Syarat uang Fungsi uang

113 Black 113 Cyan 113 mulia, umumnya kita tidak mengalami kesulitan, misalnya membeli pakaian satu stel. Akan tetapi, kalau kita menyelesaikan transaksi besar dengan menggunakan mata uang logam mulia, kita akan mengalami kesulitan. e. e. e. e. e. TTTTTahap uang giral ahap uang giral ahap uang giral ahap uang giral ahap uang giral Perkembangan ekonomi modern tidak dapat lagi hanya mengandalkan uang tunai. Yang dibutuhkan adalah pembayaran yang cepat dan praktis. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka diciptakan uang giral uang bank. Uang giral merupakan ta- gihan kepada bank demand deposit atau rekening koran yang dapat dicairkan dengan menggunakan cek dan giro. Bila seseorang atau suatu perusahaan menitipkan uang kepada sebuah bank, pembayaran dengan uang itu, dikatakan orang atau perusahaan tersebut membuka rekening koran koran= courant = berjalan pada bank tersebut. Dengan demikian, bentuk uang berubah: dari lembaran-lembaran uang kertas menjadi uang gi- ral berupa catatan dalam buku-buku bank. Reke- ning bank ini tetap mempunyai sifat uang, karena orang dapat membayar pihak lain dengan uang itu. Hanya cara pembayaran menjadi lain: pemba- yaran dilakukan dengan perantaraan surat yang disebut cek, yaitu surat perintah kepada bank un- tuk membayar sejumlah uang dari rekening terse- but kepada orang yang disebutkan pada cek itu dapat diuangkan =ditukar dengan uang. Bila kedua belah pihak mempunyai rekening bank, maka pembayaran utang dapat diselesaikan dengan pemindahbukuan, artinya melulu dengan pencatatan dalam pembukuan bank. Jumlah yang harus dibayar oleh A dikurangkan dari rekeningnya di bank dan ditambahkan pada rekening B. Untuk itu dipergunakan surat yang disebut bilyet giro. yaitu surat perintah membayar dengan jalan pemindahbukuan. Dalam hal ini pembayaran sudah sama sekali tidak lagi mempergunakan “mata uang” yang berwujud “uang” atau barang material. Uang giral pada masa sekarang berkembang le- bih luas dengan terciptanya kartu kredit, traveller’s checks dan kartu ATM yang dapat digunakan juga sebagai alat berbelanja pada toko-toko tertentu.

C. Syarat uang

Suatu benda yang dapat diterima sebagai uang harus memenuhi beberapa syarat yang berlaku umum. Artinya, syarat itu harus diterima masyara- kat yang menggunakan benda tersebut sebagai uang. Syarat-syarat uang adalah sebagai berik ut.  Diterima umum acceptability. Artinya, uang diterima secara umum penggu- naannya. Misalnya, sebagai alat pembayaran, alat menimbun kekayaan dan alat tukar-menu- kar barang dan jasa.  Mudah disimpan. Artinya, uang dapat disimpan dengan mudah, dapat dimasukkan di tempat yang kecil walau- pun nilainya besar.  Mudah diangkut atau mudah dibawa portable. Sebab, mengandung nilai besar dalam volume kecil. Misalnya, kita dapat membawa uang de- ngan nilai nominal besar, tetapi dalam jumlah fisik yang kecil beberapa lembar saja.  Mudah dibagi-bagi. Artinya, mudah diatur pembagiannya menu- rut satuan dengan berbagai bentuk nominal untuk melancarkan transaksi jual beli tanpa mengurangi nilainya.  Tidak mudah rusak durability.  Mempunyai kestabilan nilai stability of value , yaitu ketetapan nilai tertentu.  Harus ada kontinuitas. Artinya, kelangsungan penggunaan uang tersebut tidak dalam waktu yang relatif singkat, berganti-ganti, sehin gga menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap uang.

D. Fungsi uang

Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, uang memegang peranan yang sangat penting. Bahkan uang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Sulit membayangkan orang dapat hidup tanpa uang. Dalam sistem perekonomian, uang mempunyai tujuan pokok, yaitu:  memudahkan pertukaran barang dan jasa,  dapat menghemat waktu dan tenaga untuk me- langsungkan perdagangan. Fungsi uang, berarti kegunaan uang itu bagi setiap orang, organisasi atau masyarakat yang me- milikinya. Fungsi uang yang sedemikian penting itu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: fungsi pri- mer, fungsi sekunder, dan fungsi dinamis. Gambar 4.1.5 Cek yang dikeluarkan BCA. Cek adalah contoh uang giral. Sumber: Dokumen GPM, 2004.. Di unduh dari : Bukupaket.com 114 Black 114 Cyan 114 a. a. a. a. a. Fungsi asli atau fungsi primer Fungsi asli atau fungsi primer Fungsi asli atau fungsi primer Fungsi asli atau fungsi primer Fungsi asli atau fungsi primer Fungsi asli uang dapat dibedakan menjadi dua yaitu: uang sebagai alat tukar umum dan uang se- bagai alat satuan hitung atau pengukur nilai.

