Sinonim Antonim Pertalian Makna

71 SD Kelas Tinggi KK A karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain Abdul Chaer, 2009: 140. Contoh pemakaian dalam kalimat. 1 Saya mempunyai seorang saudara sekandung. 2 Ia masih saudara saya di kampung sepertalian darah 3 Pesan singkat Saudara sudah saya terima orang yang sederajat 4 Kami mengumpulkan sumbangan untuk saudara-saudara yang mengalami musibah gempa bumi di Sumatera Barat kesamaan asal-usul

b. Menyempit Spesialisasi

Perubahan makna menyempit adalah gejala pada sebuah kata yang mulanya mempunyai cakupan makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja. Misalnya kata sarjana yang pada mulanya berarti ’orang yang pandai’ atau ’cendekiawan’, kemudian hanya berarti ‘orang yang lulus perguruan tinggi’

c. Peninggian Ameliorasi

Peninggian atau ameliorasi yaitu kecenderungan untuk menghaluskan atau meninggikan makna kata agar lebih halus atau lebih tinggi maknanya dari kata yang digantikannya. Misalnya, kata pramuniaga untuk menggantikan ungkapan penjaga toko, kata bui untuk menggantikan kata penjara.

d. Penurunan Peyorasi

Penurunan atau peyorasi berasal dari bahasa Latin pejor, yang berarti jelek, buruk. Jadi, penurunan makna atau peyorasi adalah perubahan makna kata lebih rendahkasar daripada makna semula. Dengan kata lain, makna dulu lebih rendah dari makna sekarang. Penurunan ini biasanya dilakukan orang dalam situasi tidak ramah, untuk menunjukkan kejengkelan, atau melebih-lebihkan. Misalnya, ungkapan masuk kotak dipakai untuk mengganti kata kalah. 72 Kegiatan Pembelajaran 4

e. Pertukaran Sinestesia

Sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda. Contoh: a Setelah meraih gelar juara namanya harum sekali. pendengar- pencium b Perkataan Ani sungguh pedas. pendengar-perasa

f. Persamaan Asosiasi

Persamaan adalah makna kata yang timbul karena persamaan sifat antara makna lama dengan makna baru. Makna baru yang timbul merupakan makna kiasan. Contoh: kata kursi, makna lama tempat duduk, makna baru memiliki makna jabatan kedudukan.

4. Idiom, Pameo, dan Peribahasa

Dalam berkomunikasi sehari-hari kita sering menyampaikan gagasan, pikiran, dan pendapat menggunakan bahasa kias sehingga unsur-unsur bahasa yang terdapat dalam kalimat tidak lagi ditafsirkan dengan makna unsur-unsur yang membentuk kalimat itu. Pilihan kata yang ditafsirkan itu terdapat dalam idiom, pameo, peribahasa, dan gaya bahasa. Gaya bahasa dibahas pada bagian sastra. Berikut ini kita akan membahas idiom, pameo, dan peribahasa.

a. Idiom

Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya Gorys Keraf, 2010: 109. Contoh: buah bibir = jadi pembicaraan tinggi hati = sombong

b. Pameo