CitraanImaji Makna Apresiasi Sastra

128

f. Bahasa

Bahasa sastra mungkin dicirikan sebagai bahasa yang mengandung unsur emotif dan bersifat konotatif sebagai kebalikan bahasa nonsastra, khususnya bahasa ilmiah. Bahasa kiasan juga sering digunakan oleh pengarang untuk menggambarkan rangkaian ceritanya. Di antara bahasa kias yang sering muncul dalam prosa adalah hiperbola, personifikasi, dan perbandingan.

g. MoralAmanat

Moralamanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita. Secara umum moralamanat merujuk pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak, budi pekerti, susila. Adanya unsur moral dalam sastra sering dikaitkan dengan fungsi sastra bagi pembentukan karakter pembaca terutama pembaca anak dalam konteks pembelajaran sastra. Drama Drama yang termasuk ke dalam cipta sastra adalah naskah ceritanya. Drama sebagai cipta sastra mempertimbangkan akan kebutuhan-kebutuhan dan kemungkinan bagi syarat-syarat teatrikal dan pementasan. Seorang penulis drama tidak sebebas penulis cerita rekaan lain dalam mengungkapkan rangkaian peristiwa dalam alur yang dibangunnya. Penulis drama harus mempertimbangkan sisi pementasan. Ciri formal yang terlihat dari bentuk drama ialah adanya dialog. Dialog saling membantu dengan gerak dalam membentuk dan mengungkapkan konflik pertentangan, baik konflik batin dalam jiwa sendiri maupun konflik antartokoh. Oleh karena itu, konflik pada hakikatnya merupakan hakikat drama. Alur sebuah drama hampir sama dengan alur cerita rekaan yang terdiri atas hal-hal berikut. a. pembaruan awalintroduksieksposisi b. penggawatan komplikasi 129 SD Kelas Tinggi KK A c. klimaks d. antiklimaks e. penyelesaian Pementasan dan Sarana Pendukung Pentas : Teknik Penataan dan Komposisi Drama terutama drama modern tidak mungkin dapat terjadi tanpa pentas. Komposisi pentas dapat diartikan sebagai penyusunan yang artistik dan berdaya guna atas properti, perlengkapan, serta para pemain pada pentas pertunjukan. Unsur lain dalam pementasan adalah kostum. Kostumadalah segala sesuatu yang dikenakan atau terpaksa tidak dikenakan termasuk asesoris kepada pemain untuk kepentingan pementasan.Tata riasdapat diidentikkan dengan make-up. Namun dalam hubungannya dengan pementasan drama digunakan untuk membantu menghidupkan karakter dalam pementas drama. Oleh karena itu, tata rias dalam pementasan drama tidak dapat disamakan dengan tata rias pada umumnya.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Langkah-langkah untuk Aktivitas Pembelajaran Diklat Tatap Muka Penuh Kegiatan1:Pendahuluan

a. Sebelum peserta melakukan aktivitas pembelajaran, peserta berdoa menurut keyakinannya agar aktivitas pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Berdoa dapat dipimpin oleh ketua kelas dalam pelatihan ini. b. Peserta memahami kompetensi, tujuan, indikator pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar pembelajaran lebih terarah dan terukur. Kegiatan 2: Inti a. Peserta mempelajari materi Sastra Indonesia secara berkelompok dan mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator dengan sopan dan santun. b. Peserta secara berkelompok mendiskusikan materi yang akan dipelajari dengan membuat peta konsep dari materi tersebut dengan kreatif dan percaya diri.