dan sudut pandang, seperti: Ulang tahunnya adalah tanggal 15 Februari Penanda proses relasional nilai sirkumstan: waktu Hubungan posesif menunjukkan kepunyaan, misalnya: Tanah itu adalah milik kami Milik proses relasional pemilik 5 Proses perilaku behavioural merupakan aktivitas atau kegiatan fisiologis yang menyatakan tingkah laku fisik manusia. Secara semantik, proses tingkah laku terletak di antara proses material dan mental. Partisipan dalam proses ini adalah petingkah laku. Proses ini ditandai dengan verba bernafas, batuk, pingsan, tidur, tertawa, dan sebagainya. Contohnya: Anak itu telah tidur dengan nyenyak Petingkah laku proses tingkah laku sirkumstan 6 Proses wujud eksistensial menunjukkan keberadaan satu entitas. Secara semantik proses wujud berada di antara proses material dan relasional. Partisipan dalam proses wujud eksistensial ini adalah maujud eksisten Proses ini ditandai oleh verba ada, berada, muncul, terjadi, bertahan, tumbuh, dan tersebar. Contohnya: Ada banyak nasabah di bank itu. Proses wujud maujud sirkumstan

2.4.4.1.2 Fungsi Logika

Selain fungsi eksperensial, juga terdapat fungsi logika di dalam fungsi ideasional. Fungsi logika yang dimaksudkan di sini yaitu bahwa bahasa memiliki satu Universitas Sumatera Utara atau lebih dari satu klausa yang disusun berdasarkan hubungan logis berdasarkan posisi antarklausa dan makna antarklausa. Posisi antarklausa mengacu pada status satu klausa dengan klausa lainnya yang disebut taksis. Sedangkan makna antarklausa menunjukkan arti atau fungsi satu klausa dengan klausa yang mendahuluinya yang dimaksud dengan hubungan logis semantik. Taksis terbagi atas parataksis hubungan klausa yang setara ditandai dengan angka 1,2,3.....n dan hipotaksis hubungan klausa yang tidak setara yang ditandai dengan α, β, χ, δ . Hubungan logis semantik menunjukkan makna yang timbul antar klausa dan dibagi dua yaitu ekspansi dan proyeksi. Ekspansi menunjukkan bahwa klausa kedua memperluas makna klausa pertama dengan tiga cara yaitu elaborasi, ekstensi, dan ganda sedangkan proyeksi merupakan representasi kembali pengalaman linguistik ke pengalaman linguistik lain. Dari tabel berikut ini dapat diketahui bahwa parataksis menunjukkan kesetaraan hubungan dua klausa. Sebaliknya, hipotaksis menunjukkan ketidaksetaraan hubungan dua klausa. Elaborasi menunjukkan makna klausa pertama sejajarsetara dengan makna klausa kedua. Ekstensi berarti makna klausa kedua menambah makna yang ada pada klausa pertama. Ganda berarti makna klausa kedua melipatgandakan makna yang ada pada klausa pertama. Proyeksi lokusi menunjukkan proyeksi kata sedangkan proyeksi ide menunjukkan proyeksi makna. Figura 2.13: Hubungan Logis dan Taksis Adaptasi dari Halliday, 1994:216-220 Hubungan Logis Taksis Universitas Sumatera Utara Semantik Parataksis Hipotaksis Elaborasi = Anak itu buta; dia tidak bisa melihat apa-apa. 1=2 Anak itu buta, yang sangat menyusahkan kami α = β Ekstensi + Ayahnya bekerja di Medan dan ibunya bekerja di Surabaya 1+2 Ayahnya bekerja di Medan sedangkan ibunya bekerja di Surabaya α + β Ekspansi Ganda x Dia sedang marah dan karena itu dia pergi 1x 2 Dia pergi karena dia marah α x β Lokusi “ Dia berkata, “aku akan pergi.” 1”2 Dia mengatakan bahwa dia akan pergi α ” β Proyeksi Ide ‘ He thought, “I’ll go now.” 1’2 Dia berpendapat dia harus pergi α ’ β

2.4.4.2 Fungsi Antarpersona