1. Uang sebagai alat tukar umum medium of change

Dengan uang, seseorang dapat dengan mudah menukarkannya dengan apa yang dikehendaki dan yang dibutuhkannya. Dalam hal ini, uang mem- punyai daya beli. Uang dapat mempermudah per- tukaran barang dan jasa, serta memperlancar perekonomian. Jadi, uang dapat ditukarkan dengan berbagai jenis barangjasa yang diperlukan secara mudah.

2. Uang sebagai alat satuan hitung unit of account atau pengukur nilai standard of value

Satuan hitung adalah nilai suatu barang dan jasa yang dinyatakan dengan uang. Sebagai satuan hi- tung berarti uang dipergunakan sebagai alat untuk menunjukkan nilai barang dan jasa yang diperjual- belikan di pasar dan besarnya kekayaan yang bisa dihitung berdasarkan penentuan harga barang ter- sebut. Atau bahwa uang itu dipakai sebagai satuan untuk mengukur nilai tukar atau harga barang. b bb b b Fungsi turunan atau fungsi sekunder Fungsi turunan atau fungsi sekunder Fungsi turunan atau fungsi sekunder Fungsi turunan atau fungsi sekunder Fungsi turunan atau fungsi sekunder Dengan adanya fungsi asli uang, m uncullah fungsi-fungsi lain yang disebut fungsi turunan. Fungsi turunan dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah means of payment

Pemerintah menetapkan, bahwa uang itu ada- lah tanda pembayaran yang sah. Artinya, uang itu harus diterima sebagai alat pembayaran yang sah. Uang berfungsi sebagai alat pembayaran yang da- pat diterima oleh semua orang. Misalnya: untuk membayar pajak, gaji, jasa, denda, utang pemberi- an hadiah, penghargaan atas prestasi seseorang, pembelian barang, dan lain-lain.

2. Uang sebagai alat untuk menabung

Orang yang mempunyai kelebihan penghasilan dapat menyisihkan sebagian uangnya untuk dita- bung atau disimpan di bank. Menurut J.M. Keynes, alasan seseorang menabung uangnya dalam ben- tuk tunai adalah untuk melakukan transaksi, ber- jaga-jaga, atau spekulasi. Karena kalau orang ingin menyimpan atau menabung, maka barang yang disimpan atau ditabung adalah uang. 3. Uang sebagai alat menimbun kekayaan store value Dengan uang seseorang dapat menimbun ke- kayaan dengan cara membeli tanah, rumah, kenda- raan, dan perhiasan. Dengan uang seseorang akan lebih mudah menukarkan suatu barang dengan barang lain yang ia kehendaki.

4. Uang sebagai alat untuk menciptakan kesempatan kerja.

Orang dapat menggunakan uang untuk membu- ka lapangan kerja baru atau memperluas usahanya. Ia dapat mendirikan pabrik, membuka bengkel, mem- buka perkebunan atau usaha dagang. Semua usaha itu dapat menyerap tenaga kerja, sehingga mengu- rangi pengangguran. Adanya uang memungkinkan serta mendorong diadakannya spesialisasi dan pembagian kerja, yang menjadi landasan mening- katnya produktivitas dan efisiensi kehidupan ekonomi modern. Uang merupakan lambang kedu- dukan dalam masyarakat serta dasar kekuasaan ekonomi. Harapan untuk mendapatkan uang men- dorong orang untuk bekerja dan berusaha. 5. Standar pembayaran utang standard of deffered payment Uang disebut alat pembayaran yang sah, tidak hanya dalam hal jual beli barang dan jasa, tetapi juga bila tidak ada balas jasa yang langsung diteri- ma. Misalnya orang membayar pajak kepada nega- ra, melunasi utang, dan membayar denda.

6. Penunjuk harga

Dalam perdagangan barang dan jasa, uang itu ditetapkan sebagai penunjuk harga untuk satuan barang atau jasa. 7. Alat pembentuk modal. Jika seseorang atau beberapa orang mendiri- kan atau sedang m enjalankan perusahaan maka modal perusahaan itu dinyatakan dengan uang. c. c. c. c. c. Fungsi dinamis Fungsi dinamis Fungsi dinamis Fungsi dinamis Fungsi dinamis Uang dapat menentukan kegiatan perekonomi- an terutama dalam kegiatan moneter dan fiskal di mana kebijakan yang dapat ditempuh oleh suatu negara maupun oleh seseorang kadang-kadang di- pengaruhi oleh beredarnya uang di masyarakat, sehingga pada gilirannya akan timbul kecenderung- an-kecenderungan terhadap pengaruh naiknya barang-barang atau sebaliknya mungkin akan ber - akibat turunnya harga barang-barang tersebut. Sebagai contoh, kebijakan pemerintah dalam bidang moneter dan fiskal untuk mengatasi inflasi jelas sebagai akibat dari pengaruh uang secara di- namis, yang mengakibatkan harga-harga barang kebutuhan pokok naik secara drastis. Sebaliknya, pemerintah akan melakukan kebijakan terhadap arus beredarnya barang atau jasa di masyarakat. Dengan d emikian, pemerintah selalu b erupaya menstabilkan lalu lintas uang dan barang agar dampak negatif dari fungsi uang secara dinamis dapat digunakan sebagai salah satu derajat per - kembangan perekonomian bangsa secara positif. Di unduh dari : Bukupaket.com 115 Black 115 Cyan 115

E. Jenis uang