222
an, pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Soebro- to sebagai Gubernur Militer Surakarta dan sekitar-
nya Semarang, Pati, dan Madiun. Pada tanggal 18 September 1948, PKI dapat me-
nguasai daerah Madiun dan sekitarnya. Pada tang- gal 19 September 1 948, PKI mengumumkan pem-
bentukan pemerintah baru. Selain di Madiun, PKI juga membentuk pemerintah baru di Pati. Untuk
mencapai tujuan politiknya, PKI tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan kekejaman. Kekejam-
an yang dilakukan PKI bahkan di luar batas kemanu- siaan. Semua lapisan masyarakat menjadi korban
keganasan mereka. Setelah PKI menguasai Madiun, Presiden Soe-
karno mengambil tindakan tegas terhadap para pemberontak. Para perwira yang terlibat dalam
pemberontakan PKI di Madiun dipecat. Ketegasan sikap Presiden Soekarno tersebut tampak dari
bagian pidatonya yang ditujukan kepada rakyat Indonesia berikut.
“Rakyatku yang tercinta. Atas nama perjuangan untuk Indonesia Merdeka, aku berseru kepadamu: pada saat yang
begini genting di mana engkau dan kita sekalian menga- lami percobaan yang sebesar-besarnya dalam menentukan
nasib kita sendiri, bagimu ada pilihan antara dua: ikut Muso dengan PKI-nya yang akan membawa bangkrutnya
cita-cita Indonesia Merdeka, atau ikut Soekarno - Hatta, yang insya Allah dengan bantuan Tuhan akan memimpin
Negara RI kita ke Indonesia yang merdeka, tidak dijajah oleh negeri apa pun juga.”
Operasi penumpasan pemberontakan PKI Ma- diun berakhir pada awal bulan Desember 1948. Ope-
rasi itu dilaksanakan oleh pasukan gabungan yang dipimpin Kolonel Gatot Subroto dari Jawa Tengah,
Kolonel Sungkono dari Jawa Timur, dan Pasukan
Divisi III Siliwangi dari Jawa Barat. Muso tertembak dalam pengejaran di Ponorogo. Sedangkan Amir
Syarifuddin tertangkap dan dihukum mati.
6 .2 .2 Pem b er ont ak an DITII
Rongrongan terhadap keamanan dalam negeri juga dilakukan DITII. Pemberontakan DITII meru-
pakan suatu usaha untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Pemberontakan DITII terjadi di bebe-
rapa daerah di Indonesia, antara lain di Jawa Barat, di Jawa Tengah, di Aceh, dan di Sulawesi Selatan.
A. Pemberontakan DITII di Jawa Barat
Gerakan DITII di Jawa Barat muncul pada wak- tu terjadi penarikan pasukan TNI dari wilayah
yang diduduki Belanda ke wilayah RI sebagai aki- bat persetujuan Renville. Akan tetapi, anggota Hiz-
Gambar 6.2.1
Korban-korban pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 dari pihak sipil dan militer.
sum ber:
30 T ahu
n In do
ne sia
M er
de ka
1
Gambar 6.2.2
Pasukan TNI dan Polri di bersama-sama dengan rakyat mengejar para pemberontak PKI Madiun sampai ke
gunung-gunung.
sum ber:
30 T ahu
n In do
ne sia
M er
de ka
1
Gambar 6.2.3
Amir Syarifuddin, pimpinan FDR yang juga memimpin pemberontakan, akhirnya ditangkap TNI di daerah
Purwodadi. Dengan dikawal pasukan TNI, Amir dibawa ke stasiun Kudus untuk seterusnya dibawa ke Y ogyakarta.
sum ber:
30 T ahu
n In do
ne sia
M er
de ka
1
Di unduh dari : Bukupaket.com
223
bullah dan Sabilillah tidak mengikuti ketentuan persetujuan Renville. Kedua laskar itu berada di
bawah pengaruh Sekarmadji Maridjan Kartosu- wirjo.
