Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Kegiatan Pembelajaran 7 112 1 2 Sumber : Makmun,2009:11 Menurut Makmun 2009:311 pola pendekatan operasional mengenai prosedur dan diagnostik teknik kesulitan belajar dapat digambarkan seperti bagan di atas. Layanan diagnostik kesulitan belajar hanya sampai pada rekomendasi mengenai kemungkinan alternatif tindakan penyembuhan. Sedangkan teknik penyembuhan, khususnya berkaitan dengan upaya pembelajaran remedial remedial teaching.

d. Prosedur dan Teknik Diagnostik Kesulitan Belajar

Dalam prosedur dan teknik diagnostik kesulitan belajar, kegiatan mengidentifikasi kesulitan belajar terdiri dari dua langkah operasional. Kedua langkah tersebut adalah: 1 menandai dan menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar identifikasi kasus, 2 menemukan dimana letak kesulitannya serta mengidentifikasi bagaimana karakteristik kesulitan belajarnya identifikasi masalah. Berikut adalah rincian langkah-langkah diagnostik kesulitan belajar. 1. Identifikasi Kasus 3. Identifikasi faktor penyebab kesulitan Menandai jenis dan karakteristik kesulitan dengan faktor penyebabnya Input 3: Informasidata diagnostik psikologis 4. Prognosis Mengambil kesimplulan dan keputusan serta meramalkan kemungkinan penyembuhan 5. Rekomendasireferal Membuat saran alternatif pemecahan masalah SD Kelas Tinggi KK A 113 Identifikasi kasus bertujuan untuk menandai dan menemukan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. a. Untuk mengetahui peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar dilakukan dengan membandingkan nilai peserta didik dengan kriteria yang telah ditetapkan sebagai batas lulus KKM, rata-rata kelas. Peserta didik yang prestasi belajarnya di bawah KKM diduga memiliki kesulitan belajar. Mereka yang berada di bawah KKM diranking, untuk menentukan prioritas pemberian bantuan. Semakin jauh perbedaan antara nilai peserta didik dengan KKM maka kesulitan belajarnya semakin besar. Apabila mayoritas dari peserta didik nilainya berada di bawah KKM, maka termasuk kasus kelompok. Bila hanya sebagian kecil saja peserta didik yang nilainya di bawah KKM, maka termasuk kasus individual. Untuk mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar selain dari nilai prestasi belajar dapat pula dilakukan dengan memperhatikan atau menganalisis catatan observasi atau laporan proses kegiatan belajar. 1 Penggunaan catatan belajar siswa untuk mengetahui cepat atau lambatnya dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. 2 Penggunaan catatan daftar hadir. 3 Penggunaan catatan atau bagan partisipasi untuk mengetahui aktivitas dan partisipasi peserta didik dalam kelas. Peserta didik yang pasif diduga mengalami kesulitan belajar. Penggunaan catatan dan bagan partisipasi sangat berharga pada pelajaran yang mengutamakan komunikasi dan interaksi sosial dalam memberikan pendapat, menyanggah, dan menjawab dengan argumentasi tertentu. 4 Penggunaan catatan sosiometri dilakukan pada bidang studi tertentu yang menuntut siswa bekerja sama dalam kelompok adalah untuk mengetahui anak yang terisolir. 2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk menandai dan melokalisasikan letak kesulitan belajar sehingga diketahui pada bidang studi mana kesulitan belajar