Timor Timur lepas dari Indonesia Pemilu 2004

243 ha Percetakan dan Penerbitan SIUPP yang selama masa kepemimpinan rezim Orde Baru menjadi “hantu” yang sangat menakutkan insan pers. Pada saat yang sama lahir UU No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Dengan kebebasan tersebut, semangat masyarakat untuk menyampaikan opini dan pen- dapatnya dalam berbagai demonstrasi semakin banyak dan leluasa. Sejak itu berkembanglah ge- rakan transparansi, demokratisasi, dan partisipasi aktif rakyat dalam kehidupan politik. Pemerintah mulai banyak mendengarkan aspirasi rakyat se- belum mengambil keputusan karena rakyat tidak segan-segan mengungkapkan tuntutannya dalam bentuk demonstrasi-demonstrasi. Habibie juga me- nyetujui dibebaskannya beberapa tahanan politik dan narapidana politik, terutama tahanan politik Or- de Baru.

b. Reformasi setengah hati

Sejak berlakunya UU No. 28 tahun 1999 ten- tang penyelenggaraan negara yang bersih dan be- bas dari KKN, hampir tidak ada perubahan yang yang berarti dalam praktik pemerintahan Indone- sia. Desakan untuk menghilangkan praktik korupsi sering lebih menjadi jargon politik daripada upaya nyata. Meskipun demikian, pemerintah terus berusaha memberantas KKN sebagaimana diama- natkan UU.

c. Pemilu 1999

Kehidupan politik nasional mengalami peru- bahan yang demokratis sejak pemerintahan Habi- bie dengan munculnya partai-partai politik baru. Pelaksanaan Pemilu dilakukan pada Bulan Juni 1999. Dari 100 partai politik y ang terdaftar, hanya 48 partai politik yang dinyatakan memenuhi per- syaratan untuk mengikuti pemilu. Pemilu dilaksa- nakan untuk membentuk sebuah pemerintahan baru yang kuat, dapat dipercaya, dan mampu me- nyelesaikan berbagai krisis yang melanda bangsa Indonesia. Pemilihan umum kali ini dilakukan de- ngan sistem distrikperwakilan dan asas Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia LUBER. Pemilu ber- langsung tertib, aman dan hasilnya bisa diper- tanggungjawabkan. Lima partai utama yang mengumpulkan suara terbanyak dalam Pemilu 1999 adalah sebagai beri- kut. 1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri. 2. Partai Golkar Golongan Karya yang diketuai Akbar Tanjung. 3. Partai Persatuan Pembangunan PPP yang di- ketuai Hamzah Haz. 4. Partai Kebangkitan Bangsa PKB yang diketu- ai Matori Abdul Djalil. 5. Partai Amanat Nasional P AN yang diketuai Amien Rais. Karena tidak ada partai politik yang memper- oleh suara mayoritas dalam Pemilu tahun 1999, maka Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Pre- siden RI dalam sidang umum MPR 1999. Sedangkan Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai W akil Presiden RI. Gambar 7.1.6 Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI dalam Pemilihan Umum pada tahun 1999. sum ber: In do ne sia in the S oe ha rto Y ea rs

d. Timor Timur lepas dari Indonesia

Perubahan politik di Indonesia yang terjadi sejak Mei 1998 membuka babak baru bagi penye- lesaian masalah Timor Timur . Presiden Habibie menawarkan opsi otonomi luas bagi rakyat Timor Timur. Dengan cepat Portugal dan PBB menyambut usul Habibie dan hanya dalam tempo 4 bulan ke- mudian, pada 5 Mei 1999, Indonesia dan Portugal menandatangani kesepakatan mengenai paket oto- nomi Timor Timur yang membuka jalan bagi kira- kira 800.000 jiwa rakyat Timor Timur untuk me- nentukan masa depan mereka. Jika paket otonomi itu diterima, maka Timor Timur tetap menjadi ba- gian dari wilayah Indonesia dengan otonomi yang luas. Tetapi, jika paket itu ditolak, Indonesia akan melepas Timor Timur menjadi negara merdeka. Jajak pendapat Timor Timur dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 1999. Sekjen PBB Kofi Annan mengumumkan hasil pemungutan suara Timor Ti- mur empat hari lebih cepat dari jadwal yang telah dibicarakan banyak pihak. Tanggal 4 September 1999, dalam sidang khusus Dewan Keamanan, Kofi Annan mengumumkan bahwa 78 penduduk Ti- mor Timur 344.580 orang menolak memilih oto- nomi luas yang ditawarkan pemerintah Indonesia dan hanya 21,5 94.388 yang memilih otonomi. MPR kemudian mengesahkan hasil jajak pen- dapat tersebut pada tanggal 19 Oktober 1999. Sejak saat itu, Timor Timur secara resmi lepas dari Nega- Di unduh dari : Bukupaket.com 244 ra Kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Timur secara resmi merdeka de- ngan nama Republik Demokratik Timor Leste.

e. Pemilu 2004

Selain pemilihan umum 1999, keberhasilan la- in dari pemerintahan reformasi adalah melaksana- kan pemilihan umum tahun 2004 secara langsung. Setelah amandemen ketiga UUD 1945, pemilihan umum diatur tersendiri dalam Bab VII B, pasal 22E. UUD 1945 hasil amandemen ini menegaskan bah- wa pemilihan umum diselenggarakan secara lang- sung untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah DPD, presiden dan wakil presiden, Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Juga ditegaskan bahwa pe- milihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Realisasi dari pasal 22E ayat 5 UUD 1945 adalah dibuatnya UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilih- an umum. Mengingat kedudukan Komisi Pemilihan Umum KPU dalam pemilu bersifat mandiri, maka sebagai penanggung jawab pemilu adalah KPU itu sendiri. Pemilihan umum Presiden dan W akil Presiden RI tahun 2004 telah diselenggarakan secara aman dan lancar. Demikian pula dengan pemilihan ang- gota DPD dan DPR. Meskipun baru pertama kali diselenggarakan, pemilihan umum langsung ini di- sambut masyarakat dengan antusias. Dengan ke- terbukaan kepada penyempurnaan, pemilihan umum secara langsung ke depan diharapkan sema- kin menciptakan stabilitas politik dan pemerintahan sehingga upaya pembangunan bangsa dapat dilak- sanakan dengan baik. Pemilihan umum, dengan de- mikian, benar-benar menjadi pesta rakyat. Pemilihan umum pada tahun 2004 berhasil memilih Susilo Bambang Yudoyono sebagai Presi- den RI menggantikan Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, Yusuf Kalla menggantikan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden.

f. Pilkada Langsung