Moralitas Merupakan Hasil Belajar

SD Kelas Tinggi KK A 91 1. Mempelajari apa yang diharapkan kelompok sosial dari anggotanya sebagaimana dicantumkan dalam hukum, kebiasaan, dan peraturan. 2. Mengembangkan hati nurani atau suara hati merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting pada akhir masa kanak-kanak. Suara hati juga dikenal sebagai “cahaya dari dalam” dan polisi internal yang mendorong anak untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hukuman. 3. Belajar mengalami perasaan bersalah dan rasa malu bila perilakunya tidak sesuai dengan harapan kelompok. Ausubel Hurlock, 2013:78 menjelaskan rasa bersalah merupakan salah satu mekanisme psikologis yang paling penting dalam proses sosialisasi. Hal itu juga merupakan unsur penting bagi kelangsungan hidup budaya karena hal itu merupakan penjaga yang paling efisien dari individu. 4. Mempunyai kesempatan berinteraksi sosial dengan anggota kelompok sosial. Interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan moral. Pada masa ini anak sudah mempertimbangkan situasi khusus mengenai moral yang baik dan salah. Menurut Piaget Hurlock, 2003:163 pada masa ini anak mulai menggantikan moral yang kaku menjadi relativisme, contohnya anak umur 5 tahun berbohong itu buruk, anak yang lebih besar berbohong itu dibolehkan dalam situasi tertentu. Anak akan berusaha menyesuaikan diri dengan peraturan kelompok agar diterima oleh kelompoknya. Oleh karena itu sekolah harus memberikan perhatian pada pendidikan moral mengenai konsep benar dan salah serta alasannya mengapa perbuatan itu diperbolehkan atau dilarang., agar peserta didik memahami konsep benar dan salah secara lebih luas dan lebih abstrak. Penerapan konsep benar dan salah harus diberikan secara konsiten oleh guru dan orangtua. Kehidupan moral tidak dapat dipisahkan dari keyakinan beragama, karena nilai- nilai moral bersifat tegas, pasti, tetap, serta tidak berubah karena keadaan, tempat dan waktu. Nilai ini bersumber dari agama Daradjat: 2010:156 Kegiatan Pembelajaran 6 92

b. Tingkat danTahapan Perkembangan Moral

Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap Santrock, 2010:118-119. Terdapat tiga tingkat perkembangan moral, yang masing-masing ditandai oleh dua tahap. Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral, khususnya teori Kohlberg adalah internalisasi, yaitu perubahan perkembangan dari perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal. Tabel 9. Tingkat dan Tahapan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg Tingkat Kesadaran Moral Tahapan Perkembangan Moral I. Penalaran Prakonvensional Preconventional level Usia 4-10 tahun. Adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral tetapi dikendalikan oleh hadiah dan hukuman eksternal. 1. Orientasi hukuman dan ketaatan. The Punishment obidience orientation Penalaran moral didasarkan pada hukuman. Anak-anak taat karena menghindari hukuman, menaruh hormat karena melihat sifat yang memberi aturan yang bersangkutan. 2.Orientasi ganjaran the instrumental relativist orientat. Pada tahap ini penalaran moral didasarkan atas hadiah dan kepentingan sendiri. Anak taat karena akan mendapat hadiah, mendapat balasan budi. II. Penalaran Konvensional Conventional level. Usia 10-13 tahun. Individu menerapkan standar-standar tertentu yang ditetapkan oleh pihak lain seperti orangtua dan pemerintah. Pada tahap 3. Norma-norma Interpersonal The interpersonal concordance orientation : Anak-anak berperilaku sesuai dengan peraturan dan nilai-nilai moral agar memperoleh persetujuan dari orang dewasa. Anak- anak sering mengambil standar moral orangtuanya agar dihargai sebagai anak yang baik oleh orangtuanya. 4. Orientasi otoritas authority and social order maintaining orientation. Pada tahap ini penilaian moral didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan dan kewajiban. Perilaku yang benar adalah melaksanakan tugas SD Kelas Tinggi KK A 93 Tingkat Kesadaran Moral Tahapan Perkembangan Moral ini sudah terjadi internalisasi tetapi belum sepenuhnya. dan kewajiban, menghargai kewibawaan, dan mempertahankan peraturan yang berlaku III. Penalaran Pascakonvensional Pastconventional autonomous, or principle level Usia 13 tahun ke atas. Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dan terjadi internalisasi moral pada individu dan tidak didasarkan pada standa-standar moral orang lain. Seseorang mengenal pelajaran- pelajaran moral alternatif, menjajaki pilihan, kemudian memutuskan aturan- aturan moral pribadi. 5 : Orientasi kontrak sosial The social contract legalistic orientation Seseorang memahami bahwa nilai-nilai dan aturan-aturan bersifat relatif dan standar nilai dapat berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Tindakan seseorang dibimbing oleh asas-asas yang biasa disetujui masyarakat, asas-asas yang dijunjung tinggi untuk mempertahankan penghargaan dari teman sebaya merupakan penghargaan diri. 6. Prinsip-prinsip etika universal The universal ethical principle orientation Pada tahap ini seseorang ttelah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak- hak manusia yang bersifat universal. Tindakan dibimbing oleh asas-asas atas pilihan sendiri atau kata hati, asa-asa yang dijunjung tinggi untuk menghindari penyesalan diri. Untuk memudahkan pemahaman mengenai tingkat dan tahap perkembangan moral dari Kohlberg, berikut penjelasan melalui penggunaan contoh namun penjelasan umum pada tabel di muka masih disampaikan untuk kemudahan mengaitkan dengan konteks perkembangannya. Tingkat Satu : Penalaran Prakonvensional Tingkat ini adalah tingkat paling rendah 4-10 tahun. Pada tingkat ini anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral tetapi dikendalikan oleh hadiah dan hukuman eksternal.