Tahapan Perkembangan Berpikir Uraian Materi

SD Kelas Tinggi KK A 63 dilakukan anak dalam pendekatan ini menunjukkan kesadaran akan perlunya mengubah kerangka berpikirnya akomodasi. Melalui observasi yang cermat bertahun-tahun Piaget membagi tahapan perkembangan kognitif menjadi seperti berikut ini. Tabel 6. Tahapan Piaget mengenai Perkembangan Intelektual Tahapan Karakteristik Sensorimotor sejak kelahiran s.d usia 2 thn  Membedakan diri sendiri dengan setiap objek .  Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan tertentu, misalnya menarik seutas tali untuk menggerakkan sebuah mobil atau menggoncangkan mainan supaya bersuara.  Menguasai keadaan tetap dari objek object permanence.  Menyadari bahwa benda tetap ada meskipun tidak lagi terjangkau oleh indra. Preoperasional 2 – 7 tahun  Terdiri atas sub tahap fungsi simbolis 2-4thn dan sub tahap pemikiran intuitif 4-7 thn.  Belajar menggunakan bahasa dan menggambarkan objek dengan imajinasi dan kata-kata.  Berpikir masih bersifat egosentris mempunyai kesulitan menerima pandangan orang lain.  Mengklasifikasikan objek menurut tanda, misalnya: mengelompokkan semua balok merah tanpa memperhatikan bentuknya atau semua balok persegi tanpa memperhatikan warnanya. Operasional konkret 7 – 11 atau12 tahun  Mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian meskipun masih terikat objek-objek yang bersifat konkret  Menguasai konservasi jumlah usia 7 tahun, jumlah tak terbatas usia 7 tahun, dan berat usia 9 tahun.  Mengklasifikasikan objek menurut beberapa tanda dan menyusunnya dalam suatu seri berdasarkan satu dimensi, seperti ukuran. Operasional formal 11,0 atau 12,0 –14,0 atau 15,0 Tahun  Mampu berpikir logis mengenai soal abstrak serta menguji hipotesis secara sistematis.  Menaruh perhatian terhadap masalah hipotesis, masa depan, dan masalah ideologis Sumber: Santrock, 2010:47-56

4. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik Usia Sekolah

Sesuai dengan teori kognitif dari Piaget Santrock, 2010:48 bahwa peserta didik sekolah dasar pada umumnya berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret 7 – 11 tahun. Pada tahap ini anak berpikir secara operasional dan penalaran logis menggantikan penalaran intuitif, meskipun masih bersifat konkret, artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan peristiwa Kegiatan Pembelajaran 4 64 nyata. Pada masa ini juga anak sudah mampu menggolongkan mengklasifikasi dan mengkonservasi namun belum mampu memecahkan masalah yang bersifat abstrak. Peserta didik sudah mampu berpikir logis meskipun masih terikat dengan objek- objek yang bersifat konkrit. Contoh kemampuan penalaran logis pada pemikir operasional konkret yaitu dapat menyimpulkan dari suatu kondisimasalah yang disajikan. Misalnya, jika guru ingin mengajarkan kepada peserta didik mengambil kesimpulan bahwa jika benda A dari B , dan BC maka AC, maka guru harus memberikan benda nyata berupa balok kayu dengan ukuran balok A paling besar, balok B besarnya menengah dan C paling kecil. Klasifikasi yaitu kecakapan anak melihat secara logis persamaan –persamaan suatu kelompok objek dan memilihnya berdasarkan ciri-ciri yang sama. Contoh kemampuan dalam klasifikasi, peserta didik kelas awal dapat mengurutkan benda berdasarkan ukuran panjang dengan memberikan benda nyata berupa tongkat kayu. Konservasi adalah istilah Piaget untuk kemampuan anak mengenali bahwa sifat benda tertentu padat, isi, jumlah tidak berubah walaupun terdapat perubahan rupa benda itu. Operasi adalah hubungan logis di antara konsep-konsep. Operasi konkret merupakan aktivitas mental yang dapat diputar balikan berkaitan dengan objek-objek nyata atau konkret, sehingga anak mampu mengkoordinasikan beberapa karakteristik. Jadi tidak hanya fokus pada suatu kualitas dari objek. Misalnya untuk menguji kemampuan konservasi, guru dapat memberikan tes volume. Sediakan dua gelas ukur yang sama gelas A dan B dan diisi dengan volume yang sama. Lalu salah satunya yaitu gelas B isinya dipindahkan ke gelas ukur C yang bentuknya berbeda lebih tinggi dan kurus. Maka anak yang berada pada tahap preoperasional akan menjawab air yang ada di gelas ukur C lebih banyak. Sedangkan anak yang berada di operasional konkret memahami volume air pada kedua gelas ukur itu sama. Pada masa akhir usia sekolah, peserta didik kelas tinggi 10 – 12 tahun, menunjukkan kemampuan yang semakin baik dalam menggunakan logikanya. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuannya dalam membuat perhitungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya peserta didik sudah mampu menghitung jarak dari rumah ke sekolah, atau menghitung berapa lama waktu yang