Tahap-Tahap Pemerolehan Bahasa Anak

33 SD Kelas Tinggi KK A 4 Ucapan Dua Kata dan Ujaran Telegrafik Secara bertahap antara usia 1,5 sampai dengan 2,5 tahun anak mulai mengombinasikan kata-kata tunggal untuk menghasilkan ucapan dua kata. Komunikasi ini tampaknya lebih mirip dengan telegram daripada percakapan. Kata depan, kata sambung, dan fungsi morfem lainnya yang biasanya ditinggalkan. Oleh karena itu, para ahli bahasa menyebutkan ucapan-ucapan awal ini mirip di dalam telegram. 5 Struktur Kalimat Dasar Pada usia dua tahun kata yang dimiliki anak berkembang dengan cepat. Pada umur tersebut anak sudah memiliki sekitar 300 s.d. 1000 kata dan menjelang umur tiga tahun sampai dengan 4 tahun kemahiran kosakata anak akan terus bertambah hingga anak mencapai fondasi dan struktur bahasa orang dewasa. Selanjutnya pada usia lima tahun, kebanyakan anak juga bisa mengerti dan memproduksi kalimat yang cukup kompleks. Pada usia sepuluh tahun, secara fundamental bahasa anak sudah sama seperti orang dewasa. Pada tahap struktur kalimat dasar anak melengkapi pemerolehan kalimat sekaligus pemerolehan semantik. Perkembangan semantik pada anak di SD akan semakin pesat. Kosa kata bertambah sekitar 3000-5000 kata per tahun Tompkins, 1989. Menurut Budiasih dan Zuchdi 2001 anak SD sudah mampu mengembangkan bahasa figuratifkhayalan seperti ungkapan, kata kiasan, dan peribahasa. 34 Kegiatan Pembelajaran 2

4. Periode dan Perkembangan Pemerolehan Bahasa Pertama

Perkembangan pemerolehan bahasa anak dapat dibagi atas tiga bagian penting yaitu: perkembangan prasekolah, perkembangan ujaran kombinatori, dan perkembangan masa sekolah. Perkembangan pemerolehan bahasa pertama anak pada masa prasekolah dapat dibagi lagi atas perkembangan pralinguistik, tahap satu kata dan ujaran kombinasi permulaan. Perkembangan pralinguistik ditandai oleh adanya pertukaran giliran antara orang tua, khususnya ibu, dengan anak. Pada masa perkembangan pralinguistik anak mengembangkan konsep dirinya. Kata-kata pertama yang diperoleh pada tahap ini lazimnya adalah kata yang menyatakan perbuatan, kata sosialisasi, kata yang menyatakan tempat, dan kata yang menyatakan pemerian. Dilihat dari unsur dasar pembentukannya kombinasi yang dibuat anak pada periode ini mengekspresikan dua unsur deretan dasar pelaku agen + tindakan aksi + objek, contoh Adik minum susu. Semua kombinasi dua unsur terjadi, misalnya Agen + Aksi + Objek, Agen + Objek, misalnya Adik minum susu, Mama susu. Pada masa tahap dua ada tiga sarana ekspresif yang dipakai oleh anak-anak, yang dapat membuat kalimat-kalimat mereka menjadi lebih panjang yaitu kemunculan morfem-morfem gramatikal secara inklusif dalam ujaran anak, pengertian atau penyambungan bersama-sama hubungan dua hal tersebut, dan perluasan istilah dalam suatu hubungan. Perkembangan ujaran kombinatori anak-anak dapat dibagi dalam empat bagian yaitu perkembangan negatifpenyangkalan. Pada tahap ini anak dengan bahasanya sudah mengembangkan kalimat-kalimat negatif atau penyangkalan sebagai contoh ketika anak merusakkan mainannya dan ditanya orang tuanya siapa yang merusak mainan anak akan menjawab penyangkalan dengan kalimat Bukan Difa. Perkembangan interogatifpertanyaan. Pada tahap ini anak mengekspresikan pertanyaan dengan susunan gramatika yang sederhana. Misalnya ketika anak melihat benda mainan baru di lingkungan temannya anak sudah mampu merangkai kalimat Sepeda siapa? Perkembangan penggabungan kalimat. Anak-anak dalam perkembangan linguistiknya sebelum 7 tahun sudah