Semula Kartosuwirjo ikut bergerilya di daerah Jawa Barat. Ia ingin mendirikan negara Islam lepas
dari Republik Indonesia. Untuk itu ia menghimpun orang-orang yang setia kepadanya dalam t entara
Darul Islam. Pada tanggal 4 Agustus 1949 Kartosu- wirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Indonesia NII. Tindakan Kartosuwiryo itu membahayakan
persatuan dan kesatuan nasional. Rakyat pun sa- ngat dirugikan karena Kartosuwiryo dan anggota-
nya melakukan teror, pembunuhan, pengrusakan, dan pengambilan harta kekayaan penduduk secara
paksa. Penumpasan Gerakan DITII di Jawa Barat
memakan waktu yang lama. Baru pada tahun 1960- an, Divisi Siliwangi mulai melancarkan operasi
secara sistematis dan besar-besaran. Dengan di- bantu rakyat dalam operasi “Pagar Betis”, pada ta-
hun 1962 gerombolan DITII akhirnya dapat dihan- curkan. Kartosuwiryo dapat ditangkap di Gunung
Geber. Ia kemudian dihukum mati.
B. Pemberontakan DITII di Jawa Tengah
Seperti di Jawa Barat, unsur-unsur pemberon- takan DITII di Jawa Tengah sudah mulai ada sejak
masa Perang Kemerdekaan. Di Jawa Tengah, pembe- rontakan DITII terjadi di berbagai daerah.
Pada mulanya pemberontakan DITII di Jawa
Tengah dipimpin Amir Fatah. Gerakan Amir Fatah
yang menamakan diri Majelis Islam bergerak di daerah Brebes, Tegal, dan Pekalongan. Setelah bergabung
dengan Kartosuwirjo, Amir Fatah diangkat sebagai Komandan Pertempuran Jawa Tengah.
Sementara itu, di daerah Kebumen terjadi pem- berontakan yang digerakkan Angkatan Umat Islam
yang dipimpin Moh. Mahfudz Abdul Rachman
Kyai Somolangu. Pemberontakan ini dapat ditum- pas dalam waktu tiga bulan. Sisa-sisa laskar yang
lolos bergabung dengan DITII Kartosuwirjo. Pada mulanya gerakan DITII di Jaw a Tengah
sudah mulai terdesak oleh TNI. Akan tetapi, pada bulan Desember 1951 mereka menjadi kuat kembali
karena mendapat bantuan dari Batalyon 426. Ba- talyon 426 di daerah Kudus dan Magelang membe-
rontak dan menggabungkan diri dengan DITII. Kekuatan batalyon pemberontak ini dapat dihan-
curkan. Sisa-sisanya lari ke Jawa Barat bergabung dengan DITII Kartosuwirjo.
Gambar 6.2.5
Amir Fatah paling kanan, pemimpin pemberontakan DI TII di Jawa Tengah, sedang berdiskusi dengan r ekan
seperjuangan.
Sum ber:
30 T
ah un
In do
ne sia
M er
de ka
1
Gambar 6.2.4
Kartosuwirjo, pemimpin pemberontakan DITII di Jawa Barat. Tujuan utama gerakan ini adalah untuk membentuk
Negara Islam Indonesia.
sum ber:
En sik
lo pe
di N
as io
na l In
do ne
sia
Gambar 6.2.6
Anggota DITII eks Batalyon 426 yang memberontak di Jawa Tengah berhasil ditawan oleh pasukan TNI.
Sementara itu, di daerah Merapi dan Merbabu terjadi kerusuhan yang dilakukan gerakan Merapi
Merbabu Complex MMC. Gerakan ini dapat dihan- curkan TNI pada bulan April 1952. Sisa-sisanya
menggabungkan diri dengan DITII. Kekuatan DITII di daerah Jawa Tengah yang semula dapat dipatah-
kan justeru menjadi kuat lagi karena bergabungnya sisa-sisa Batalyon 426.
Sum ber:
30 T
ah un
In do
ne sia
M er
de ka
1
Di unduh dari : Bukupaket.com
224
Untuk mengatasi pemberontakan itu, segera di- bentuk pasukan Banteng Raiders. Pasukan itu kemu-
dian mengadakan ope rasi kilat yang dinamakan Gerakan Banteng Negara GBN. Pada tahun 1954, ge-
rakan DITII di Jawa Tengah dapat dihancurkan se- telah pusat kekuatan gerakan DITII di perbatasan
Pekalongan-Banyumas dihancurkan.
C. Pemberontakan DITII di Kalimantan Selatan