Identifikasi Kemampuan Awal Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran 7 108 2 Memberikan pre-tes dengan menggunakan instrumen pengukuran prestasi belajar yang memadai syarat validitas, realibilitas dan sebagainya sebelum pembelajaran. Instrumen pengukuran prestasi belajar yang digunakan pada pre-test biasanya sama dengan, serupa, atau ekuivalen dengan yang akan digunakan pada post-test. b. Identifikasi Tingkat dan Tahap serta Jenis Kemampuan Kognitif, Afektif, Psikomotor yang telah dicapai oleh peserta didik. Untuk memahami tingkat dan tahap serta kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, guru dapat melakukan identifikasi dengan teknik observasi, wawancara, tes tindakan, lisan, tertulis dan analisa karya peserta didik, serta studi dokumentasi, tergantung kepada aspek yang akan diidentifikasi. Implementasi dalam Pembelajaran. Hal-hal yang harus dilakukan guru dalam memahami kemampuan awal atau perilaku awal peserta didik antara lain sebagai berikut ini. a. Pada awal setiap pembelajaran, guru harus mengindentifikasi dulu perilaku awal atau kemampuan awal peserta didik, baik aspek pengetahuan yang telah dikuasainya, aspek kognitif, afektif dan psikomotor. b. Tidak setiap aspek kemampuan peserta didik pada awal pembelajaran sama pentingnya. Aspek mana yang penting sebagai titik awal dalam interaksi guru dengan peserta didik. selama proses pembelajaran, tergantung pada tujuan pembelajaran. c. Bila menyangkut kemampuan yang menjadi prasyarat untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus memberikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada kelas atau memberikan tes awal berupa tes tulis singkat. Misalnya untuk mengajar pembagian maka peserta didik harus sudah memahami konsep perkalian. d. Perbedaan karakteristik dalam kemampuan awal antara kelas yang satu dengan kelas lainnya, antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya dalam satu kelas, harus menjadi dasar pertimbangan perencanaan dan pengelolaan SD Kelas Tinggi KK A 109 pembelajaran. Baik dalam memilih bahan, prosedur, metode, teknik maupun media pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan awal peserta didik. e. Saat akan melaksanakan pembelajaran kenali minat, motivasi belajar, dan sikap belajar peserta didik sehingga guru dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang menarik serta bagaimana cara guru meningkatkan minat, sikap dan motivasi belajar pada mata pelajaran yang bapakibu ampu. f. Pemahaman perilaku awal mengenai aspek kesehatan fisik dan sensori-motorik, menjadi pertimbangan dalam memberikan materi atau tugas yang melibatkan kegiatan fisik dan psikomotor.

3. Kesulitan Belajar

Tidak semua peserta didik berhasil mencapai tujuan-tujuan belajar sesuai dengan taraf kualifikasi yang diharapkan. Apabila peserta didik menunjukkan kegagalan tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya, maka peserta didik dikatakan mengalami kesulitan belajar.

a. Ciri Peserta Didik Gagal Mencapai Tujuan Belajar

Menurut Burton Makmun, 2002: 307 peserta didik dikatakan gagal jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini. 1. Dalam batas waktu yang ditentukan peserta didik tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau penguasaan minimal yang telah ditetapkan oleh guru. 2. Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang seharusnya sesuai dengan tingkat intelegensinya. Kasus peserta didik ini disebut underachievers prestasinya tidak sesuai dengan kemampuan intelektualnya 3. Tidak mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian sosial sesuai dengan pola organisme pada fase perkembangan tertentu. Kasus ini tersebut dikatakan ke dalam slow learners peserta didik yang lambat belajar. 4. Tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya. Kasus peserta didik ini dapat dikategorikan ke dalam slow learners atau belum matang sehingga mungkin harus menjadi pengulang. Kegiatan Pembelajaran 7 110 Peserta didik diduga mengalami kesulitan belajar apabila tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu berdasarkan indikator atau ukuran kapasitas taraf intelegensi atau kemampuan dalam program pelajaran atau tingkat perkembangan. Kualifikasi hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Diagnostik Kesulitan Belajar